Aprilia, Alfaynie Axelfa Trie
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Komunikasi Intrapersonal (Self-Talk) Dalam Meningkatkan Kesadaran Dampak Buruk Self-Harm Pada Remaja Brokenhome Aprilia, Alfaynie Axelfa Trie; Wibawa, Agung; Suharti, Bangun
Jurnal Communio : Jurnal Jurusan Ilmu Komunikasi Vol 13 No 1 (2024): January
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jikom.v13i1.9284

Abstract

Brokenhome merupakan suatu kondisi yang mencerminkan miskoordinasi dalam perkawinan, terjadi ketika suami dan istri tidak lagi mampu menemukan solusi yang memuaskan bagi keduanya, dan sering kali berakhir dalam perceraian. Kondisi brokenhome memiliki dampak yang signifikan pada psikologis anak, terutama remaja, yang menjadi korban dari ketidakharmonisan dalam keluarga mereka. Anak-anak yang mengalami perceraian orang tua cenderung menunjukkan perilaku impulsif dan menghadapi berbagai masalah terkait kesehatan mental mereka. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tujuan menyelidiki penggunaan komunikasi intrapersonal atau Self-Talk dalam meningkatkan kesadaran akan dampak buruk yang mungkin dihadapi oleh remaja yang berasal dari keluarga brokenhome. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa remaja brokenhome seringkali menggunakan Self-Talk sebagai alat untuk mengatasi masa-masa sulit yang mereka hadapi. Self-Talk membantu mereka untuk merasa lebih tenang dan terhindar dari perilaku negatif. Selain itu, Self-Talk juga berperan dalam menyadarkan mereka akan bahaya yang terkait dengan self-harm, yang sebelumnya mungkin dianggap sebagai pelampiasan emosi yang dapat merugikan mereka. Hasil wawancara yang mendalam dengan tiga informan menunjukkan bahwa Self-Talk memotivasi remaja brokenhome untuk menjaga pikiran positif dan menghindari tindakan yang merugikan diri mereka sendiri. Penelitian ini tidak hanya menggambarkan peran Self-Talk sebagai alat motivasi dan pemahaman dampak buruk self-harm pada remaja brokenhome, tetapi juga menyoroti perannya dalam menjaga kesehatan mental mereka. Self-Talk membantu remaja untuk mengendalikan emosi mereka, mengarahkan pikiran positif, dan menghindari perilaku yang dapat membahayakan diri mereka.
Interaction and intercultural communication competence of Banten students at University of Lampung Kartika, Tina; Ashaf, Abdul Firman; Aryanti, Nina Yudha; Wardhany, Andy Corry; Aprilia, Alfaynie Axelfa Trie
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 12, No 1 (2024): June 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkk.v12i1.49688

Abstract

Background: The study examines intercultural communication competence of Banten students  at the University of Lampung. In this context, the field of intercultural communication describes student participation in regular interactions in cognitive, affective, and behavioral terms. This is important because a strong understanding of intercultural communication serves as the foundation for students’ professional development at the University of Lampung. Purpose: The goals of this study are to: 1) Identify the cognitive component of intercultural communication among Banten students at the University of Lampung. 2) Identify the affective component of intercultural communication among Banten students at the University of Lampung. 3) Identify the behavioral component of intercultural communication among Banten students at the University of Lampung. 4) Develop a model of intercultural communication proficiency for Banten students at the University of Lampung. Methods: The study used informant interviews as data sources for qualitative research. The research informant included 70 students from the University of Lampung who were members of the Banten student association. The analysis process consisted of three steps: 1) Data collection, 2) Data reduction, and 3) Data presentation, which involved compiling facts used to guide decisions and actions. Results: The intercultural communication among Bantent students at the University of Lampung encompassess cognitive, affective, and behavioral aspects. Implications: Banten students at the University of Lampung can serve as an example for newcomers on how to maintain cultural distinctiveness across different regions by leveraging their cognitive, affective, and behavioral expertise in cross-cultural communication.