Kekuatan pasar absolut cenderung proteksionis, sementara keunggulan komparatif lebih liberal, sehingga menghasilkan dampak yang berbeda pada kebijakan perdagangan internasional yang memerlukan analisis lebih lanjut. Faktor-faktor non-ekonomi seperti dinamika pasar dunia dan kepentingan negara berkembang dan negara industri memperumit implementasi kebijakan dan membutuhkan analisis mendalam untuk merumuskan kebijakan perdagangan internasional yang optimal dan berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan tinjauan literatur, dan bahan bacaan yang relevan dengan penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode penelitian tinjauan literatur. Penelitian ini mencoba mengeksplorasi perbandingan teoritis yang menyeluruh antara keunggulan absolut dan komparatif serta dampaknya terhadap kebijakan perdagangan luar negeri suatu negara. Berdasarkan berbagai sumber dan teori, dapat disimpulkan bahwa secara umum keunggulan absolut mendukung kebijakan proteksionisme, sedangkan keunggulan komparatif mendukung perdagangan bebas. Namun, dalam praktiknya, kedua teori ini dapat dikombinasikan dengan berbagai kebijakan, termasuk subsidi, kuota, diversifikasi ekonomi, dan perjanjian perdagangan, tergantung pada kebutuhan masing-masing negara. Negara-negara harus dapat menggunakan konsep keunggulan absolut dan komparatif dalam perdagangan internasional untuk mengoptimalkan kebijakan perdagangan luar negeri mereka, memeriksa hambatan terhadap proteksionisme dan perdagangan bebas, serta menilai dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi dan stabilitas pasar dunia.