Handayani, Sarwo
National Institute of Health Research and Development (NIHRD), Ministry of Health, Republic of Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Seroprevalensi Hepatitis C pada Populasi Perkotaan dan Perdesaan di Indonesia Tahun 2013: Kajian Determinan Sosiodemografi, Lingkungan, Pejamu, dan Komorbiditas (Analisis Lanjut Riskesdas 2013) Dany, Frans; Handayani, Sarwo
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Vol 27, No 4 (2017)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.001 KB) | DOI: 10.22435/mpk.v27i4.6267.197-208

Abstract

Hepatitis C is an infectious disease caused by RNA virus that is often asymptomatic and can lead into serious complications such as liver cancer. It remains one of major public health issues in several developing countries. Urban and rural areas have different sociodemographic characteristics but seroprevalence of hepatitis C based on antibody against hepatitis C virus (HCV) shows the same proportion of 1.0% in both areas, suggesting that there is discrepancy of risk factors for HCV infection between the two. This analysis aims to identify such determinants that include sociodemographic factors, neighbourhood, environmental conditions including hygienic behaviour and access to healthcare facilities, host conditions and comorbidities outside major risk factors. The analysis used secondary data of Riskesdas 2013 through complex logistic regression technique and alternative tests. The results showed that the determinants of HCV seroprevalence in urban and rural respondents were: gender, unemployment status, prediabetes, abnormalities of HDL and triglyceride levels, renal impairment and malaria. Hence, hepatitis C management strategies in Indonesia may require different approach to urban populations compared to rural areas. Abstrak Hepatitis C merupakan penyakit infeksius akibat virus RNA yang sering tidak bergejala dan dapat menimbulkan komplikasi serius seperti kanker hati. Hal tersebut masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat utama di sejumlah negara berkembang. Area urban dan rural memiliki perbedaan karakteristik sosiodemografi, tetapi seroprevalensi hepatitis C berdasarkan antibodi terhadap virus hepatitis C (hepatitis C virus, HCV) di Indonesia berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan proporsi yang sama, yaitu 1,0% sehingga memunculkan dugaan adanya perbedaan faktor risiko infeksi HCV antara kedua kategori tempat tinggal. Analisis ini bertujuan mengidentifikasi determinan tersebut yang meliputi faktor sosiodemografi, kondisi lingkungan sekitar berikut perilaku higienis dan akses ke fasilitas pelayanan kesehatan, kondisi pejamu, serta komorbiditas di luar faktor risiko utama. Analisis menggunakan data sekunder Riskesdas 2013 melalui teknik complex samples regresi logistik dan uji alternatif. Hasil analisis menunjukkan perbedaan determinan seroprevalensi HCV pada responden perkotaan dan perdesaan, antara lain: jenis kelamin, status pengangguran kepala keluarga, prediabetes, abnormalitas kadar HDL dan trigliserida, gangguan ginjal, dan malaria. Karena itu, strategi penatalaksanaan hepatitis C di Indonesia memerlukan pendekatan yang berbeda untuk populasi perkotaan dibandingkan dengan perdesaan.