p-Index From 2020 - 2025
9.198
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Komunikasi Pembangunan Socia : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Media Komunikasi FPIPS Sosiohumaniora KOMUNITAS: INTERNATIONAL JOURNAL OF INDONESIAN SOCIETY AND CULTURE Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam Lingua Cultura KOM & REALITAS SOSIAL MetaKom : Jurnal Kajian Komunikasi Jurnal Ilmu Komunikasi JURNAL SOSIOLOGI Professional : Jurnal Komunikasi dan Administrasi Publik Jurnal Kajian Komunikasi KOMUNIKA JSSH (Jurnal Sains Sosial dan Humaniora) Jurnal Studi Komunikasi J-IKA : Jurnal Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas BSI Bandung Komunikasi : Jurnal Komunikasi Jurnal Komunikasi Sawala : Jurnal Administrasi Negara Lontar : Jurnal Ilmu Komunikasi INJECT (Interdisciplinary Journal of Communication) Seminar Nasional FISIP Unila Prosiding Magister Ilmu Komunikasi Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Communications Ath Thariq Jurnal Dakwah dan Komunikasi PERSPEKTIF Jurnal JTIK (Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi) Inter Komunika: Jurnal Komunikasi Al-Mishbah: Jurnal Ilmu Dakwah dan Komunikasi Medium : Jurnal Ilmiah Fakultas Ilmu Komunikasi JOPPAS: Journal of Public Policy and Administration Silampari MEDIASI Jurnal Kajian dan Terapan Media, Bahasa, Komunikasi Jurnal Pengabdian Dharma Wacana SOSIOLOGI: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Journal Of World Science International Journal of Education and Social Science (IJESS) Seandanan: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Jurnal Penelitian Agama Journal of Social Science Al Huwiyah: Journal of Woman and Children Studies Jurnal Sosial dan Sains Electronic Journal of Education, Social Economics and Technology Innovative: Journal Of Social Science Research Enrichment: Journal of Multidisciplinary Research and Development INTERNATIONAL JOURNAL OF SOCIETY REVIEWS (INJOSER) Journal of Government and Social Issues (JGSI) Da'watuna: Journal of Communication and Islamic Broadcasting Jurnal Indonesia : Manajemen Informatika dan Komunikasi International Journal of Technology and Education Research INJECT Interdisciplinary Journal of Communication
Claim Missing Document
Check
Articles

Reflection of Identity Through the Use of Bintil Language in the Community Gaya Lentera Muda Lampung Oktora, Imelda; Kartika, Tina
KOMUNITAS: INTERNATIONAL JOURNAL OF INDONESIAN SOCIETY AND CULTURE Vol 9, No 1 (2017): Komunitas, March 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v9i1.4968

