Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Pola Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Di Kabupaten Karanganyar Dalam Keberhasilan Penerapan Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK) Dengan Formal Concept Analysis (FCA) Istanto, Tomy; Pratama, Ahmad Rafie; Hidayat , Taufiq
Jurnal Ilmiah Komputasi Vol. 23 No. 1 (2024): Jurnal Ilmiah Komputasi : Vol. 23 No 1, Maret 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32409/jikstik.23.1.3534

Abstract

Dari hasil studi literatur, penelitian ini memfokuskan pada penilaian pola yang mempengaruhi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), khususnya untuk layanan seperti Google Bisnisku, Website, Media Sosial, Google Ads, Search Engine Optimization (SEO), dan Search Engine Marketing (SEM). Metode yang digunakan dalam analisis adalah Formal Concept Analysis (FCA). Berdasarkan literatur, dipilih dua belas subfaktor yang dianggap mempengaruhi proses bisnis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), dan subfaktor ini diujikan pada tiga puluh UMKM dari berbagai sektor usaha. Analisis ini menghasilkan 32 nilai atribut setelah melalui tahap penskalaan atribut. Proses analisis melibatkan konsep Formal Context, Formal Concept, dan Concept Lattices dalam kerangka Formal Concept Analysis (FCA). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola-pola yang paling signifikan dalam penerapan layanan TIK pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Karanganyar. Hasil analisis konsep formal akan memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana faktor-faktor ini saling berhubungan dan berkontribusi terhadap keberhasilan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam mengadopsi teknologi informasi. Hal ini dapat memberikan panduan yang berharga untuk pengembangan strategi dan kebijakan yang lebih efektif dalam mendukung pertumbuhan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan pemanfaatan teknologi di tingkat lokal. Dari hasil penelitian, ditemukan 709 konsep dan visualisasi Concept Lattices. Analisis dilakukan dengan melakukan filter konsep menggunakan Iceberg Concept Lattices. Hasil analisis menunjukkan bahwa lima tampilan intent bentuk diperoleh dari Iceberg Concept Lattices dengan minimal support 53% dan minimal support 20%. Pola keberhasilan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam penerapan enam layanan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) dianggap lebih penting dalam mempengaruhi keberhasilan UMKM di Kabupaten Karanganyar. Dalam hasil analisis tersebut, terdapat tiga tampilan intent berdasarkan Layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LT), Nilai Penggunaan (NP), dan Manfaat Penggunaan TIK (MPT) yang dianggap sangat penting dalam mempengaruhi keberhasilan UMKM di Kabupaten Karanganyar. Dari analisis data usaha mikro kecil menengah (UMKM) menggunakan Formal Concept Analysis (FCA) dengan minimal support 20% dari intent sebagai indikator pola keberhasilan penerapan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK), ditemukan delapan faktor yang dianggap lebih penting dalam mempengaruhi pola keberhasilan UMKM di Kabupaten Karanganyar, yaitu Asal Usaha (AU), Lama Operasi (LO), Sumber Modal (SM), Pelatihan dan Pengembangan (PDB), Kerja Tim (KT), Perencanaan SDM (PSD), Investasi Awal (IA), dan Omset Tahunan (OT).
Strategi Pemasaran Media Sosial Bagi UMKM Pengrajin Lencana ., Zuliyati; Salisa, Naila Rizki; Mulyani, Ulva Rizky; Andriani, Evana; Hidayat , Taufiq
Al-Khidmah Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): JUNI
Publisher : Institute for Research and Community Service (LPPM) of the Islamic University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56013/jak.v4i1.2870

Abstract

The increasing development of technology has an impact on the development of Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs), one of which is the AJ Lencana business owned by Mr. Najib which is in Bacin Village, Kudus. The development of business activities from year to year has increased, but sales are only in the area of Central Java residents. It has not been able to spread to the wider community and the marketing that has been running is very, very limited and there has been no touch of social media in efforts to market the product. The solutions offered by the service team to help several problems faced by partners are, social media strategy training to improve product marketing, helping partners to increase sales, expanding partner markets through online shops so that sales can be wider, not only around Central Java. The aim of the Service Team is to move the rural economy to remain productive and be able to utilize technology to help its business activities, as well as increase the sales turnover of partner business activities by utilizing social media.
Pemberdayaan Kelompok Sadar Wisata Melalui Pendampingan Sadar Wisata Dan Tata Kelola Kelembagaan Desa afriza, Lia; Hidayat , Taufiq
Journal of Comprehensive Science Vol. 2 No. 6 (2023): Journal of Comprehensive Science (JCS)
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jcs.v2i6.410

Abstract

Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menggerakan perekonomian di Provinsi Jawa Barat. Adanya berbagai daya tarik wisata seperti Gunung Tangkuban Perahu, Kawah Putih Ciwidey, Geopark Ciletuh, Pantai Pangandaran, menjadikan Jawa Barat sebagai salah satu destinasi wisata yang diminati. Kabupaten Bandung Barat telah terdapat 32 Pokdarwis yang tersebar di beberapa wilayah desa. Menurut parekraf, 2012 Kelompok Sadar Wisata, adalah kelembagaan di tingkat masyarakat yang anggotanya terdiri dari para pelaku kepariwisataan yang memiliki kepedulian dan tanggungjawab serta berperan sebagai penggerak dalam mendukung terciptanya iklim kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kepariwisataan dan memanfaatkannya bagi kesejahteraan masyarakat sekitar Keberadaan kelembagaan Pokdarwis yang mana SK nya dikeluarkan oleh pemerintahan Kabupaten Bandung Barat tujuannya adalah sebagai mitra pemerintah dalam meningkatkan kesadaran masyarakat di bidang pariwisata, meningkatkan sumber daya manusia, mendorong terwujudnya Sapta Pesona, meningkatkan mutu produk wisata dalam rangka meningkatkan daya saing serta memulihkan pariwisata secara keseluruhan. Kurangnya pengetahuan dalam bidang pengelolaan suatu daya tarik wisata Permasalahan lain yang ditemukan di lapangan pada saat observasi adalah kurangnya pemahaman dalam hal langkah-langkah untuk mengelola suatu daya tarik wisata dari perencanaan yang harus dilakukan hingga promosi dan akhirnya mebuahkan suatu informasi yang berisikan paket-paket kunjungan. Pelatihan Masalah yang dihadapi dilapangan adalah bagaimana masyarakat dapat menerima manfaat dari lahan-lahan yang menjadi daya Tarik di desa.