Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Analisis Komunikasi Politik Satire Anies Baswedan di Instagram: Kajian Semiotika Roland Barthes Ismoyo, Sindu Lintang; Basaevha, Maria
Communications Vol. 7 No. 1 (2025): Communications
Publisher : Prodi S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/communications.7.1.5

Abstract

This study aims to analyze the use of satire communication and symbolism in Anies Baswedan's social media posts, particularly on Instagram, to understand how he communicates political messages and criticism indirectly. The focus of this study is on three viral photos: one of Anies Baswedan reading the book How Democracies Die, another of Anies Baswedan with the band Nidji doing a sound check at the Jakarta International Stadium, and a third of Anies Baswedan reading Big Debt Crises. This research uses Roland Barthes' semiotic analysis to identify the meanings contained in the symbols or signs in these three photos. The results show that Anies Baswedan employs Horatian satire—light and clever criticism that avoids direct confrontation—to address political issues. The posts convey critiques of the state of democracy and economic policies in Indonesia, while also reinforcing his image as an intellectual and thoughtful leader. Each post strategically combines personal image with broader political messages, allowing Anies to subtly challenge the current government and respond to criticism. This study provides insights into how Anies Baswedan's social media communication functions as a form of political satire, blending personal relaxation with critical commentary on national issues. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan komunikasi satire dan simbolisme dalam unggahan media sosial Anies Baswedan, khususnya di Instagram, untuk memahami bagaimana ia mengkomunikasikan pesan politik dan kritik secara tidak langsung. Fokus penelitian ini adalah pada tiga foto yang viral: foto Anies Baswedan sedang membaca buku How Democracies Die, foto Anies Baswedan bersama grup band Nidji yang sedang cek sound di Stadion Internasional Jakarta, dan foto Anies Baswedan sedang membaca buku Big Debt Crises. Penelitian ini menggunakan analisis semiotika Roland Barthes untuk mengidentifikasi makna yang terkandung dalam simbol atau tanda pada ketiga foto tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Anies Baswedan menggunakan satire Horatian—kritik ringan dan cerdas yang menghindari konfrontasi langsung—untuk membahas isu politik. Unggahan-unggahan tersebut menyampaikan kritik terhadap keadaan demokrasi dan kebijakan ekonomi Indonesia, sekaligus memperkuat citranya sebagai pemimpin yang intelektual dan berpikir mendalam. Setiap unggahan secara strategis menggabungkan citra pribadi dengan pesan politik yang lebih luas, memungkinkan Anies untuk menantang pemerintah saat ini dan merespons kritik secara halus. Penelitian ini memberikan wawasan tentang bagaimana komunikasi media sosial Anies Baswedan berfungsi sebagai bentuk satire politik, memadukan relaksasi pribadi dengan komentar kritis tentang isu nasional.
KAJIAN SENI RUPA DI RUANG PUBLIK DAN PENGARUHNYA TERHADAP CITRA KOTA YOGYAKARTA Ismoyo, Sindu Lintang
ASKARA: Jurnal Seni dan Desain Vol 3 No 2 (2025): ASKARA: Jurnal Seni dan Desain
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/askara.v3i2.1436

Abstract

Penelitian ini membahas tentang seni rupa publik di Kota Yogyakarta dan dampaknya terhadap masyarakat dan ruang publik kota. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif untuk mengeksplorasi dinamika seni rupa publik di Yogyakarta. Melalui analisis literatur dan survei lapangan, penelitian ini mengidentifikasi berbagai aspek, termasuk proses penciptaan, interaksi antara seniman dan masyarakat, serta kebijakan pemerintah terkait pengelolaan ruang publik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seni rupa publik di Yogyakarta memiliki dampak yang signifikan, baik secara sosial maupun budaya. Seni rupa publik telah menjadi bagian integral dari identitas kota Yogyakarta dan memiliki potensi untuk memperkuat citra kota sebagai kota yang demokratis, kreatif, dan berbudaya. Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang dinamika seni rupa publik, diharapkan dapat dirumuskan strategi pengelolaan ruang publik yang lebih inklusif dan berkelanjutan untuk masa depan kota ini.
Seni dan Demokrasi: Pemanfaatan Ruang Publik sebagai Sarana Ekspresi, Perlawanan, dan Advokasi oleh Komunitas Taring Padi Isvara, Aruna Langit; Ismoyo, Sindu Lintang
IRAMA Vol 7, No 1 (2025): February
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/irama.v7i1.80314

