Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Peningkatan Adopsi Teknologi untuk Menurunkan Nilai Susut Pascapanen pada Rantai Pasok Buah Manggis Fauziana, Diyah Ratna; Marimin; Suwarsinah, Heny Kuswanti; Eko Agus Prasetio
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 6 No 2 (2024): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.0602.889-895

Abstract

Salah satu masalah yang dihadapi rantai pasok buah manggis adalah nilai susut pascapanennya yang tinggi, yaitu 37% yang mengurangi produktivitas rantai pasok dan pendapatan para pelaku rantai pasoknya. Selain itu, nilai susut yang tinggi juga berdampak negatif pada aspek sosial dan lingkungan, sehingga mengganggu keberlanjutan rantai pasok manggis. Pada aspek sosial, rendahnya pendapatan pelaku rantai pasok berdampak tidak langsung pada peningkatan kemiskinan. Sedangkan pada aspek lingkungan, produktivitas yang rendah mendorong dilakukannya ekstensifikasi lahan dengan pembukaan lahan baru yang dapat merusak ekosistem lingkungan. Berdasarkan penelitian terdahulu, teknologi yang digunakan di sepanjang rantai pasok pangan terbukti dapat menurunkan nilai susut; tetapi penggunaan teknologi pada rantai pasok buah manggis di Indonesia, khususnya pada Provinsi Jawa Barat sebagai penghasil buah manggis terbesar, masih perlu ditingkatkan. Intervensi peningkatan adopsi teknologi untuk menurunkan nilai susut pascapanen diperlukan, mengingat tidak semua pelaku rantai pasok dapat melakukan adopsi teknologi secara mandiri. Dari berbagai alternatif inisiatif intervensi, kolaborasi melalui kemitraan merupakan inisiatif yang dapat meningkatkan adopsi teknologi dan menurunkan nilai susut pascapanen dalam jumlah yang signifikan (lebih dari 50%). Hal ini sesuai target Sustainable Development Goals (SDG) 12.3, yaitu menurunkan nilai food loss dan food waste pada rantai pasok pangan, minimal sebesar 50% di tahun 2030