Tujuan dari studi tindakan kelas ini adalah untuk melaporkan dan menganalisis efek dari peningkatan praktik instruksional, keterlibatan siswa, pemikiran kritis, dan hasil belajar. Permasalahan ini disebabkan karena pembelajaran bersifat satu arah, tidak menuntut siswa untuk berpikir secara kritis, serta kurang menarik dan menyenangkan sehingga dapat mengakibatkan aktivitas belajar siswa, keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa menjadi rendah. Hasilnya, penulis menggunakan pendekatan hybrid, menggabungkan unsur-unsur model Problem-Based Learning (PBL), Group Investigation (GI), dan Course Review Horay (CRH) yang dikembangkan oleh proyek BALOGO. Studi ini mencakup metodologi kualitatif dan kuantitatif campuran, desain Penelitian Tindakan Kelas, dan total empat sesi dengan jumlah sampel 22 siswa kelas V. Tindakan guru dan siswa diamati, serta pemikiran kritis, dan ujian diberikan pada akhir setiap sesi untuk mengukur kemajuan siswa. Menurut data, keterlibatan siswa tumbuh dengan setiap pertemuan. Dari pertemuan 1 sampai 4, siswa menunjukkan hasil belajar yang terus meningkat . Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil belajar telah mencapai indikator keberhasilan sehingga dapat disimpulkan bahwa model BALOGO dapat meningkatkan aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa kelas V SDN Antasan Kecil Timur 1 Banjarmasin pada muatan PPKn.AbstractThe purpose of this classroom action study is to report and analyze the effects of improving instructional practices, student engagement, critical thinking, and learning outcomes. This problem is caused by one-way learning, does not require students to think critically, and is less interesting and enjoyable, which can result in low student learning activities, critical thinking skills and student learning outcomes. As a result, the author uses a hybrid approach, combining elements of the Problem-Based Learning (PBL), Group Investigation (GI), and Course Review Horary (CRH) models developed by the BALOGO project. This study included a mixed qualitative and quantitative methodology, a Classroom Action Research design, and a total of four sessions with a sample size of 22 fifth grade students. Teacher and student actions were observed, as well as critical thinking, and exams were given at the end of each session to measure student progress. According to the data, student engagement grows with each meeting. From meetings 1 to 4, students show learning outcomes that continue to improve. Based on the research results, it is known that teacher activities, student activities and learning outcomes have achieved indicators of success so it can be concluded that the BALOGO model can improve teacher activities, student activities and learning outcomes for class V SDN Antasan Kecil Timur 1 Banjarmasin on PPKn content.