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh urgensi menjaga ruang publik sebagai arena komunikasi dan pertukaran ide dalam menyuarakan aspirasi masyarakat marginal di tengah tantangan komersialisasi dan privatisasi ruang publik. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis strategi komunitas seni Taring Padi dalam memanfaatkan seni sebagai alat advokasi dan penyadaran publik untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Teknik pengumpulan data meliputi observasi partisipatif, wawancara mendalam dengan anggota komunitas, dan studi dokumentasi terhadap arsip karya dan manifesto Taring Padi. Data dianalisis secara tematik dengan memadukan teori demokrasi deliberatif dan konsep ruang publik Jurgen Habermas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunitas Taring Padi berhasil memanfaatkan seni visual seperti mural, poster, dan baliho sebagai media komunikasi yang efektif dalam menyuarakan isu-isu sosial, politik, dan lingkungan. Melalui pendekatan kolektif dan kolaboratif, komunitas ini menciptakan ruang publik yang inklusif, mendukung dialog terbuka, partisipasi aktif, dan prinsip kesetaraan. Penelitian ini menegaskan bahwa seni memiliki potensi besar sebagai instrumen advokasi dan pemberdayaan masyarakat dalam ruang publik.
Psikologi Warna dalam Desain Kemasan: Studi Kuasi-Eksperimental terhadap Preferensi dan Emosi Konsumen Ismoyo, Sindu Lintang
SPACEPRO: Product Design Jurnal Volume 3 Nomor 1, Mei 2025
Publisher : INSTITUT SENI INDONESIA PADANGPANJANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/spacepro.v3i1.5466

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak psikologis dari elemen warna dalam desain kemasan berbasis emosi terhadap preferensi konsumen. Dengan menggunakan metode kuasi-eksperimental, penelitian ini menganalisis hubungan antara 25 perasaan positif yang muncul dari interaksi manusia dengan produk dan preferensi warna kemasan. Sampel penelitian terdiri dari mahasiswa di kota Yogyakarta yang dipilih melalui teknik pengambilan sampel klaster. Data dikumpulkan melalui eksperimen langsung serta kuesioner yang mengukur respons emosional terhadap warna produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa warna memiliki pengaruh signifikan terhadap pembentukan preferensi konsumen. Analisis statistik dengan regresi bertahap dan regresi linier sederhana mengungkap bahwa aspek psikologis dari warna dapat membentuk asosiasi emosional yang kuat, sehingga mempengaruhi keputusan pembelian. Temuan ini menegaskan bahwa desain kemasan tidak hanya berfungsi sebagai elemen estetika tetapi juga sebagai alat komunikasi emosional yang dapat memengaruhi perilaku konsumen. Implikasi dari penelitian ini memberikan wawasan bagi desainer dan pemasar dalam menciptakan strategi desain berbasis emosi yang lebih efektif, guna meningkatkan daya tarik dan nilai emosional suatu produk.
Analisis Semiotika pada Iklan Politik Prabowo-Gibran di Instagram Ismoyo, Sindu Lintang; Zahra, Assalova Schissandra
Communications Vol. 7 No. 2 (2025): Communications
Publisher : Prodi S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009.coms7.2.4

