Zahra, Assalova Schissandra
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Komodifikasi Musik Bertema Cinta: Pertunjukan Yovie Widianto “Billion Songs Concert and Festival” Zahra, Assalova Schissandra; Koapaha, Royke Bobby
PROMUSIKA Vol 12, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/promusika.v12i1.12490

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian terhadap komodifikasi Yovie Widianto pada pertunjukan Billion Songs Concert and Festival dalam konteks komodifikasi musik bertema cinta pada Industri Kebudayaan Massa oleh Theodor W. Adorno. Masalah penelitian yang diangkat adalah bagaimana strategi Yovie Widianto mengkomodifikasi karyanya dalam bentuk pertunjukan ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Data dikumpulkan melalui observasi langsung pada lokasi pertunjukan, wawancara dengan Yovie Widianto, serta analisis berbagai dokumen terkait seperti materi promosi, artikel berita, dan data streaming. Pertunjukan ini sebagai contoh studi kasus karena menggambarkan fenomena komersialisasi musik bertema cinta dalam industri musik masa kini. Aspek komersialisasi ini dapat terlihat dari seleksi lagu-lagu populer, kolaborasi dengan berbagai musisi populer, yang meningkatkan antusiasme dan daya tarik masyarakat serta menunjang penjualan tiket yang tinggi. Penelitian ini akan melihat bagaimana lagu-lagu bertema cinta dijadikan komoditas, dengan fokus pada model karya yang disajikan, strategi komodifikasi, dan pengaruh komersialisasi terhadap nilai artistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses komodifikasi musik bertema cinta melibatkan pemilihan lagu hits, kolaborasi musisi, dan strategi promosi yang menyatukan antusiasme dan daya tarik masyarakat terhadap pertunjukan. Implikasi dari temuan ini adalah bahwa strategi komodifikasi yang digunakan berhasil meningkatkan popularitas dan eksposur Yovie Widianto, serta mengukuhkan posisi musik bertema cinta sebagai komoditas yang bernilai dalam industri musik masa kini.The Commodification of Love-Themed Music: Yovie Widianto's Performance “Billion Songs Concert and Festival”AbstractThis research aims to study the commodification of Yovie Widianto in the Billion Songs Concert and Festival performance within the context of the commodification of love-themed music in the Mass Culture Industry by Theodor W. Adorno. The research problem addressed is how Yovie Widianto's strategies in commodifying his works through this performance. This study employs a qualitative method with approaches including observation, interviews, and document analysis. Data were collected through direct observation at the performance venue, interviews with Yovie Widianto, and analysis of various related documents such as promotional materials, news articles, and streaming data. The performance serves as a case study example because it illustrates the phenomenon of commercialization of love-themed music in the current music industry. This commercialization aspect is evident from the selection of popular songs, and collaborations with various popular musicians, which enhance public enthusiasm and appeal, and support high ticket sales. This research examines how love-themed songs are commodified, focusing on the model of works presented, commodification strategies, and the impact of commercialization on artistic value. The results of the study show that the commodification process of love-themed music involves the selection of hit songs, musician collaborations, and promotional strategies that unite public enthusiasm and appeal for the performance. These findings imply that the commodification strategies used have successfully increased Yovie Widianto's popularity and exposure, and have cemented the position of love-themed music as a valuable commodity in today's music industry.Keywords: The commodification of music; Yovie Widianto; Billion Songs Concert and Festival; Mass Cultural Industry
Analisis Semiotika pada Iklan Politik Prabowo-Gibran di Instagram Ismoyo, Sindu Lintang; Zahra, Assalova Schissandra
Communications Vol. 7 No. 2 (2025): Communications
Publisher : Prodi S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009.coms7.2.4

Abstract

This study examines the political campaign strategies of the presidential and vice-presidential candidates, Prabowo Subianto and Gibran Rakabuming Raka, on Instagram during the 2024 Indonesian presidential election. Using a descriptive qualitative approach and structural semiotic analysis, this research focuses on the use of text and visuals in political advertisements to understand how these messages interact and influence public perceptions of the candidates. The research samples were purposively selected, focusing on posts that combine significant verbal and visual elements. This study identifies and analyzes the denotation and connotation of signs used in the advertisements and examines the relationship between visual and verbal messages in constructing political imagery. The findings reveal variations in the effectiveness of visual and verbal signs, influencing the advertisements' ability to support the candidates' image and campaign messages. This research provides new insights into the dynamics of political communication in the digital era and its contribution to campaign strategies on social media. Penelitian ini mengkaji strategi kampanye politik pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di media sosial Instagram selama pemilihan umum presiden dan wakil presiden Indonesia tahun 2024. Melalui pendekatan kualitatif deskriptif dan analisis semiotika struktural, penelitian ini memfokuskan pada penggunaan teks dan visual dalam iklan politik untuk memahami bagaimana pesan-pesan tersebut berinteraksi dan mempengaruhi persepsi publik terhadap kandidat. Sampel penelitian dipilih secara purposif, dengan fokus pada unggahan yang menggabungkan elemen verbal dan visual yang signifikan. Penelitian ini mengidentifikasi dan menganalisis denotasi dan konotasi dari tanda-tanda yang digunakan dalam iklan, serta memeriksa hubungan antara pesan visual dan verbal dalam menciptakan pencitraan politik. Hasil menunjukkan bahwa terdapat variasi dalam efektivitas penggunaan tanda visual dan verbal, yang mempengaruhi kemampuan iklan untuk mendukung citra dan pesan kampanye. Penelitian ini memberikan wawasan baru mengenai dinamika komunikasi politik di era digital dan kontribusinya terhadap strategi kampanye di media sosial.
Analisis Semiotika Visual dalam Seni Musik Studi Kasus Video Musik “Unlock The Key” Isyana Sarasvati Zahra, Assalova Schissandra
DeKaVe Vol 18, No 2 (2025): DeKaVe Vol. 18 No. 2 2025
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/dkv.v18i2.13949

Abstract

Penelitian ini merupakan analisis kritis terhadap video musik “Unlock The Key” karya Isyana Sarasvati, dengan menggunakan pendekatan semiotika Roland Barthes untuk mengungkap makna mendalam yang terkandung di dalamnya. Teori Semiotika Roland Barthes digunakan untuk menganalisis bagaimana tanda-tanda visual dan musikal dalam video ini membentuk lapisan-lapisan makna yang kompleks. Video musik ini dipilih karena kekayaan elemen semiotiknya yang mencakup simbolisme visual dan komposisi musikal, yang secara representatif menggambarkan perjalanan batin dan pencarian jati diri. Penelitian kualitatif ini mengeksplorasi elemen-elemen visual seperti simbol wajah bertopeng, transformasi ekspresi, serta penggunaan kunci sebagai metafora untuk memahami proses pengungkapan diri. Hasil analisis menunjukkan bahwa kolaborasi antara seni visual dan musik dapat menciptakan pengalaman estetis yang mendalam, serta mengilustrasikan peran cinta sebagai elemen penguat dalam mengatasi konflik batin. Video ini bukan hanya medium ekspresi artistik, tetapi juga manifestasi perjalanan transformasi emosional dan pencapaian autentisitas diri melalui penerapan teori semiotika.