Senopati, I Gusti Agung Bayu
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Wayang Bali dan Aktivisme Sosial: Studi Kasus Retorika Dan Wayang Sampah Daur Ulang Dalam Teaser Sinematografi Pahayu Gumine Senopati, I Gusti Agung Bayu; Wicaksandita, I Dewa Ketut
JURNAL DAMAR PEDALANGAN Vol. 3 No. 2 (2023): Oktober
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/dmr.v3i2.2851

Abstract

Artikel ini menyajikan studi kasus tentang penggunaan wayang Bali dalam konteks aktivisme sosial melalui produksi sinematografi berjudul "Pahayu Gumine." Penelitian ini memeriksa bagaimana retorika dan simbolisme wayang Bali digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan sosial dan ekologis dalam film tersebut. "Pahayu Gumine" menggabungkan unsur-unsur wayang tradisional dengan konsep "wayang sampah daur ulang," di mana jenis wayang, latar belakang sinematik, dan segenap unsur estetik wayang Bali (tetikesan, ukuran wayang, bahan, ekspresi dalang), serta retorika (alternasi gaya bahasa, makna kalimat, intonasi, dan penekanan) mampu berkolaborasi dengan gerakan penari dan iringan musik kontemporer mampu membahasakan properti alami berupa gunungan sampah di tempat pembuangan akhir, serta membangun kesan ketidak pedulian dan keacuhan manusia akibat penggunaan plastik berlebih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi ini berhasil menciptakan pengalaman audiovisual yang kuat dan menyampaikan pesan-pesan yang relevan tentang pelestarian lingkungan dan keberlanjutan. Wayang Bali memainkan peran penting dalam memperkuat narasi film ini, menggabungkan budaya tradisional dengan isu-isu kontemporer. Artikel ini juga membahas dampak kreatif dan budaya dari penggabungan wayang dengan sinematografi modern serta kontribusi seni pertunjukan dalam mendukung aktivisme sosial. Studi kasus ini menggambarkan bagaimana seni tradisional seperti wayang dapat menjadi alat yang efektif dalam menyampaikan pesan-pesan sosial dan ekologis dalam konteks budaya kontemporer.