Abstract

Effeminate man is a unique form of life for most of people. Effeminate language reflects the effeminate characters which is sensitive because basically effeminate men are creative people. Therefore, the effeminate language represents the creativity forms of language as slang words which are fascinating, brief, and recall simply. This research aim is to describe the difference of verbal and nonverbal language usage among Effeminate Men, Gay, and LSL in Gaylam Community. This research method used descriptive kualitative method and Symbolic Interaction Theory as research analysis theory. This research found the difference among Gay, Effeminate Men, and LSL is only at their intonation when they are stating the language. Because through the intonation it can give their own intention to theirself and there are 42 words examples which are usually used in community, likes: Eke Senandung sama Kanua, Apa kabose, Banjaran, Benyong, Bodrek, Barbie, Pepsi/Kencana wungu, Centong, Capcus, Dese, Duta, Endul/Endang, Gedung, Gilda/Gilingan, Hitachi/Puput melati, Greton/Gretongan, Inang, Eim/Ember/Um, Jalinan kasih, Jengong, Lagi apose, Lapangan bola, Lekong/Laksa, Lambreta, Lupus, Maharani/Mehong, Makarena/Mekong, Malay, Mandala, Maram/Murka/Merong, Mawar kemandul, Mebra/Motorola, Pecongan, Pere’/Pewong /Racun, Polo/Polda, Puyung hai/Peniti/Puspa, Sepiring/Sepoi, Sindang, Sirsak, Tinta dan Tandus.
IKLAN “ORANG PINTAR MINUM TOLAK ANGIN” VS “ORANG BEJO MINUM BINTANG TOEJOEH MASUK ANGIN” PENINGKATAN PEMAHAMAN TINDAKAN KOMUNIKASI DAN ETIKA PERIKLANAN Kartika, Tina
Sosiologi: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya Vol 18, No 1 (2016)
Publisher : Sosiologi: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beberapa perspektif dan aliran dalam etika, yang dapat diterapkan pada  tindakan komunikasi,  serta mengkritisi penerapan etika dalam berbagai bidang komunikasi. Iklan dengan tagline “Orang Pintar Minum Tolak Angin”, sejak ditayangkan di televisi 2000 ini telah menanamkan persepsi kepada  masyarakat. Jamu Tolak Angin yang diproduksi oleh PT Sidomuncul ini merupakan salah satu produk obat herbal  berupa cairan untuk   mengatasi masuk angin. Selanjutnya  ada beberapa produk lain serupa misalnya Bintang Toejoeh Masuk Angin dari Deltomed adalah  jamu Tolak Angin berupa kaplet. Salah satu tagline yang digunakan oleh Bintang Toejoeh Masuk Angin adalah “wes, ewes-ewes bablas angine”. Tahun 2012  PT Bintang Toejoeh juga mengiklankan produk herbal berupa tablet dengan BTMA (Bintang Toejoeh Masuk Angin) dengan tagline “orang bejo minum Bintang Toejoeh Masuk Angin ”. Salah satu kalimat Butet Kertarajasa dalam iklan tersebut adalah “Orang bejo lebih untung dari orang pintar”. Kalimat pada “Orang bejo lebih untung dari orang pintar” menyinggung iklan pada kalimat “Orang Pintar Minum Tolak Angin” di digunakan PT Sidomuncul. Tulisan ini akan pembahasan dua iklan ini dilihat dari perspektif Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang penyiaran dan juga dilihat dari etika yang seharusnya dilakukan  perusahan dan pemilik media dalam mengiklankan produknya.Kata kunci: Tindakan komunikasi, etika periklanan
Verbal Communication Culture and Local Wisdom: The Value Civilization of Indonesia Nation Kartika, Tina
Lingua Cultura Vol 10, No 2 (2016): Lingua Cultura Vol. 10 No. 2
Publisher : Bina Nusantara University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21512/lc.v10i2.1424

Abstract

Indonesia is a nation with cultural diversity and area. This caused a lot of the uniqueness of culture in everyday life. This uniqueness was generally a positive value to maintain the harmony of human beings and nature. The discussion of this article was the verbal communication, the study of the wisdom of the nation speech-language Indonesia, and local wisdom in civilization. The words expressed in the local wisdom among others are fearless (need fear only God Almighty), self-sacrificing or spirit of nationalism (patriotism), orderly, loyal, affectionate, hardworking, consensus, mutual help, and creative. Positive values here needed to be crystallized in people’s lives; it would be the identifier of the Indonesian people. This research was conducted in five districts of Pagaralam, South Sumatra. The method used was qualitative. Data collection techniques included participant observer/observation, observation without participation, in-depth interviews, and documentation. This article finds that if local wisdom actually exists in everyday life, the nation of Indonesia has carved beauty behave in civilization itself. The local wisdom of the nation begins values, the rule in the family, and then developed in the community. A positive value of local wisdom is the identifier of civilized society and the need to preserve Indonesia. 
MENEMUKAN POLA KOMUNIKASI PADA METODE MENGAJAR PARA PENGAJAR MUDA PADA PROGRAM INDONESIA MENGAJAR Arifin, Nyimas Rina Desti; Kartika, Tina; Gautama, Mohammad Isa
Seminar Nasional FISIP Unila 2017: PROSIDING SEMINAR FISIP UNILA 2
Publisher : Seminar Nasional FISIP Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.261 KB)

