Pada industri jasa, sebuah prosedur K3 dibutuhkan agar setiap pekerja lapangan dapat aman dalam menjalankan pekerjaannya. Keamanan dan Kesehatan Kerja (K3) di Indonesia saat ini masih menjadi perhatian khusus untuk berbagai instansi terkait, terutama mengingat peningkatan jumlah kecelakaan kerja setiap tahunnya. Nyatanya masih terdapat pekerja yang tidak menerapkan prosedur K3 di lapangan. Oleh sebab itu maka perlunya dilakukan identifikasi potensi bahaya yang ada dan pengendalian risiko untuk meminimalkan kejadian kecelakaan kerja Venue Rumah Kampung Decoration. Penelitian ini menggunakan metode Hazard Identification and Risk Assessment (HIRARC) untuk mengidentifikasi bahaya, kemudian metode Job Safety Analysis yang untuk mencari solusi perbaikannya. Hasil penelitian, menunjukkan bahwa terdapat 15 potensi bahaya yang teridentifikasi dan dikategorikan ke dalam 3 rating risiko yaitu 15 potensi bahaya yaitu extreme risk, high risk, dan moderate risk. Diketahui bahwa rating extreme risk sebanyak 4 (27%), rating high risk sebanyak 3 (20%), dan rating moderate risk sebanyak 8 (53%). Kemudian untuk tahap Job Safety Analysis diperoleh beberapa bentuk rekomendasi untuk pengendalian risiko guna meminimalkan risiko kecelakaan kerja yang terjadi dengan mempertimbangkan hierarki pengendalian risiko seperti safety induction dan crosscheck sebelum melakukan pekerjaan, dan menyediakan worksheet penggunaan APD agar pekerja dapat bekerja dengan aman dan nyaman, serta adanya SOP keselamatan kerja bagi karyawanKata Kunci: HIRARC, K3, Bahaya, Pengendalian Risiko, Wedding Venue Decoration