Khairil Anwar Tanjung
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Percepatan Pematahan Dormansi Benih Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC) Dengan Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh dan Perlakuan Osmoconditioning Khairil Anwar Tanjung
Botani : Publikasi Ilmu Tanaman dan Agribisnis Vol. 1 No. 3 (2024): Botani : Publikasi Ilmu Tanaman dan Agribisnis
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Tanaman Dan Hewan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/botani.v1i3.115

Abstract

Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) merupakan salah satu tanaman rempah yang banyak ditemui di daerah sekitar Sumatera Utara. Dalah satu permasalahan dalam budidaya tanaman ini adalah kesulitan benihnya yang cenderung sulit berkecambah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari aplikasi zat pengatur tumbuh dan perlakuan osmoconditioning serta kombinasinya untuk mempercepat pematahan dormansi benih andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok dengan 2 faktor, faktor pertama adalah zat pengatur tumbuh (Z) dengan 6 taraf sedangkan faktor kedua adalah perlakuan osmoconditioning dengan Polyethylene Glycol (PEG) 6000 (O) dengan 4 taraf. Parameter yang diamati adalah laju perkecambahan dan daya berkecambah benih. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa aplikasi zat pengatur tumbuh dapat mempercepat perkecambahan benih andaliman. Hal ini dapat ditunjukkan dengan nilai pengamatan pada semua parameter yang berbeda nyata dengan kontrol (tanpa aplikasi ZPT). Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa zat pengatur tumbuh yang mempercepat pematahan dormansi terbaik adalah Giberelin 500 ppm, walaupun perbandingan dengan ZPT lainnya tidak berbeda nyata. Sementara itu, perlakuan osmoconditioning dengan PEG 6000 juga ternyata mampu mempercepat pematahan dormansi benih andaliman yang ditunjukkan dengan peningkatan sebagian besar parameter yang diamati. Konsentrasi PEG 6000 terbaik pada perlakuan osmoconditioning untuk mempercepat pemecahan dormansi benih andaliman adalah konsentrasi 3%.
Efektivitas Putresin dalam Meningkatkan Viabilitas Benih Padi (Oryza sativa L.) yang Mengalami Deteriorasi Khairil Anwar Tanjung
Botani : Publikasi Ilmu Tanaman dan Agribisnis Vol. 2 No. 3 (2025): Botani : Publikasi Ilmu Tanaman dan Agribisnis
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Tanaman Dan Hewan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/botani.v2i3.418

Abstract

Physiological quality deterioration during storage is a major factor contributing to the reduced germination capacity of rice seeds. Revitalization treatments are therefore essential to restore seed viability and promote optimal seedling development. One promising approach involves the application of plant growth regulators (PGRs) from the polyamine group, such as putrescine. This study aimed to assess the effectiveness of varying concentrations and soaking durations of putrescine in improving the viability of deteriorated rice seeds. The experiment was conducted using a Randomized Block Design (RBD) with two factors: putrescine concentrations (0 ppm/ soaking in distilled water only, putrescine 15 ppm, putrescine 20 ppm, and putrescine 25 ppm) and soaking durations (3, 6, and 9 hours). The parameters evaluated included germination percentage and germination rate. Results indicated that treatment with 20 ppm putrescine combined with a 6-hour soaking period yielded the most significant improvement in seed viability. These findings suggest that putrescine treatment can effectively restore the physiological quality of rice seeds affected by storage-induced deterioration.