Abstract

Tujuan penulisan artikel ini : 1 . Deskripsi metode-metode yang diterapkan Pengajar Muda di Sekolah-sekolah Dasar di Kabupaten Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung, Indonesia. 2. Deskripsi komunikasi pada metode belajar mengajar yang dilakukan Pengajar Muda di Sekolah-sekolah Dasar di Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung, Indonesia. Rancangan Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif untuk menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Adapun teknik pengolahan data melalui 1) Seleksi data yaitu kegiatan memeriksa dan meneliti data yang diperoleh dari wawancara dengan Pengajar Muda Indonesia Mengajar. 2) Klasifikasi data yaitu menempatkan atau mengelompokkan data sesuai dengan pokok bahasan atau permasalahan yang telah disusun. 3) Penyusunan data yaitu kegiatan menyusun data secara sistematis menurut tata urutan yang telah ditetapkan sehingga mudah dianalisis. Hasil dari penelitian ini pertama : Metode mengajar yang diterapkan oleh Pengajar Muda merupakan metode mengajar kreatif, yaitu: metode treasure hunt, metode role play, metode pengamatan langsung, metode belajar sambil bermain, metode story telling, metode bernyanyi, metode galeri, metode tutor sebaya, dan metode learning by doing. Kedua: konsep komunikasi ada adalah 1). komunikasi kelompok, 2). komunikasi antar pribadi, 3) komunikasi informatif 4) komunikasi instruksional dan komunikasi persuasif. kajian pada metode pengajaran sangat erat hubungannya dengan komunikasi. Kajian sosio -cultural sangat diperlukan bagi pertumbuhan masarakat yang multi etnik. Untuk masa akan datang penelitian pada metode pengajaran, perlu dikaji lebih mendalam, serta tujuan akhirnya adalah materi pelajaran dari guru mudah diterima oleh siswa.
TRADISI MINUM JAMU: KONSEP KOMUNIKASI KESEHATAN DARI GENERASI KE GENERASI - Study Masyarakat di Indonesia KARTIKA, TINA
Prosiding Magister Ilmu Komunikasi Buku A- Komunikasi Publik Dan Dinamika Masyarakat Lokal
Publisher : Prosiding Magister Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.125 KB)

Abstract

Jamu adalah minuman terbuat dari bahan-bahan dari tanaman seperti jahe, lengkuas, kunyit, temu lawak, temu ireng, asam, sambiloto, brotowali dan lain-lain. Pembuatan jamu terbagi menjadi dua yaitu secara manual dengan tangan manusia dan diolah dengan pabrik. Jamu yang dibuat secara tradisional maupun diolah dengan pabrik dijual dengan cara digendong disebut dengan jamu gendong, dijual berkeliling dengan sepeda atau dengan sepeda motor. Penjualan jamu juga dengan menggunakan tempat/toko. Masyarakat Indonesia terbiasa minum jamu mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Hal ini mereka teruskan dari generasi ke generasi berikutnya. Tradisi minum jamu ini mereka yakini sebagai bahan obat yang aman, murah, dan sebagai warisan leluhur bangsa yang perlu dilestarikan. Penyakit yang dapat diobati dengan jamu antara lain batuk, piluk, pegal linu, sakit kepala, nyeri tulang/persendian, masalah organ reproduksi alat kelamin dan lain-lain. Kebiasaan minum jamu dapat dianalisa melalui pendekatan komunikasi kesehatan. Konsep komunikasi kesehatan memandang tradisi minum jamu adalah pendekatan naturalistik, sistem penyembuhan penyakit melalui tanaman herbal. Pembentukan pesan dari genersi ke generasi, mengkontruk pemaknaan tersendiri bagi masyarakat Indonesia tentang minum jamu. Tidak hanya masyarakat biasa yang terbiasa minum jamu, namun pemerintah Indonesia memfasilitasi keyakinan masyarakat ini dengan mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 03/MENKES/PER/2010 tentang Saintifikasi Jamu. Kemudian untuk melaksanakan peraturan menteri kesehatn itu dibuat Keputusan Menteri Kesehatan No.1334 Tahun 2010 tentang Komisi Nasional Saintifikasi Jamu, yang salah satu tugasnya adalah menyusun pedoman metodologi penelitian jamu.
Reflection of Identity through the Use of Bintil Language in Gaya Lentera Muda Community Lampung Oktora, Imelda; Kartika, Tina
KOMUNITAS: International Journal of Indonesian Society and Culture Vol 9, No 1 (2017): Komunitas, March 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v9i1.4968

Abstract

Effeminate language reflects effeminate characters and creativity of Gaya Lentera community. Therefore, the effeminate language represents the creative forms of language slang words are fascinating, brief, and simply-recalled. This research found the difference among Gay, Effeminate Men, and LSL [men sex with men] is only at their intonation when they are stating the language. Because through the intonation, they  give their intention. There are 42 words examples which are usually used in the community, like: Eke Senandung sama Kanua, Apa kabose, Banjaran, Benyong, Bodrek, Barbie, Pepsi/Kencana wungu, Centong, Capcus, Dese, Duta, Endul/Endang, Gedung, Gilda/Gilingan, Hitachi/Puput melati, Greton/Gretongan, Inang, Eim/Ember/Um, Jalinan kasih, Jengong, Lagi apose, Lapangan bola, and Tandus. Bintil language among Gay, Transgender and LSL is commonly used in everyday life.
Culture and social: herbal medicine as health communication to build urban community empowerment Suharti, Bangun; Kartika, Tina; Sugiyanta
Jurnal Studi Komunikasi Vol. 5 No. 1 (2021)
Publisher : Faculty of Communications Science, Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/jsk.v5i1.3124

