Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efektivitas penerapan tugas kontekstual berbasis teori APOS dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematis mahasiswa calon guru. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen dengan model kelompok kontrol non-ekivalen, melibatkan kelas eksperimen yang memperoleh pembelajaran berbasis tugas kontekstual dengan pendekatan teori APOS serta kelas kontrol yang mengikuti pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan berupa tes kemampuan komunikasi matematis yang mencakup lima indikator utama, yaitu kemampuan menyatakan ide secara tertulis, menggunakan representasi, menjelaskan prosedur, mengaitkan konsep dengan konteks nyata, serta menyusun argumen matematis. Data dianalisis menggunakan model Rasch, uji normalitas, uji homogenitas, uji-t independen, analisis peningkatan skor, serta pemodelan struktural berbasis PLS-SEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa instrumen tes yang digunakan memiliki validitas dan reliabilitas yang baik dengan distribusi tingkat kesulitan butir soal yang seimbang. Temuan utama memperlihatkan adanya perbedaan signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada seluruh indikator kemampuan komunikasi matematis. Selain itu, model struktural mengonfirmasi bahwa teori APOS berkontribusi positif terutama pada aspek menjelaskan prosedur dan penggunaan representasi matematis. Secara keseluruhan, penelitian ini menegaskan bahwa penerapan tugas kontekstual berbasis teori APOS efektif dalam memperkuat keterampilan komunikasi matematis mahasiswa calon guru serta memberikan implikasi penting bagi pengembangan kurikulum pendidikan matematika yang lebih kontekstual dan bermakna.