Kepemimpinan memainkan peran penting dalam mengarahkan, mempengaruhi, dan menginspirasi karyawan untuk mencapai tujuan organisasi. Gaya kepemimpinan yang partisipatif, terbuka terhadap masukan, dan mendukung pengembangan karyawan sangat berkontribusi pada iklim kerja yang positif. Permasalahan yang sering muncul adalah rendahnya motivasi akibat komunikasi yang tidak efektif, kurangnya pengakuan atas kinerja, serta gaya kepemimpinan yang otoriter atau tidak responsif terhadap kebutuhan karyawan. Hal ini dapat menyebabkan turunnya kinerja, meningkatnya turnover, dan berkurangnya efisiensi kerja.Oleh karena itu, artikel ini akan membahas secara mendalam bagaimana pengaruh motivasi kerja dan kepemimpinan terhadap kinerja karyawan, khususnya dalam konteks pengalaman di UKM, serta mengaitkannya dengan teori dan hasil penelitian sebelumnya. Motivasi kerja dan kepemimpinan merupakan dua elemen utama yang memengaruhi kinerja karyawan, baik secara individu maupun dalam tim. Motivasi kerja yang tinggi dapat mendorong karyawan untuk mencapai hasil kerja terbaik, sementara kepemimpinan yang efektif akan mengarahkan, membimbing, dan memberikan dukungan yang dibutuhkan untuk mewujudkan tujuan organisasi.Di UKM, penerapan motivasi dan kepemimpinan yang tepat terlihat dalam proses kerja bagian Development yang mengutamakan kreativitas, kolaborasi, dan efisiensi. Motivasi yang diperoleh dari pengakuan, kesempatan belajar, dan suasana kerja yang suportif terbukti meningkatkan performa karyawan. Demikian pula, gaya kepemimpinan yang terbuka dan partisipatif mendorong munculnya inovasi dan tanggung jawab.