Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Tradisi Barikan Di Desa Sitirejo Tambakromo Pati Mohammad Ilham Zaki Zakaria; Irfan Fathoni; Dany Miftah M Nur
ARIMA : Jurnal Sosial Dan Humaniora Vol. 1 No. 4 (2024): Mei
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/arima.v1i4.1151

Abstract

Kearifan lokal merupakan fenomena yang luas dan komprehensif, kearifan lokal diartikan sebagai dalam kebudayaan tradisional suku ras bangsa yang salah satunya yaitu tradisi barikan, Tradisi barikan Barikan merupakan tradisi atau ritual selametan yang dilakukan oleh penduduk desa untuk memeringati tahun baru islam dan untuk meminta keselamatan kepada Tuhan agar masyarakat terhindar dari bala'. Di desa Sitirejo Upacara tradisi barikan ini dilaksanakan pada satu Sura dalam perhitungan penanggalan Jawa atau satu Muharam di penanggalan Islam, Makanan yang wajib ada pada upacara tradisi barikan ini yaitu ayam ingkung, Bubur merah, Dan jajanan ringan yang mana itu melambangkan rasa syukur masyarakat sitirejo atas nikmat rezeki yang telah diberikan, Nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam tradisi barikan didesa sitirejo yaitu: nilai religius, nilai sosial,nilai kedisiplinan, dan nilai santun. Metode yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan kualitatif. Agar nantinya penelitian ini diharapkan mampu mendeskriptifkan secara lebih rinci mengenai tradisi barikan yang ada di desa Sitirejo. Barikan merupakan tradisi atau ritual selametan yang dilakukan penduduk desa untuk meminta keselamatan kepada Tuhan agar terhindar dari bala' (ujian, bencana atau kemalangan).
Asrah Batin Tradition: Cultural Values of the Ngombak Village Community and Their Relevance as a Social Sciences Learning Resource for Middle/MTs Anisa Ussolihah; Dany Miftah M Nur
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 14 No 2 (2024): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpi.v14i2.2232

Abstract

The Asrah Batin tradition is a form of local culture that has cultural values developed in the continuity of tradition by the people of Ngombak Village, Kedungjati District, Grobogan Regency, so that it can benefit life and has potential in the world of education, namely in learning. The aim of this research is to determine the cultural values in the Asrah Batin tradition and their relevance as a social studies learning resource. This type of research is a qualitative study. With a qualitative descriptive approach. The data sources in this research are primary sources and secondary sources. Data collection techniques through observation, interviews and documentation. The data validity technique uses source triangulation. Meanwhile, data analysis uses data reduction techniques, data presentation and conclusions. The research results show that the Asrah Batin tradition in Ngombak Village has cultural values that are developed and preserved by the community. These cultural values include: kinship, social, religious, mutual cooperation, unity, cooperation and mutual respect. These cultural values are related to social studies learning, in the main material "Community Empowerment" class VII even semester at the SMP/MTs level. So the Asrah Batin Tradition has relevance as a social studies learning resource.
Asrah Batin Tradition: Cultural Values of the Ngombak Village Community and Their Relevance as a Social Sciences Learning Resource for Middle/MTs Anisa Ussolihah; Dany Miftah M Nur
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol. 14 No. 2 (2024): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpi.v14i2.2232

Abstract

The Asrah Batin tradition is a form of local culture that has cultural values developed in the continuity of tradition by the people of Ngombak Village, Kedungjati District, Grobogan Regency, so that it can benefit life and has potential in the world of education, namely in learning. The aim of this research is to determine the cultural values in the Asrah Batin tradition and their relevance as a social studies learning resource. This type of research is a qualitative study. With a qualitative descriptive approach. The data sources in this research are primary sources and secondary sources. Data collection techniques through observation, interviews and documentation. The data validity technique uses source triangulation. Meanwhile, data analysis uses data reduction techniques, data presentation and conclusions. The research results show that the Asrah Batin tradition in Ngombak Village has cultural values that are developed and preserved by the community. These cultural values include: kinship, social, religious, mutual cooperation, unity, cooperation and mutual respect. These cultural values are related to social studies learning, in the main material "Community Empowerment" class VII even semester at the SMP/MTs level. So the Asrah Batin Tradition has relevance as a social studies learning resource.
Pelestarian Tenun Troso Sebagai Identitas Budaya dan Media Pembelajaran IPS Berbasis Kearifan Lokal Nikmah Rahmawati; Zahra Salsabila; Nelsa Agustina Arum; Azkiatul Mahfudhoh; Nur Itsna Athia Salsabila; Dany Miftah M Nur
ARIMA : Jurnal Sosial Dan Humaniora Vol. 3 No. 2 (2025): November
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/arima.v3i2.6235

Abstract

Tenun Ikat Troso merupakan kerajinan tradisional khas Jepara yang telah diwariskan secara turun-temurun sejak masa Islamisasi Mataram. Pada awalnya digunakan sebagai kebutuhan sandang masyarakat dengan teknologi sederhana berupa tenun gedhog, hingga kemudian berkembang menggunakan ATBM dan menjadi industri rumah tangga yang menopang ekonomi warga. Perkembangannya mengalami pasang surut, termasuk masa kelesuan pada akhir 1970-an yang mendorong sebagian warga bekerja di Bali dan membawa pulang inovasi motif serta teknik baru seperti motif Sumba dan Flores. Dukungan pemerintah, termasuk Instruksi Gubernur Jawa Tengah tahun 1988 tentang penggunaan kain tenun bagi PNS, turut menghidupkan kembali industri ini sekaligus memperluas pasar hingga tingkat nasional dan internasional. Kini, Tenun Troso bukan hanya bernilai ekonomi tetapi juga menjadi identitas budaya Jepara, memperkuat kohesi sosial, serta dilibatkan dalam pendidikan berbasis kearifan lokal. Meskipun demikian, pelestarian Tenun Troso menghadapi tantangan seperti modernisasi, persaingan produk pabrikan, dan menurunnya minat generasi muda, sehingga diperlukan inovasi, edukasi budaya, promosi digital, serta keterlibatan aktif pemerintah dan komunitas untuk menjaga keberlanjutan warisan ini.