Abstract

This article discusses culture and social issues in the community related to herbal medicine used for health communication and community empowerment in Bandar Lampung. Additionally, herbal medicine plays a significant role in empowering families from the dependence of conventional medicine and developing traditional medicine. A good health level of community is an asset of Indonesia's human development that is independent, healthy, and strong. Using the qualitative research approach, the data source consisted of interviews, deep observations, and documentation. The results are herbal medicine 1) empowers the community for better family finance, 2) empowers people to get a job, 3) creates a new paradigm, making herbal medicine the first treatment choice when one is sick, instead of conventional medicine (medics). This study's findings describe the culture of the Indonesian people who are accustomed to drinking herbal medicine. Therefore, traditional herbal medicine needs to be empowered as a unique Indonesian culture, as it is possible to combine herbal and conventional medicines. This research contributes to policymakers to make herbal treatment models holistically, to support Program Indonesia Sehat (Indonesian General Health Program).
Culture and social: herbal medicine as health communication to build urban community empowerment Suharti, Bangun; Kartika, Tina; Sugiyanta, Sugiyanta
Jurnal Studi Komunikasi Vol. 5 No. 1 (2021)
Publisher : Faculty of Communications Science, Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/jsk.v5i1.3124

Abstract

This article discusses culture and social issues in the community related to herbal medicine used for health communication and community empowerment in Bandar Lampung. Additionally, herbal medicine plays a significant role in empowering families from the dependence of conventional medicine and developing traditional medicine. A good health level of community is an asset of Indonesia's human development that is independent, healthy, and strong. Using the qualitative research approach, the data source consisted of interviews, deep observations, and documentation. The results are herbal medicine 1) empowers the community for better family finance, 2) empowers people to get a job, 3) creates a new paradigm, making herbal medicine the first treatment choice when one is sick, instead of conventional medicine (medics). This study's findings describe the culture of the Indonesian people who are accustomed to drinking herbal medicine. Therefore, traditional herbal medicine needs to be empowered as a unique Indonesian culture, as it is possible to combine herbal and conventional medicines. This research contributes to policymakers to make herbal treatment models holistically, to support Program Indonesia Sehat (Indonesian General Health Program).
ANALISIS FENOMENOLOGI HASTAG #tiktokdoyourmagic TERHADAP KESADARAN BERBAGI DI MASYARAKAT alia soraya; tina kartika
JSSH (Jurnal Sains Sosial dan Humaniora) JSSH (Jurnal Sains Sosial dan Humaniora) Vol. 5 No. 2 September 2021
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (845.671 KB) | DOI: 10.30595/jssh.v5i2.9621

Abstract

Studi ini mengeksplorasi media sosial Tiktok yang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan konteks berbagi, yang dapat membuat hashtag fyp menjadi viral dan mendapatkan diskusi hangat dari banyak orang, terutama para netizen Tiktok. Artikel ini ditulis dalam konteks sejumlah besar pengguna media sosial yang menyebabkan perilaku buruk. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan penjelasan bahwa media sosial Tiktok dapat menginspirasi generasi muda untuk tidak hanya memberikan informasi yang penting tetapi juga bermanfaat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan teori fenomenologi sebagai landasannya. Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis menyarankan agar tiktok dapat menjadi salah satu media sosial yang memandu hal-hal positif kepada masyarakat, tidak hanya dengan membantu memberikan bantuan, tetapi juga melakukan hal-hal lain yang lebih baik untuk menarik pengguna media. Masyarakat lain, terutama di kalangan generasi muda.
FENOMENA ONLINE BUYING BEHAVIOR DALAM PANDEMI COVID-19 (STUDI INTERAKSI SIMBOLIK PADA GENERASI MILENIAL) meirin rahma dira; tina kartika
JSSH (Jurnal Sains Sosial dan Humaniora) JSSH (Jurnal Sains Sosial dan Humaniora) Vol. 5 No. 1 Maret 2021
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.423 KB) | DOI: 10.30595/jssh.v5i1.9615

