Kesehatan gigi dan mulut yang sering menjadi suatu hal yang tidak diprioritaskan oleh sebagian orang termasuk anak-anak. Pola makan yang tidak tepat dan gaya hidup modern dapat menyebabkan masalah gigi pada anak, anak-anak senang mengonsumsi makanan yang manis atau mengandung gula murni. Case Base Reasoning meniru kemampuan manusia dalam menyelesaikan masalah baru menggunakan jawaban atau pengalaman dari masalah lama. Penyajian pengetahuan dibuat dalam bentuk kasus-kasus. Pada setiap kasus berisi masalah dan jawaban, sehingga kasus lebih mirip dengan suatu pola tertentu. CBR memiliki empat tahapan langkah proses diantaranya terdapat retrieve, reuse, revise, dan retain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perbandingan hasil diagnosis penyakit gigi dan mulut pada anak menggunakan metode Euclidean Distance dan Cosine Similarity dengan Case Based Reasoning. Untuk mendapatkan solusi maka kemiripan (kasus yang sama) antara kasus baru dan kasus lama harus dihitung nilai similarity dengan menggunakan berbagai macam metode yang ada, salah satunya adalah dengan metode Euclidean Distance dan Cosine Similarity. Hasil penelitian metode euclidean distance dengan akurasi sebesar 93.33% pada kasus uji yang diberikan oleh pakar dan akurasi sebesar 80% pada kasus uji secara acak. Pada metode cosine similarity dengan akurasi 93.33% pada kasus uji yang diberikan oleh pakar dan akurasi sebesar 100% pada kasus uji secara acak. Disimpulkan bahwa metode cosine similarity dapat mendiagnosis penyakit gigi dan mulut pada anak dengan baik dibandingkan dengan metode euclidean distance.