Osteoporosis adalah kerapuhan tulang yang disebabkan oleh penurunan kandungan matriks tulang karena rendahnya asupan kalsium dan vitamin D. Osteoporosis disebabkan oleh multifaktorial seperti jenis kelamin, umur, Indeks Massa Tubuh (IMT), menopause, nutrisi, dan olahraga. Kondisi osteoporosis dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan deteksi dini kejadian osteoporosis serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa binaan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya yaitu Desa Kendalpayak Kabupaten Malang. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan konseling secara tatap muka menggunakan kuesioner, leaflet, dan poster. Skrining osteoporosis diukur menggunakan Quantitative Ultrasound Bone Densitometry (QUS). Hasil yang didapatkan yaitu sebanyak 94 orang perempuan dan 19 orang laki-laki. Usia 40–45 tahun sebanyak 12 orang, 46–60 tahun sebanyak 43 orang, dan sebanyak 54 orang berusia > 60 tahun. Kategori IMT kurang, normal, berlebih, dan obesitas berturut-turut adalah 4,4%; 45,1%; 30,1%; 20,4%. Status menopause ≤ 10 tahun sebanyak 21 orang, 10–20 tahun sebanyak 28 orang, sedangkan sebanyak 45 orang belum menopause. Hasil pendataan pola olahraga dari ringan, sedang, dan berat secara berturut-turut adalah 68,1%; 27,4%; 4,4%. Berdasarkan pemeriksaan QUS untuk kekuatan tulang menunjukkan hasil normal sebanyak 32 orang, osteopenia sebanyak 47 orang, dan osteoporosis sebanyak 7 orang. Selisih pengukuran kualitas hidup sebelum dan setelah edukasi menggunakan kuesioner EQ-5D menunjukkan terdapat peningkatan pada dimensi mobility (11,5%), self-care (0,8%), dan anxiety/depression (9,9%). Namun, terjadi penurunan pada dimensi usual activities (1,1%) dan pain/discomfort (1,09%). Kesimpulan kegiatan ini adalah edukasi dengan strategi peer coaching kader kesehatan posyandu lansia dapat meningkatkan kualitas hidup dalam aktivitas sehari-hari masyarakat Desa Kendalpayak Kabupaten Malang.