Kemampuan tanah meretensi air akan mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman. Tanah bertekstur kasar mempunyai kemampuan retensi air yang rendah sehingga tidak mampu menopang pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peranan biochar dan kompos dalam meningkatkan retensi air tanah serta produksi jagung manis (Zea mays L. var. saccharata). Penelitian dilakukan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Andalas pada November 2022 hingga Juni 2023, dengan mengunakan bahan berupa tanah bertekstur kasar dari ordo Inceptisol yang diambil dari lahan di Nagari Aie Dingin, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, biochar yang berasal dari kulit kopi, dan kompos yang berasal dari jerami jagung. Penelitian ini terdiri dari delapan perlakuan yaitu kombinasi antara biochar dan kompos yaitu A = 0 ton/ha biochar + 0 ton/ha kompos, B = 24 ton/ha biochar + 0 ton/ha kompos, C = 20 ton/ha biochar + 4 ton/ha kompos, D =16 ton/ha biochar + 8 ton/ha kompos, E = 12 ton/ha biochar + 12 ton/ha kompos, F = 8 ton/ha biochar + 16 ton/ha kompos, G = 4 ton/ha biochar + 20 ton/ha kompos, dan H = 0 ton/ha biochar + 24 ton/ha kompos dengan 3 ulangan. Satuan percobaan dialokasikan berdasarkan rancangan acak lengkap (RAL). Parameter yang dianalisis yaitu bahan organik tanah (BOT), berat volume (BV), total ruang pori (TRP), permeabilitas, retensi air, pori air tersedia, serta pertumbuhan dan hasil tanaman jagung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis terbaik untuk meningkatkan retensi air, pori air tersedia, dan hasil tanaman jagung adalah 24 ton/ha biochar + 0 ton/ha kompos dengan peningkatan berturut-turut sebesar 23,18%, 85,5%, dan 633%. Namun, dosis terbaik untuk perbaikan sifat fisika tanah lainnya adalah 16 ton/h biochar + 8 ton/ha kompos yang ditandai dengan peningkatan BOT (9,2%), TRP (3,2%), permeabilitas (109%), stabilitas agregat (13,9%) dan penurunan BV (9,2%).