Abstract

This study examines the political campaign strategies of the presidential and vice-presidential candidates, Prabowo Subianto and Gibran Rakabuming Raka, on Instagram during the 2024 Indonesian presidential election. Using a descriptive qualitative approach and structural semiotic analysis, this research focuses on the use of text and visuals in political advertisements to understand how these messages interact and influence public perceptions of the candidates. The research samples were purposively selected, focusing on posts that combine significant verbal and visual elements. This study identifies and analyzes the denotation and connotation of signs used in the advertisements and examines the relationship between visual and verbal messages in constructing political imagery. The findings reveal variations in the effectiveness of visual and verbal signs, influencing the advertisements' ability to support the candidates' image and campaign messages. This research provides new insights into the dynamics of political communication in the digital era and its contribution to campaign strategies on social media. Penelitian ini mengkaji strategi kampanye politik pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di media sosial Instagram selama pemilihan umum presiden dan wakil presiden Indonesia tahun 2024. Melalui pendekatan kualitatif deskriptif dan analisis semiotika struktural, penelitian ini memfokuskan pada penggunaan teks dan visual dalam iklan politik untuk memahami bagaimana pesan-pesan tersebut berinteraksi dan mempengaruhi persepsi publik terhadap kandidat. Sampel penelitian dipilih secara purposif, dengan fokus pada unggahan yang menggabungkan elemen verbal dan visual yang signifikan. Penelitian ini mengidentifikasi dan menganalisis denotasi dan konotasi dari tanda-tanda yang digunakan dalam iklan, serta memeriksa hubungan antara pesan visual dan verbal dalam menciptakan pencitraan politik. Hasil menunjukkan bahwa terdapat variasi dalam efektivitas penggunaan tanda visual dan verbal, yang mempengaruhi kemampuan iklan untuk mendukung citra dan pesan kampanye. Penelitian ini memberikan wawasan baru mengenai dinamika komunikasi politik di era digital dan kontribusinya terhadap strategi kampanye di media sosial.
ART AS A MEDIUM OF DELIBERATION: A CASE STUDY OF PUBLIC SPACE UTILIZATION BY THE TARING PADI COMMUNITY Isvara, Aruna Langit; Ismoyo, Sindu Lintang
Arty: Jurnal Seni Rupa Vol. 14 No. 1 (2025): Regular Issue
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/arty.v14i1.19284

Abstract

This study examines the role of art as a medium of deliberation in public spaces through a case study of the Taring Padi art community in Yogyakarta. Using a qualitative approach and a case study method, the research involved observations, in-depth interviews, and document analysis. Findings reveal that the Taring Padi community utilizes visual arts such as murals, posters, and billboards to voice social, political, and environmental issues, as well as to advocate for public rights. Through collective work, thematic discussions, and collaboration with local communities, the group creates inclusive and democratic public spaces aligned with the principles of deliberative democracy. Art serves not only as an aesthetic expression but also as a catalyst for social change, strengthening solidarity among marginalized communities. This research contributes to the literature on art, public spaces, and democracy by proposing an art-based advocacy model relevant to equitable development.
Estetika Kota dan Keterikatan Masyarakat: Analisis Pengaruh Public Art di Malioboro, Yogyakarta Ismoyo, Sindu Lintang
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 13 No 1 (2025): INOVASI DAN KREATIVITAS DALAM KARYA DESAIN
Publisher : Jurusan Seni Rupa ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/atrat.v13i1.3869

Abstract

This study explores the role of public art in shaping community attachment to their environment and its influence on urban aesthetics, focusing on a case study of public art in Malioboro, Yogyakarta. The research employs a mixed methods approach (quantitative-qualitative) with a deductive method to analyze public perceptions of public art and its impact on public spaces. The findings indicate that public art has a positive and significant impact on place attachment, where public perception of these artworks contributes to their emotional connection with the environment. Additionally, the duration and frequency of visits influence how the public perceives public art. Further analysis reveals that public art provides significant aesthetic, social-functional, cultural, and economic benefits, including enhancing visual appeal, tourism attraction, local identity reflection, public education, and job opportunities for art practitioners. This study contributes to the understanding of the role of public art in shaping urban character and social interactions while serving as a foundation for developing policies and practices for public art in other urban areas.