Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Identifikasi Bahaya Dan Penilaian Resiko (Ibpr) Pada Unit Peleburan Timah Di Pt Menara Cipta Mulia Kecamatan Kelapa Kampit Kabupaten Belitung Timur Provinsi Keplauan Bangka Belitung Jesika Septiana Naema Oan; Andy Erwin Wijaya; Bayurohman Pangacella Putra
Retii Vol 18 No 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-18 (Edisi Penelitian)
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Menara Cipta Mulia adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan timah di Kecamatan Kelapa Kampit, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Salah satu kegiatan utama yang di lakukan oleh PT Menara Cipta Mulia adalah kegiatan pengolahan berupa peleburan dengan tingkat resiko dan keselamatan kerja yang tinggi sehingga menimbulkan potensi tidak aman dan mengakibatkan kecelakaan kerja seperti terjadinya ledakan, percikan material panas, semburan api, terpapar debu hingga tertimpa ingot. Dari kecelakan kerja yang ada pada proses peleburan tersebut perlu adanya identifikasi potensi bahaya supaya mengetahui lebih jelas asal mula kecelakaan tersebut terjadi lalu melakukan penilaian resiko dari kecelakaan yang ada apakah kecelakaan tersebut termasuk kategori tinggi, sedang, atau rendah. Dan perlunya melalukan pengendalian resiko Untuk mengantisipasi atau mengurangi kecelakaan yang ada pada proses peleburan tersebut. Maka dari itu diperlukan identifikasi bahaya dan penilaian resiko pada kegiatan peleburan dengan menggunakan metode HIRADC (Hazard Identification, Risk Assessment and Determining Control) yang bertujuan untuk mengidentifikasi bahaya yang dapat ditimbulkan setiap pekerjaan dalam sebuah organisasi yang kemudian dilakukan penilaian risiko dan pengendalian terhadap resiko tersebut. Hasil dari penelitian ini terdapat beberapa potensi bahaya kecelakaan kerja yang ada di PT Menara Cipta Mulia seperti ledakan, percikan material panas, semburan api, terpapar debu hingga tertimpa ingot .kemudian hasil dari penilaian resiko terdapat 3 kategori yaitu Tinggi, Sedang, Rendah. Sedangkan pengendalian dengan melakukan perbaikan pada setiap alat yang digunakan dan bisa juga membuat alternatif yang memudahkan proses peleburan, peningkatan penggunaan APD, peningkatan keamanan pada area operasional.