Permasalahan asertif dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap kehidupan peserta didik, seperti mengganggu hubungan interpersonal, menurunkan rasa percaya diri, serta menimbulkan stres dan ketegangan emosional. Oleh karena itu, penting bagi peserta didik memiliki sikap asertif untuk mengembangkan keterampilan komunikasi yang lebih sehat, namun kenyataannya masih ditemukan peserta didik yang belum atau enggan berperilaku asertif. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui upaya meningkatkan perilaku asertif siswa melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik role playing pada siswa kelas X SMK. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan bimbingan dan konseling dengan dua siklus. Subyek penelitian diambil 10 orang siswa yang ditentukan dengan teknik purposive sampling, sedangkan instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah angket dan pedoman observasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisa secara deskriptif persentase. Hasil analisa dapat dikemukakan bahwa terjadi peningkatan skor kinerja layanan bimbingan kelompok sebesar 33,3%, peningkatan skor partisipasi siswa dalam layanan bimbingan kelompok sebesar 42,6%, peningkatan skor angket sebesar 10,5%. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku asertif dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik role playing. Dari hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan bahwa dengan menerapkan bimbingan kelompok menggunakan teknik role playing dapat meningkatkan sikap asertif peserta didik salah satunya terwujud melalui keterampilan komunikasi yang lebih efektif dan sehat.Abstract: Assertiveness problems can have a significant impact on students' lives, such as disrupting interpersonal relationships, reducing self-confidence, and causing stress and emotional tension. Therefore, students need to have an assertive attitude to develop healthier communication skills, but in reality there are still students who do not or are reluctant to behave assertively. This research aims to determine the effort to increase assertive behavior through role-playing technique group guidance for 10th-grade students of SMK Muhammadiyah Wates Kulon Progo Yogyakarta. This research uses an action research approach to guidance and counseling with two cycles. The research subjects were taken by 10 students who were determined by purposive sampling technique, while the instruments used to collect data were questionnaires and observation guidelines. The data obtained were then analyzed by descriptive percentage. The result of the analysis can be stated that there was an increase in the performance score of group guidance by 33,3%, an increase in the score of student participation in group guidance services by 42,6%, and an increase in the score of the score of the questionnaire by 10,5%. The results of the research indicated that assertive behavior can be increased through group guidance with role-playing techniques.