Prasetyo, Nathaly Efata
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengembangan Desain Motif Batik Babon Angrem Dikombinasikan Motif Topeng Panji Bekonang Prasetyo, Nathaly Efata; Setyawan, Setyawan
Hastagina : Jurnal Kriya Seni Vol 3 No 02 (2023): Hastagina : Jurnal Kriya dan Industri Kreatif
Publisher : Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/hastagina.v3i02.2765

Abstract

Hilangnya cerita dan ciri khas Batik Bekonang akibat munculnya teknologi dan kemajuan zaman menjadi inspirasi dalam pembuatan perancangan ini. Menampilkan pengembangan desain batik Bekonang dengan motif keraton Babon Angrem dan motif alam kupu-kupu. Dipadukan motif terinspirasi Topeng Panji Bekonang, yang juga mengalami dampak dari kemajuan zaman, menjadi ide perancangan. Tujuan pengembangan desain perancangan ini agar dengan hadirnya teknologi di zaman yang semakin modern tidak menyebabkan hilangnya nilai-nilai budaya dari sebuah karya seni tetapi sebagai bentuk pelestarian budaya tanpa meninggalkan nilai didalamnya. Untuk mencapai tujuan dari perancangan, menggunakan teori desain Bram Palgunadi yang terdiri dari tiga tahap proses metode desain, yaitu proses eksplorasi, proses ekstraksi, dan titik terminasi. (1) Proses Eksplorasi, proses analisis merupakan pendalaman atas sejumlah hal berkaitan dengan permasalahan yang ada. (2) Proses Ekstraksi, proses pengerucutan dan pembuatan kesimpulan. (3) Titik Terminasi, proses perencanaan kegiatan (planning), evaluasi (evaluation), melihat kembali (review), dan presentasi. Tahap proses tersebut dijabarkan dalam empat langkah operasional, yaitu; studi kelayakan desain, analisis aspek desain dan penyusunan konsep, penjabaran dan pembuatan desain, dan terakhir proses test produk. Hasil perancangan ini berupa desain motif Batik Bekonang Babon Angrem dipadukan dengan motif terinspirasi Topeng Panji Bekonang. Produk tersebut dijadikan busana dress untuk wanita berusia 19-27 tahun. Menggunakan teknik batik tulis dengan pewarnaan colet remasol. Bahannya berupa kain katun jepang.
Pengembangan Desain Motif Batik Babon Angrem Dikombinasikan Motif Topeng Panji Bekonang Prasetyo, Nathaly Efata; Setyawan, Setyawan
Hastagina : Jurnal Kriya Seni Vol 3 No 02 (2023): Hastagina : Jurnal Kriya dan Industri Kreatif
Publisher : Pusat Penerbitan LPPM ISI Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/hastagina.v3i02.2765

Abstract

Hilangnya cerita dan ciri khas Batik Bekonang akibat munculnya teknologi dan kemajuan zaman menjadi inspirasi dalam pembuatan perancangan ini. Menampilkan pengembangan desain batik Bekonang dengan motif keraton Babon Angrem dan motif alam kupu-kupu. Dipadukan motif terinspirasi Topeng Panji Bekonang, yang juga mengalami dampak dari kemajuan zaman, menjadi ide perancangan. Tujuan pengembangan desain perancangan ini agar dengan hadirnya teknologi di zaman yang semakin modern tidak menyebabkan hilangnya nilai-nilai budaya dari sebuah karya seni tetapi sebagai bentuk pelestarian budaya tanpa meninggalkan nilai didalamnya. Untuk mencapai tujuan dari perancangan, menggunakan teori desain Bram Palgunadi yang terdiri dari tiga tahap proses metode desain, yaitu proses eksplorasi, proses ekstraksi, dan titik terminasi. (1) Proses Eksplorasi, proses analisis merupakan pendalaman atas sejumlah hal berkaitan dengan permasalahan yang ada. (2) Proses Ekstraksi, proses pengerucutan dan pembuatan kesimpulan. (3) Titik Terminasi, proses perencanaan kegiatan (planning), evaluasi (evaluation), melihat kembali (review), dan presentasi. Tahap proses tersebut dijabarkan dalam empat langkah operasional, yaitu; studi kelayakan desain, analisis aspek desain dan penyusunan konsep, penjabaran dan pembuatan desain, dan terakhir proses test produk. Hasil perancangan ini berupa desain motif Batik Bekonang Babon Angrem dipadukan dengan motif terinspirasi Topeng Panji Bekonang. Produk tersebut dijadikan busana dress untuk wanita berusia 19-27 tahun. Menggunakan teknik batik tulis dengan pewarnaan colet remasol. Bahannya berupa kain katun jepang.