Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Strategi Upaya Pengembangan dalam Keberlanjutan Program Desa Mandiri Energi (DME) Basis Nyamplung Putri, Uly Anggraeni; Asih, Fenty Wurni; Pratiwi, Anggi Setya; Yasin, Firman Thaha; Wiliasih, Ranti
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 6 No 2 (2024): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.0602.844-848

Abstract

Krisis energi yang melanda Indonesia bukan hanya menjadi hambatan bagi pertumbuhan ekonomi, tetapi juga melanggar tujuan-tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 7.2 yang menargetkan peningkatan akses masyarakat terhadap energi yang terjangkau, berkelanjutan, dan modern. Bahan bakar nabati atau biofuel dapat dijadikan alternatif untuk mengatasi krisis energi di masa depan (Budianto et al., 2021). Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah Indonesia melaksanakan Program Desa Mandiri Energi (DME) yang dicanangkan pada tahun 2007 sebagai solusi inovatif untuk mengatasi krisis energi di tingkat lokal. Program tersebut merupakan bentuk implementasi Peraturan Presiden No. 5 tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional. Menurut Permen ESDM Nomor 32 Tahun 2008, DME adalah desa yang menggunakan dan memproduksi energi terbarukan untuk menyediakan dan memenuhi 60 persen dari energi yang dibutuhkan untuk keperluan desa dan lokasinya remote. Kementerian Kehutanan menyebutkan bahwa nyamplung cocok dijadikan biofuel karena mempunyai rendemen minyak mencapai 65,8 persen lebih tinggi dibandingkan kelapa sawit dan jarak pagar (Muderawan dan Daiwataningsih, 2016). Pada tahun 2009, dilaksanakan program DME nyamplung di 3 desa yaitu Desa Ambal Kabupaten Kebumen, Desa Buluagung Kabupaten Banyuwangi, dan Desa Patutrejo Kabupaten Purworejo. Walaupun program DME nyamplung mengalami kegagalan, namun terdapat potensi untuk pengembangan program DME nyamplung yang berkelanjutan dengan melibatkan organisasi non-pemerintah, seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), maupun komunitas lainnya. LSM memiliki peran krusial sebagai mitra potensial dalam memperbaiki dan memperkuat pelaksanaan program, serta dapat menjadi kekuatan dorong untuk mencapai tujuan pembangunan energi yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.
Muzakki’s enthusiasm towards the use of productive zakat on financing free halal certification for micro and small enterprises Hasanah, Neneng; Putri, Uly Anggraeni; Aisyah, Tasya Nur; Anggini, Karlita; Priyanto, Anindia Meil; Irfany, Mohammad iqbal
Halal Studies and Society Vol. 1 No. 3 (2024): September 2024
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/hass.1.3.1-4

Abstract

The cost of obtaining halal certification is often significant, and this has made its obtainance difficult for many Micro and Small Enterprises (MSEs). In order to promote the attainment of halal certification, the government has been observed to offer free certification programs for MSEs, with expenses being totally covered by the State Budget (APBN). Based on the results, alternative sources of financing beyond the state budget are necessary, with productive zakat being a plausible option. Therefore, the present study aims to assess the willingness of Muzakki to use productive zakat to finance free halal certification for MSEs and to analyze the factors influencing this willingness. To achieve the stated objectives, scoring and Structural Equation Models, namely Partial Least Square (SEM-PLS), were adopted as the analytical methods. Data were collected via electronic questionnaires administered to 200 respondents who had previously contributed mal zakat, and interviews conducted with representatives from BAZNAS. The obtained results showed that a positive inclination existed among Muzakki to use productive zakat for financing halal certification for MSEs. The observed key factors influencing enthusiasm of Muzakki include external motivation and consistency in zakat contributions. To enhance the role of zakat, the study suggests that zakat institutions should prioritize information dissemination and awareness campaigns through various media channels.