Pemilihan bibit ikan nila terbaik merupakan salah satu faktor kunci dalam meningkat-kan produktivitas dan kualitas budidaya ikan nila. Pemilihan bibit ikan yang tepat sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas budidaya ikan nila. Dalam penelitian ini, kriteria yang digunakan untuk pemilihan bibit ikan yaitu seperti jenis ikan, ukuran, umur bibit, berat, pergerakan, kondisi, mata ikan, dan nafsu makan.Metode AHP digunakan untuk menentukan bobot kepentingan dari setiap kriteria yang akan digunakan dalam proses pemilihan bibit ikan nila. AHP melibatkan proses hierarki yang membandingkan kriteria satu per satu secara berpasangan untuk menilai tingkat kepentingannya relatif terhadap kriteria lainnya. Dengan demikian, AHP memungkinkan penentuan bobot kriteria yang lebih objektif berdasarkan penilaian para ahli atau pengguna.Setelah bobot kriteria ditentukan menggunakan AHP, metode SAW kemudian diterapkan untuk mengevaluasi dan merangking alternatif bibit ikan nila berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. SAW bekerja dengan cara mengalikan bobot setiap kriteria dengan nilai atau skor yang diperoleh oleh setiap alternatif, kemudian menjumlahkan hasilnya untuk mendapatkan nilai akhir. Alternatif dengan nilai tertinggi dianggap sebagai bibit ikan nila terbaik. Hasil perhitungan dengan metode SAW menunjukkan bahwa bibit ikan dengan kode A61 mendapatkan nilai tertinggi sebesar 4,051 dan menduduki peringkat pertama. Metode ini terbukti efektif dalam memberikan rekomendasi cepat dan tepat sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.metode AHP digunakan untuk menentukan bobot relatif dari setiap kriteria melalui proses perbandingan berpasangan. Hasil dari perhitungan menggunakan metode AHP menunjukkan bahwa bibit ikan dengan kode A4 memperoleh bobot tertinggi sebesar 0,079 dan juga menempati peringkat pertama. AHP memberikan pendekatan yang lebih mendalam dalam memahami prioritas dan kepentingan relatif dari setiap kriteria, sehingga dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih akurat dan terarah.penggunaan metode SAW dan AHP dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kedua metode memiliki keunggulan masing-masing dalam proses seleksi bibit ikan nila. SAW memberikan efisiensi dalam hal waktu dan proses penghitungan, sedangkan AHP memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai bobot dan prioritas kriteria yang digunakan. Dengan demikian, sistem pendukung keputusan yang dikembangkan dapat membantu petani ikan dalam memilih bibit ikan nila berkualitas tinggi dengan lebih efisien dan akurat, yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas budidaya ikan nila.