Pernikahan jarak jauh merupakan salah satu model hubungan pernikahan dimana suami istri yang tidak dapat saling bertemu dan tidak menjalin kedekatan fisik dalam jangka waktu tertentu. Kesalahpahaman, rasa cemburu, perselingkuhan, dan rasa tidak percaya dengan pasangan yang menjalani pernikahan jarak jauh (long distance marriage) dapat memicu timbulnya konflik dan berpotensi menimbulkan perceraian. Oleh sebab itu dibutuhkan manajemen konflik yang baik untuk menghadapi konflik yang ada untuk mencegah adanya perceraian. Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab konflik, bentuk manajemen konflik serta faktor apa saja yang harus ada dalam pernikahan jarak jauh agar selalu harmonis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan yang bersifat studi pustaka (library research). Data yang digunakan melibatkan artikel jurnal yang meneliti pernikahan jarak jauh. Sumber pengumpulan data berasal dari penelusuran jurnal-jurnal terkait pernikahan jarak jauh. Fokus penelitian adalah strategi manajemen konflik dalam pernikahan jarak jauh. Tipe data yang digunakan adalah sebagai data primer. Hasil penelitian studi yang telah dilakukan adalah bentuk penerapan manajemen konflik dalam pasangan suami istri yang menjalani pernikahan jarak jauh adalah akomodasi, kompromi, kolaborasi, menghindari konflik, kompetisi. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keharmonisan pernikahan jarak jauh (long distance marriage) adalah kepercayaan, komunikasi, keterbukaan dan kejujuran.