BR GINTING, AGUS SANTI
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN MINUMAN KUNYIT ASAM DAN MASSAGE EFFLEURAGE MENGGUNAKAN MINYAK AROMA THERAPY TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI DISMENOREA PRIMER PADA REMAJA: STUDI KASUS PADA REMAJA PUTRI DENGAN DISMENOREA MAHFUJIAH, FUJI; BR GINTING, AGUS SANTI
Journal Of Midwifery Vol 12 No 1 (2024)
Publisher : UNIVED PRESS, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jm.v12i1.6204

Abstract

Peluruhan dinding rahim yang terdiri atas darah dan jaringan tubuh dikenal dengan istilah haid atau menstruasi. Wanita yang sudah mengalami peristiwa haid, masing-masing memiliki pengalaman yang berbeda. Pengalaman itu pada umumnya berupa keluhan yang salah satunya sering dijumpai adalah dismenore. Angka kejadian dismenore di dunia cukup tinggi, diperkirakan 50% dari seluruh wanita di dunia menderita dismenore dalam sebuah siklus menstruasi. Jenis dari penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan studi kasus, dimana penelitian ini memusatkan diri secara intensif pada satu objek tertentu yang mempelajarinya sebagai suatu kasus. Instrumen dalam penelitian ini berupa lembar checklist/ observasi tentang penurunan intensitas nyeri pada remaja yang mengalami disminor. Cara penilaian penurunan skala nyeri dismenorea yaitu menggunakan Wong Baker FACES Pain Rating Scale dan didokumentasikan pada lembar observasi. Penelitian ini membuktikan bahwa ada perbedaan antara remaja yang diberikan Minuman Kunyit Asam dan remaja yang diberikan massage effleurage menggunakan minyak aromaterapi terhadap penurunan skala nyeri haid. Pada responden yang diberikan Minuman Kunyit Asam mengalami penurunan skala nyeri setelah 1 minggu diobservasi lebih cepat dari yang diberikan massage effleurage menggunakan minyak aromaterapi. Saran pada penelitian ini adalah memberikan Minuman Kunyit Asam pada ramaja yang mengalami dismenore.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN POST PARTUM BLUES DI TPMB I TAHUN 2024 BR GINTING, AGUS SANTI
Journal Of Midwifery Vol 12 No 2 (2024)
Publisher : UNIVED PRESS, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Postpartum blues (Post Partum syndrom)adalah adanya perubahan dalam tubuh ibu mulai dari kehamilan sampai persalinan, perubahan tersebut terjadi pada pada system hormon, adanya rasa sedih sesudah melahirkan yang terjadi cenderung pada suatu rasa duka. Menurut WHO (World Health Organization) tahun 2018, prevalensi postpartum blues di Asia masih tinggi yaitu 26-85%. Prevalensi postpartum blues di Indonesia sekitar 50-70% pada ibu nifas setelah proses persalinan. Dari penelitian yang pernah dilakukan, 61,8% responden mengalami postpartum blues dengan faktor psikososial terdiri dari faktor usia, faktor paritas, faktor pendidikan dan faktor pekerjaan) (3), 67,64% ibu yang mengalami postpartum blues kurang mendapat dukungan suami. Di Jawa Barat angka kejadian postpartum blues berkisar 45-65%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti adanya pengaruh kesiapan ibu dan dukungan suami terhadap kejadian postpartum blues di TPMB I Tahun 2024. Instrument yang dipakai pada penelitian ini adalah EPDS (Edinburgh Postnatal Depression Scale) dan kuesioner. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisa secara multivariate. Berdasarkan hasil penelitian, variabel kesiapan ibu memiliki koefisien dengan nilai t sebesar -1.379 dan nilai Sig (signifikansi) sebesar 0.179. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel kesiapan ibu tidak secara signifikan berpengaruh terhadap kejadian postpartum blues pada tingkat sig 0.05. Variabel dukungan suami memiliki koefisien dengan nilai t sebesar 2.737 dan nilai Sig sebesar 0.011. Temuan ini menarik karena menunjukkan dukungan suami memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kejadian postpartum blues pada tingkat signifikansi 0.05. Hal ini menegaskan pentingnya peran dukungan suami dalam mengurangi risiko terjadinya gejala postpartum blues pada ibu pasca melahirkan.
THE EFFECT OF PSYCHOEDUCATIONAL VIDEOS AND RELAXATION TECHNIQUES ON STRESS REDUCTION IN PREGNANT WOMEN AT THE PRATAMA LARASATI CLINIC IN 2025 Amelia, Childa; Febriyani, Putri Agus; Ramadhan, Fenny Valianda Amelia; BR Ginting, Agus Santi; Wati, Wati; Amelia, Yuni Nur; Fitriyana, Fitriyana; Yulianingsih, Muliana
Dharmawangsa: International Journal of the Social Sciences, Education and Humanitis Vol 6, No 3 (2025): Social Sciences, Education and Humanities
Publisher : Universitas Dharmawangsa Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/ijsseh.v6i3.7919

Abstract

Stress is a common psychological problem experienced by pregnant women and can have negative impacts on maternal health as well as fetal development. Unmanaged stress may increase the risk of pregnancy complications, emotional disturbances, and even preterm birth. This study aimed to analyze the effect of psychoeducational videos and relaxation techniques on reducing stress levels among pregnant women at Pratama Larasati Clinic in 2025.Methods: This research employed a quasi-experimental design with a pretest-posttest control group design. The sample consisted of first- to third-trimester pregnant women who met the inclusion criteria, selected through purposive sampling. The research instrument used a validated and reliable pregnancy stress scale questionnaire. The intervention group received psychoeducational videos about healthy pregnancy along with guided relaxation techniques delivered in several sessions, while the control group only received standard antenatal care. Data were analyzed using paired t- tests to examine within-group differences and independent t-tests to compare between groups. Results: The findings revealed a significant reduction in stress scores among pregnant women after receiving psychoeducational video and relaxation interventions (p= 0.03 < 0.05). In contrast, the control group showed no significant changes. Moreover, the difference in mean stress scores between the intervention and control groups was statistically significant, indicating the effectiveness of the intervention. Conclusion: The combination of psychoeducational videos and relaxation techniques was proven effective in reducing stress levels in pregnant women. This approach offers a simple, practical, and non-pharmacological alternative that can be integrated into antenatal care services. Its implementation should be considered by healthcare providers to improve maternal mental health during pregnancy