Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Keragaman Morfologi Cengkih Tuni (Syzygium Aromaticum L.) Di Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku Namakule, Mirda Yanti; Mahulette, Asri Subkhan; Matatula, Avia Jolanda
Jurnal Agro Wiralodra Vol. 7 No. 1 (2024): Jurnal Agro Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/agrowiralodra.v7i1.103

Abstract

Clove Tuni is a superior local clove variety from Maluku, widely cultivated in Tehoru District, Central Maluku Regency. Until now, information on morphological diversity in Tuni clove populations in the region is still limited. This study aimed to inform the morphological diversity of Tuni cloves and their morphological characteristics. The research was conducted in three villages in Tehoru District, Central Maluku Regency: Haya, Tehoru, and Yaputih Villages. The clove plants characterized were >20 years old, where ten plant samples were taken from each village, so there were 30 plants. Hierarchical Cluster Analysis (HCA) results for 54 morphological characters obtained from two groups of Tuni cloves with a dissimilarity coefficient of 13% (87% similarity). The first group comprised ten plants with a similarity coefficient of 92% (8% dissimilarity). In contrast, the second group consisted of 20 plants, of which 11 plants had a similarity coefficient of 91.5% or 8.5% dissimilarity (group IIa), and nine plants had a similarity coefficient of 91% or 9% dissimilarity (group IIb). Principle Component Analysis (PCA) results found a diversity of morphological characters with a total diversity of 51.3%. The PCA results showed the characteristics of the first group in the form of flower stalk length, weight, and number of flowers/series. The identifying characters for group IIa are the North-South canopy width and the East-West canopy width, while the identifying characters for group IIb are fruit length, width, and weight.
Keragaman Morfologi Cengkih Zanzibar (Syzygium aromaticum (L.) Merr. & L. M. Perry) di Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku Matatula, Avia Jolanda; Mahulette, Asri Subkhan
Jurnal Agrohut Vol. 15 No. 2 (2024): Agrohut
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Darussalam Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51135/agh.v15i2.330

Abstract

Cengkih Zanzibar merupakan salah varietas cengkih lokal unggul asal Kepulauan Maluku yang banyak dibudidayakan oleh petani cengkih di Kecamatan Tehoru Kabupaten Maluku Tengah. Sejauh ini keragaman morfologi dalam populasi cengkih Zanzibar belum banyak diinformasikan. Penelitian bertujuan menginformasikan keragaman morfologi dalam popuasi cengkih Zanzibar beserta karakter pencirinya. Penelitian dilakukan di 3 desa di Kecamatan Tehoru Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku, yaitu desa Tehoru, Haya, dan Yaputih. Karakterisasi dilakukan terhadap 30 sampel tanaman cengkih Zanzibar Merah dan 30 sampel tanaman cengkih Zanzibar Putih berdasarkan 54 karakter morfologi. Hasil karakterisasi berdasarkan Hierarchical Cluster Analysis (HCA) didapatkan 2 kelompok besar cengkih Zanzibar dengan koefisien ketidakmiripan sebesar 13.80% (kemiripan 86.2%). Kelompok pertama terdiri atas 30 aksesi cengkih Zanzibar Merah yang mengelompok dengan kemiripan 87.5% (ketidakmiripan 12.50%), sedangkan kelompok kedua terdiri atas kelompok cengkih Zanzibar Putih yang mengelompok dengan kemiripan 91% (ketidakmiripan 9%). Karakter penciri berdasarkan Principle Component Analysis (PCA) didapatkan karakter penciri cengkih Zanzibar Merah berupa lebar kanopi U-S, lebar kanopi T-B, berat tangkai bunga, sedangkan Zanzibar Putih berupa warna daun tua, warna pucuk, dan panjang buah.
Komposisi Essential Oil Dua Varian Cengkih Raja Syzygium aromaticum (L) Merr. & L. M. Perry) pada Lokasi Sebarannya di Desa Mamala, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku Mahulette, Asri Subkhan; Matatula, Avia Jolanda
Jurnal Agrohut Vol. 16 No. 1 (2025): Agrohut
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Darussalam Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51135/agh.v16i1.369

