Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Implikasi Peer Group Terhadap Perilaku Kriminalitas Yang Dilakukan Oleh Anak Berkonflik Dengan Hukum Rama Maulana Nurwahyudin; Wahyu Febriansyah; Ikawati Ratnaduhita; Wiji Aulia Fatihah
Observasi : Jurnal Publikasi Ilmu Psikologi Vol. 2 No. 3 (2024): Agustus : Observasi: Jurnal Publikasi Ilmu Psikologi
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/observasi.v2i3.490

Abstract

Adolescent delinquency behavior often stems from teenagers' involvement with peer groups at school or in the educational environment. This can develop into more serious criminal behavior later on. Adolescents engaged in delinquent behavior can be categorized as Juvenile Offenders (JO). Peer groups provide a social environment in which JOs can learn and develop various aspects of themselves; however, they also serve as a primary source of negative influence. Similar habitus within social groups reinforce solidarity and camaraderie within them, which may be a reason for teenagers to join peer groups from the same social class. This also provides a sense of comfort and acceptance, while joining groups from different social classes can lead to feelings of inferiority and inequality. Thus, peer groups can have both positive and negative implications depending on the social conditions within a peer group.
PERAN PSIKOLOGI FORENSIK DALAM PENEGAKAN HUKUM DAN PROSES PERADILAN PIDANA Putri Nur Amaliya Sariman; Abiyadh Raissa Ramadhan; Muhammmad Farhan; Rama Maulana Nurwahyudin; Syachrizal Farhan; Tugimin Supriyadi
Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling Vol. 10 No. 1 (2025): Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3287/liberosis.v10i1.10008

Abstract

Penelitian ini membahas peran psikologi forensik dalam penegakan hukum, dengan fokus pada penerapannya dalam sistem peradilan pidana dan perdata. Psikologi forensik berperan penting dalam mengevaluasi kondisi mental pelaku dan korban, terutama dalam kasus-kasus yang memerlukan analisis psikologis mendalam, seperti kekerasan seksual dan tindak kriminal lainnya. Kajian ini menyoroti kontribusi psikolog forensik sebagai saksi ahli, penilai, konsultan juri, dan terapis dalam proses hukum, serta pentingnya objektivitas dalam penilaian mereka. Kasus-kasus yang dianalisis menunjukkan bagaimana psikologi forensik dapat membantu mengungkap motif di balik tindakan kriminal, menilai tingkat kesadaran pelaku, dan memastikan bahwa keputusan hukum didasarkan pada bukti ilmiah. Selain itu, dibahas pula tantangan yang dihadapi oleh psikolog forensik di Indonesia, termasuk keterbatasan jumlah tenaga ahli dan minimnya pemahaman tentang peran mereka dalam penegakan hukum. Dengan meningkatkan integrasi psikologi forensik dalam sistem hukum, diharapkan tercipta proses peradilan yang lebih adil dan efektif.
Mengembangkan Kompetensi Bisnis Mahasiswa Melalui Implementasi Langsung Azahra, Ananda Septia; Dialia Putrina Sepha; Nurli Septiani; Rama Maulana Nurwahyudin; Suci Hidayah; Wustari L.Mangundjaya
Jurnal Komunikasi dan Ilmu Sosial Vol. 3 No. 2 (2025): Jurnal Komunikasi dan Ilmu Sosial (April - Juni 2025)
Publisher : Dinasti Research & Yayasan Dharma Indonesia Tercinta (DINASTI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jkis.v3i2.2183

Abstract

Penelitian ini mengkaji pengembangan kompetensi kewirausahaan mahasiswa melalui keterlibatan langsung dalam kegiatan bazar kewirausahaan dengan pendekatan experiential learning. Penelitian kualitatif deskriptif ini dilaksanakan di Universitas Bhayangkara Jakarta Raya dengan melibatkan observasi partisipatif dan wawancara semi-terstruktur selama pelaksanaan proyek usaha mahasiswa. Analisis tematik digunakan untuk mengidentifikasi pengembangan kompetensi utama, meliputi komunikasi, pengambilan keputusan, manajemen operasional, promosi, dan kerja sama tim. Bazar kewirausahaan memberikan tantangan bisnis nyata yang mendorong penguatan keterampilan praktis dan pembentukan pola pikir kewirausahaan mahasiswa. Meskipun menghadapi kendala operasional seperti keterbatasan stok dan tenaga pelayanan, mahasiswa mampu menunjukkan kemampuan adaptasi serta pemecahan masalah secara langsung, sehingga mempertegas efektivitas experiential learning dalam pendidikan kewirausahaan. Temuan penelitian ini mendukung teori-teori yang menekankan pentingnya integrasi baik hard skill dan soft skill melalui pengalaman praktik, sekaligus memberikan kontribusi empiris bagi penguatan kurikulum kewirausahaan berbasis praktik di perguruan tinggi, guna mencetak lulusan yang adaptif dan siap menghadapi dinamika dunia bisnis, dan menjadikan Perguruan Tinggi sebagai ajang untuk menjadi edupreneur dan menghasilkan calon-calon wirausaha muda yang potensial.