Mahendra, I Kadek Yogi
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pelatihan Pertunjukan Wayang Kulit Tradisi Di Desa Adat Batur “Karya Sudhaningrat” Mahendra, I Kadek Yogi; Hendro, Dru; Marhaeni, Ni Komang Sekar
JURNAL DAMAR PEDALANGAN Vol. 4 No. 1 (2024): April
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/dmr.v4i1.3740

Abstract

Dilihat dari perkembangan zaman di masa sekarang dimana segala hal sudah bersifat inovasi hal tersebut menyebabkan tradisi mulai tidak diminati oleh generasi muda. Dilihat dari budaya khususnya seni pertunjukan Wayang Kulit di masa sekarang sudah sangat rendah kesksistensiannya di masyarakat, hal ini tidak hanya di alami di satu daerah namun hampir semua daerah di Bali memiliki masalah sepereti ini. Di Bali Utara khususnya di Desa Adat Batur yang dimana kesenian Wayang Kulit Tradisi sangat berperan penting sebagai pelengakap upacara yang diselenggarakan di Pura Ulun Danu Batur, walaupun demikian sangat susah sekali untuk mendapatkan generasi muda yang mau untuk mempelajari kesenian Wayang Kulit Tradisi. Dari permasalahan yang terdapat di Desa Adat Batur penulis melakukan program pembelajaran pertunjukan Wayang Kulit Tradisi kepada salah satu masyarakat yang ingin mendalami di duni seni Pedalangan bliau adalah I Made Sasmika. Ada beberapa tahapan yang dilakukan di dalam proses pembelajaran pertunjukan Wayang Kulit Tradisi antara lain mulai dari memberikan pemahaman tentang kesenian Wayang dan pemilihan gaya pementasan yang pantas dijadikan sebagai dasar pembelajaran. Dalam proses pembelajaran ini dipilih Style pementasan Sukawati karena di dalam pertunjukan Wayang Sukawati sangat banyak terdapat komponen – komponen yang membangun di dalam pementasan. Pada tahap pertama pembelajaran, peserta didik diberikan materi gending Alasarum diserta gerak Wayang, dilanjutkan dengan Penyacah Parwa sebagai sinopsis di dalam pertunjukan wayang yang menggunakan bahasa kawi, tahap ketiga mempelajari gending Bebaturan dan gerakan Mangkat, dilanjutkan dengan mempelajari Tarian Delem dan Siat Wayang. Dengan adanya program ini semoga kedepannya kesenian Wayang Kulit Tradisi di Desa Adat Batur bisa lestari tidak hanya di Batur saja, juga di tempat lain agar bisa terus diminati dan dilestarikan.