Partisipasi anak usia dini dalam kegiatan pengembangan keterampilan sosial sangat penting, khususnya pada usia 5–6 tahun yang merupakan masa aktif dalam membangun interaksi sosial. Kegiatan pramuka prasiaga di TK Muslimat Mu’awwanah Banjarwati dilaksanakan secara rutin setiap hari Rabu sebanyak empat kali dalam sebulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kegiatan pramuka prasiaga dapat mengasah keterampilan sosial anak usia 5–6 tahun, serta mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambatnya. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dengan Kepala Sekolah, Guru Pembina, dan Guru Kelas, serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pramuka prasiaga mampu meningkatkan keterampilan sosial anak. Keterampilan sosial yang tampak meliputi percakapan, saling pengertian, bekerja sama, keterbukaan, berempati, motivasi, rasa positif dan rasa kesetaraan. Faktor pendukung kegiatan ini meliputi keterlibatan aktif Guru Pembina, dukungan orang tua, serta sarana dan jadwal rutin yang terstruktur. Sementara itu, faktor penghambatnya adalah fleksibilitas jadwal yang terkadang harus disesuaikan dengan agenda lembaga, kondisi cuaca yang kurang mendukung kegiatan luar ruang, serta munculnya konflik antar anak yang menyebabkan gangguan dalam interaksi sosial. Meskipun demikian, konflik yang muncul bersifat sementara dan dapat menjadi sarana pembelajaran bagi anak dalam membangun keterampilan sosial secara lebih matang.