Abstract

Pandemi telah mengubah habit masyarakat atau perilaku masyarakat dalam bertransaksi secara nontunai. Seiring dengan World Health Organization (WHO) yang mengeluarkan himbauan kepada masyarakat agar dapat menerapkan contactless payment. Contactless payment ini merupakan cara untuk pengurangan  kontak dengan pembayaran tunai dengan menggunakan transaksi elektronik pada aplikasi belanja online, sehingga belanja online menjadi salah satu alternative konsumen untuk mengurangi kontak langsung saat melakukan transaksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana motif dalam menggunakan shopee dan interaksi (termasuk mind, self, society) yang dilakukan oleh warga SMK Negeri 5 B.Lampung Bandung selama pandemi COVID-19. Jenis penelitian ini termasuk penelitian kualitatif yng menggunakan metode penelitian fenomenologi dengan pendekatan interaksi simbolik. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, metode observasi non-partisipan pada 10 informan kunci warga SMK Negeri 5 B.Lampung. Hasil penelitian menunjukan motif dalam penggunaan aplikasi Shopee yaitu pada shopping dan relaxation. Interaksi yang terjadi mengacu pada konsep mind, self, society adalah generasi milenial menggunakan transaksi Shopee selama pandemi Covid-19 cenderung ke perilaku gaya hidup baru sebagai bentuk kemudahan layanan masyarakat untuk mengurangi resiko terinfeksi virus corona. Penelitian selanjutnya dapat terfokus kepada hubungan dan perilaku dan adaptasi penggunaan aplikasi belanja online Shopee di tengah pandemi covid-19.
Co-Authors A'rifa'i, Hariz Abdul Firman Ashaf Abdul Firman Ashaf Abdul Firman Ashaf Ade Amellia Aprilysani Adi Gautama, Sidharta Aep Susanto Afriliyanti, Helen Agam Anantama Agung Wibawa Ahmad Riza Faizal Aiyanti, Nina Yudha alia soraya Anak Agung Istri Sri Wiadnyani Ananda, Darra Andi Windah Andi Windah Andy Corry Wardhani Andy Corry Wardhani Andy Corry Wardhani Andyanita, Marizka Anna Gustina Zainal Aprilia, Alfaynie Axelfa Tri Aprilia, Alfaynie Axelfa Trie Ari Darmastuti Ari Gusnita Ari Gusnita, Ari Arif Sugiono Arifin, Nyimas Rina Desti Arnila Purnamayanti Assadiyah, Diani Aulia, Azizah Nur Bahniati Bangun Suharti Bangun Suharti Bangun Suharti Bartoven Vivit Nurdin Besar, Ibrahim Dani Setiawan Dewi Ayu Hidayati Diah Ayu Reza Permatasari Dwi Budiyani, Ni Komang Edi Sumarwan Eko, Ade Eko Setiawan Esyarito, Mohammad ‘Afief Fahmi Hasan, Fahmi Fera Septinda Fitria, Nurma Fri Rejeki Noviera Gautama, Mohammad Isa Ghina Istighfarany, Annisa Haryanto Hasan Hertanto Hertanto, Hertanto Ibrahim Besar Ibrahim Besar Ida Nurhaida Iin Avitasari Ilham, Naufal Fallah Imelda Oktora, Imelda Indriani, Atika Nurwan Istighfarany, Annisa Ghina Jasman, Andri Karomani Karomani Karomani Karomani Khairullah, M Lilis Ernawati, Lilis M Mansyur Made Dewi Purnami Martini, Cita meirin rahma dira Mohamad Muhassin Mulyaningsih, Handi muthia muthiabalqis balqis Nanang Trenggono Nanang Trenggono Nanda Utaridah Nanda Utaridah Nanda Utaridah Nanda Utaridah, Nanda Nina Yudha Aryanti Nina Yudha Aryanti Nina Yudha Aryanti Novasari, Romi Oktarian Noviari, Ni Luh Ayu Nugroho, Muhammad Yoga Nur Fitriani, Selly Nurika, Sierta Putri Pebriani Dwi Susrini Penda Wardani Purnama, Arie Purnami, Made Dewi Putra, Purwanto Putri, Anggraini Sakinah, Shalwa Salas, Hagi Julio Sari, Reka Purnama Sarwoko Sarwoko Sarwoko Sarwoko Sarwoko Septinda, Fera Simon Sumanjoyo Hutagalung Solly Aryza Sugiyanta Sugiyanta Sugiyanta Sugiyanta Sugiyanta Sugiyanta Sugiyanta Susrini, Pebriani Dwi Uthama Satyavira, Jaya Vike Aprilianin Marwintaria Saputri Wardhana, Yuditya Wardhany, Andy Corry Widodo, Muhammad Taufiq Wulan Suciska Yugo Dwi Prasetio Yulianto , Yulianto Yulianto Yulianto Zaimasuri Zaimasuri