Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kapasitas Organisasi Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Utara dalam Implementasi Rehabilitasi bagi Pecandu Dewasa Hasibuan, Nazlia Rahmidiani; Rossevelt, Franklin Asido
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 5 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i5.15673

Abstract

Pecandu narkotika merupakan korban penyalahgunaan yang terpengaruh dari lingkungan tempat tinggal, teman sebaya, kehidupan sehari-hari, dan kurangnya pemahaman mengenai pengaruh negatif dari penggunaan narkotika yang menjadi penyebab penyalahgunaan menjadi korban penyalahgunaan narkotika. Metode penelitian yang digunakan dalam studi ini adalah penelitian kualitatif dengan sifat deskriptif, dengan teknik pengumpulan data observasi langsung, wawancara mendalam, studi kepustakaan dan analisis dokumen terperinci. Lokasi penelitian terletak di BNNP Sumatera Utara Kota Medan yang beralamat di Jalan Williem Iskandar Pasar V Barat I No. 1-A Medan Estate1. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer ini meliputi wawancara, observasi dimana wawancara. Homogenitas dalam konteks penelitian kualitatif merujuk pada kesamaan karakteristik atau sifat dari sampel yang diambil sehingga hasil penelitian bisa lebih mudah dianalisis dan lebih representatif untuk kelompok yang lebih besar. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara diperoleh dan dicatat oleh pihak lain. Hasil peneliti menyimpulkan bahwa kapasitas badan narkotika nasional provinsi sumatera utara dalam implementasi rehabilitasi pecandu dewasa belum maksimal. Kapasitas sumber daya manusia yang dimiliki belum ideal dari segi kuantitas. Kapasitas keuangan yang dimiliki masih bersumber pada APBN sehingga anggaran yang diperoleh masih belum cukup untuk melaksanakan rehabilitasi pecandu narkotika dewasa dengan baik. Kapasitas perencanaan dan pengembangan dalam implementasi rehabilitasi pecandu narkotika dewasa juga masih belum efektif sehingga masih terdapat residen yang di rehababilitasi karena keterpaksaan dan belum memiliki skill untuk mengembangkan untuk bekerja sehinggga mengakibatkan residen yang telah di rehabilitasi berkemungkinan untuk menyalahgunakan narkotika kembali.