Abstract

Cengkih Raja merupakan salah satu cengkih lokal Maluku yang memiliki karakter morfologi perpaduan antara cengkih tipe liar (wild type) dengan cengkih tipe budidaya (cultivated type). Cengkih Raja secara morfologi terbagi atas dua varian yang dapat dibedakan berdasarkan ukuran morfologinya, yaitu varian cengkih Raja dengan ukuran morfologi daun, bunga, buah, dan biji yang besar dan varian cengkih Raja dengan ukuran morfologi daun, bunga, buah, dan biji yang relatif lebih kecil. Kandungan komponen atsiri varian cengkih Raja dengan ukuran morfologi yang kecil telah diinformasikan, akan tetapi belum pada varian cengkih Raja dengan ukuran morfologi yang lebih besar. Penelitian bertujuan untuk menginformasikan komponen atsiri (essential oil) varian cengkih Raja dengan ukuran morfologi daun, bunga, buah, dan biji yang besar kemudian membadingkannya dengan komponen atsiri varian cengkih Raja dengan ukuran morfologi daun, bunga, buah, dan biji yang lebih kecil yang telah didapatkan pada penelitian sebelumnya. Bunga varian cengkih Raja untuk kebutuhan distilasi diambil dari lokasi sebarannya di Desa Mamala, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Distilasi menggunakan metode steam-hydro destillation, sedangkan analisis komponen atsirinya menggunakan teknik Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS). Hasil analisis GC-MS terhadap varian cengkih Raja dengan ukuran morfologi daun, bunga, buah, dan biji yang besar dalam penelitian didapatkan 5 komponen yaitu eugenol (59,85%),  caryophyllene (18,21%), germacrene-D (11,92%), δ-Cadinene (CAS) (5,48%) dan α-adinol (3,91%). Varian cengkih Raja dengan ukuran morfologi besar dalam penelitian terindikasi memiliki kandungan eugenol yang lebih rendah dengan kadar caryophyllene sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan varian cengkih Raja dengan ukuran morfologi kecil pada penelitian sebelumnya.
Good Agricultural Practices (GAP) Tanaman Kakao (Theobroma cacao L); Studi kasus di Desa Hitu Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah Marasabessy, Dessy Ariyani; Lolonlun, Maksimus; Matatula, Avia Jolanda
Jurnal Agrohut Vol. 14 No. 1 (2023): Agrohut
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Darussalam Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51135/agh.v14i1.198

Abstract

Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditas andalan perkebunan yang memegang peranan cukup penting dalam perekonomian Indonesia. Produksi Kakao Indonesia tahun 2016 mencapai 658.399 ton, dengan luas lahan mencapai 1.720.773 (Ha). Tahun 2017 Produksi Kakao turun menjadi 585. 246 ton dengan luas lahan 1.653.116 (Ha), Begitupun tahun 2018 Produksi Kakao Indonesia terus menurun menjadi 577.039 ton. Hal ini disebabkan karena kurang adanya pengetahuan petani mengenai sistem budidaya kakao yang baik dan benar sesuai panduan GAP kakao. Prinsip Penerapan GAP tanaman kakao diantaranya persiapan lahan, pembibitan, pengendalian OPT, sanitasi, pemangkasan, pemupukan, waktu panen, dan penanganan pasca panen diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan produksi kakao. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penerapan Good Agricultural Practices (GAP) oleh petani kakao di Desa Hitu Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah. Penelitian menggunakan metode survey dengan pengamatan langsung serta wawancara terhadap petani responden berpedoman pada kuisioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa beberapa petani kakao sudah menerapkan Good Agricultural Practices (GAP) namun ada juga petani kakao yang belum menerapkan Good Agricultural Practices di Desa Hitu Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah.