Adanya proses tumbuh dan berkembang dalam tata ruang kota yang terwujud dari struktur dan pola, sehingga membentuk sebuah kota atau kawasan. Hal ini, berkaitan erat dengan kawasan lama yang tidak terpisahkan dalam pergerakan suatu kota secara bertahap, sehingga meninggalkan jejak-jejak dalam ruang, sebagai cikal bakal terbentuknya sebuah kota dan acuan dasar penataan ruang kota. Kota Banda Aceh dipengaruhi oleh perjalanan panjang sejarahnya. Namun, pesatnya perkembangan kota di berbagai sektor serta fungsi baru, terkadang tidak mempertimbangkan kawasan lama yang telah ada jauh sebelumnya, sehingga tanpa disadari mulai menghilangkan jejaknya dalam ruang kota sebagai bukti gambaran kehidupan dan perabadan masa lalu. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan mempelajari konsep tata ruang kawasan lama di Kota Banda Aceh yang membentuk karakteristik kawasannya dengan batasan kajian pada periode Kesultanan khususnya. Data yang dikumpulkan menggunakan metode deskriptif kualitatif, melalui pendekatan sejarah dari peta kuno, pelacakan informasi fisik berdasarkan observasi lapangan dan wawancara yang dianalisis berdasarkan salah satu aspek fisik dalam tata ruang kota, berupa fungsi zona/ penggunaan lahan. Ditemukan bahwa konsep tata ruang pada fungsi zona Kota Banda Aceh periode Kesultanan dipengaruhi oleh kondisi alam yang mencakup konsep Islami dan sebagiannya lagi oleh pra-Islam, serta sebuah pola segitiga terpusat yang membentuk tata ruangnya.