Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Kebijakan Publik Dalam Penerapan Program Pelayanan Publik BPJS Kesehatan Samodra, Nadyannisa; Wirantari, I Dewa Ayu Putri
Socio-political Communication and Policy Review Vol. 1 No. 4 (2024)
Publisher : Lenggogeni Data Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61292/shkr.148

Abstract

Efficient and fair public services, particularly in healthcare, are crucial elements for the stability and welfare of society in a country. In Indonesia, the BPJS Health program has been a concrete effort by the government to provide inclusive and equitable healthcare services to the entire population. One of the recent policies is the removal of BPJS classes and their replacement with the Standard Inpatient Class (KRIS), aimed at improving the quality and accessibility of healthcare services nationwide. This study employs a literature review method, aimed at analyzing and summarizing findings from various relevant literatures. These literatures are obtained through sources such as Google Scholar and PubMed. Five articles were selected for analysis based on specific criteria, including publication period (2019-2024), topic relevance, and open access availability. Analysis of the five selected articles reveals various aspects of the implementation of BPJS Health policies. These studies highlight challenges faced in efforts to enhance healthcare services, such as potential fraud, facility limitations, and bureaucratic constraints. While there are efforts to address these issues, continuous improvements are needed to achieve more effective policy implementation. Some studies propose solutions to address these challenges, such as optimizing the function of the Fraud Prevention Team and improving healthcare service infrastructure. Abstrak Pelayanan publik yang efisien dan adil, terutama dalam bidang kesehatan, merupakan elemen kunci bagi stabilitas dan kesejahteraan masyarakat di sebuah negara. Di Indonesia, program BPJS Kesehatan telah menjadi upaya konkret pemerintah dalam menyediakan layanan kesehatan yang inklusif dan merata bagi seluruh rakyat. Salah satu kebijakan terbaru adalah penghapusan kelas BPJS dan penggantian dengan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS), yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan aksesibilitas layanan kesehatan di seluruh negeri. Penelitian ini menggunakan metode tinjauan pustaka, yang bertujuan untuk menganalisis dan menyimpulkan temuan-temuan dari berbagai literatur yang relevan. Literatur-literatur ini diperoleh melalui sumber-sumber seperti Google Scholar dan PubMed. Lima artikel dipilih untuk dianalisis berdasarkan kriteria tertentu, termasuk periode penerbitan 2019-2024, relevansi topik, dan akses terbuka. Analisis terhadap lima artikel yang dipilih mengungkapkan berbagai aspek implementasi kebijakan BPJS Kesehatan. Studi-studi tersebut menyoroti tantangan-tantangan yang dihadapi dalam upaya meningkatkan layanan kesehatan, seperti potensi fraud, keterbatasan fasilitas, dan kendala birokrasi. Meskipun terdapat upaya-upaya untuk mengatasi masalah-masalah ini, perbaikan berkelanjutan diperlukan untuk mencapai implementasi kebijakan yang lebih efektif. Beberapa studi mengusulkan solusi-solusi untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, seperti optimalisasi fungsi Tim Pencegahan Fraud dan perbaikan infrastruktur layanan kesehatan.
Efektivitas Layanan BISA Helpline dalam Tujuan Menekan Angka Bunuh Diri di Provinsi Bali Samodra, Nadyannisa; Wijaya, Komang Adi Sastra; Yudharta, I Putu Dharmanu
Socio-political Communication and Policy Review Article In Progress Vol. 2 No. 4 (2025)
Publisher : Lenggogeni Data Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61292/shkr.270

Abstract

The phenomenon of increasing suicide rates in Bali Province is a serious problem that demands effective handling, especially in the midst of limited mental health services. BISA Helpline is present as one of the community-based initiatives that aims to provide crisis intervention and psychosocial support through online services. This study aims to analyze the effectiveness of the BISA Helpline service in reducing the suicide rate in Bali using five indicators of effectiveness according to Campbell, namely: program success, goal success, satisfaction with the program, output and input levels, and overall goal achievement. This research uses a descriptive qualitative approach with data collection techniques through interviews, observations, and documentation of related parties, including volunteers, service users, and institutional partners such as the Denpasar City Health Office. The results of the study show that the BISA Helpline is effective in reaching vulnerable groups and providing quick and easy access to assistance, even though it is faced with challenges in the form of limited human resources, technology, and consistency of volunteer quality. Key recommendations from the study include increasing volunteer training, strengthening digital infrastructure, and expanding cross-sector collaboration to support the sustainability of community-based crisis services. Abstrak Fenomena meningkatnya angka bunuh diri di Provinsi Bali menjadi permasalahan serius yang menuntut penanganan efektif, khususnya di tengah keterbatasan layanan kesehatan mental. BISA Helpline hadir sebagai salah satu inisiatif berbasis komunitas yang bertujuan memberikan intervensi krisis dan dukungan psikososial melalui layanan daring. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas layanan BISA Helpline dalam menekan angka bunuh diri di Bali dengan menggunakan lima indikator efektivitas menurut Campbell, yaitu: keberhasilan program, keberhasilan sasaran, kepuasan terhadap program, tingkat output dan input, serta pencapaian tujuan secara menyeluruh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi terhadap pihak-pihak terkait, termasuk relawan, pengguna layanan, dan mitra institusional seperti Dinas Kesehatan Kota Denpasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BISA Helpline efektif dalam menjangkau kelompok rentan dan menyediakan akses bantuan yang cepat dan mudah, meskipun dihadapkan pada tantangan berupa keterbatasan sumber daya manusia, teknologi, serta konsistensi kualitas relawan. Rekomendasi utama dari penelitian ini mencakup peningkatan pelatihan relawan, penguatan infrastruktur digital, serta perluasan kolaborasi lintas sektor guna mendukung keberlanjutan layanan krisis berbasis komunitas. Kata Kunci: BISA Helpline, bunuh diri, efektivitas layanan, kesehatan mental, Bali