Irawan, Harry
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Kesejahteraan Ekonomi sebagai Pendorong Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan: Tinjauan dari Surah Hud Ayat 61 Irawan, Harry; Akmal Tarigan , Azhari; Syukri Albani Nasution , Muhammad
Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 9 No 3 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jms.v9i3.21468

Abstract

Fenomena yang terjadi secara luas adalah keterkaitan erat antara tingkat kesejahteraan ekonomi suatu negara dengan kemampuannya untuk mencapai keberlanjutan ekonomi jangka panjang. Negara-negara dengan ketimpangan yang rendah cenderung mampu mengalokasikan sumber daya secara lebih merata, memberikan akses yang lebih luas terhadap pendidikan, layanan kesehatan, dan peluang ekonomi, yang pada gilirannya meningkatkan stabilitas sosial dan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mendalami hubungan antara Kesejahteraan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan melalui tinjauan terhadap Surah Hud Ayat 61. Metode penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian literatur deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan konsep Isti'mar (Memakmurkan Bumi) dalam al-Qur'an, terutama QS. Hud/11:61, sebagai landasan untuk mengembangkan paradigma ekonomi baru yang inklusif, adil, dan berkelanjutan. Isti'mar mengajarkan tanggung jawab manusia untuk merawat bumi sebagai perintah Tuhan, menggarisbawahi pentingnya pengembangan spiritual dan fisik yang seimbang serta hubungan erat antara manusia, hewan, tumbuhan, dan alam. Implikasinya adalah pentingnya mempertimbangkan keberlanjutan sumber daya alam dalam konteks pembangunan ekonomi berkelanjutan. Hal ini mengingatkan bahwa model pembangunan yang hanya bergantung pada sumber daya alam tanpa memperhatikan lingkungan akan berujung pada kerusakan lingkungan itu sendiri karena sumber daya alam memiliki batas.
Identifikasi Kasus Wanprestasi dalam Kontrak Kafalah Irawan, Harry; Sri Sudiarti; Marliyah
Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 9 No 4 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jms.v9i3.23344

Abstract

Penelitian ini mengidentifikasi dan menganalisis kasus wanprestasi dalam ekonomi, khususnya dalam kontrak kafalah. Metode penelitian dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data melalui observasi, melalui sumber dokumen atau media massa. Temuan menunjukkan bahwa wanprestasi sering terjadi dalam berbagai situasi, termasuk di sektor fintech peer-to-peer lending dan ekonomi syariah. Faktor penyebab wanprestasi meliputi kegagalan ekonomi, kurangnya literasi keuangan, risiko bisnis, dan kelalaian atau pelanggaran oleh pihak yang dijamin. Dampak wanprestasi mencakup kerugian finansial signifikan, rusaknya kepercayaan, konsekuensi hukum, dan kerugian immaterial seperti stres dan ketidakpastian. OJK berperan penting dalam mengawasi dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan, serta melindungi konsumen dan pelaku usaha jasa keuangan dari risiko wanprestasi. Upaya pengawasan dan mitigasi yang dilakukan OJK, termasuk melalui POJK Nomor 22 Tahun 2023, bertujuan untuk menjaga stabilitas dan integritas sektor jasa keuangan di Indonesia. Penelitian ini menekankan pentingnya penilaian risiko yang ketat dan edukasi keuangan untuk meminimalkan risiko wanprestasi dalam kontrak kafalah.
Kebijakan Moneter Dalam Perspektif Ekonomi Islam Irawan, Harry; M. Shabri Abd. Majid; Isnaini Harahap
Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 10 No 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jms.v10i1.23409

Abstract

Kebijakan moneter dalam ekonomi Islam merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari sifat, fungsi, dan pengaruhnya terhadap aktivitas ekonomi suatu negara. Dalam konteks Islam, kebijakan moneter tidak hanya fokus pada penawaran dan permintaan uang, tetapi juga menekankan prinsip keadilan dan persaudaraan. Tujuan utamanya adalah untuk mencapai kesetaraan dan memastikan distribusi kekayaan serta pendapatan yang adil. Pada masa Nabi Muhammad SAW, praktik moneter menggunakan standar bimetal (emas dan perak). Kebijakan moneter mengatur jumlah dan distribusi uang untuk menjaga stabilitas ekonomi domestik dan eksternal. Kebijakan moneter konvensional memiliki kelemahan karena bergantung pada suku bunga dan riba, yang dilarang dalam Islam. Pengelolaan mata uang syariah berdasarkan prinsip bagi hasil telah memberikan dampak positif di beberapa negara, meskipun tidak selalu menjadi solusi jangka pendek. Kebijakan moneter syariah harus bebas dari suku bunga dan riba, menggunakan instrumen yang sesuai dengan hukum syariah.
Madzhab Shahabi: Eksplorasi Fatwa Sahabat dalam Persoalan Muamalah Irawan, Harry; Asmuni, Asmuni; Anggraini, Tuti
Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 9 No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jms.v9i4.21458

Abstract

Madzhab Shahabi menggambarkan pandangan sahabat Nabi dalam hukum Islam yang tidak secara tegas dijelaskan dalam Al-Quran dan Sunnah. Fenomena ini cukum mengganggu praktik ekonomi dan kehidupan umat Muslim saat ini. Keberhasilan Madzhab Shahabi dalam memberikan landasan hukum sangat penting dalam dinamika kehidupan modern. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki konsistensi pandangan sahabat, argumentasi yang mereka gunakan, dan implikasi kontemporer dari perdebatan Madzhab Shahabi dalam menangani persoalan hukum Islam yang tidak tegas dijelaskan dalam sumber-sumber utama Islam. Metode penelitian ini mengusung pendekatan studi literatur dan perbandingan untuk melakukan analisis deskriptif yang mendalam. Hasil penelitian menegaskan pentingnya pandangan para sahabat dalam menetapkan hukum Islam di luar ijtihad, dengan ulama dari keempat madzhab cenderung mengikuti Mazhab Shahabi jika sumber lain tidak memberikan jawaban. Implementasi Mazhab Shahabi dalam muamalah kontemporer, seperti transaksi jual beli kredit, zakat atas perhiasan, dan ganti rugi atas cedera hewan ternak, mempengaruhi banyak aspek dalam hukum ekonomi syariah, tetapi perbedaan pandangan antar-ulama menciptakan keragaman interpretasi dan penerapan hukum dalam kehidupan sehari-hari. Implikasi kontemporer dari perdebatan Mazhab Shahabi mendorong penafsiran yang adaptif dan responsif, menekankan pentingnya ijtihad, dan mengakui keragaman pandangan hukum dalam Islam untuk menyusun hukum yang relevan dengan konteks modern sambil mempertahankan keterkaitan dengan warisan sahabat Nabi.
Kesejahteraan Ekonomi sebagai Pendorong Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan: Tinjauan dari Surah Hud Ayat 61 Irawan, Harry; Akmal Tarigan , Azhari; Syukri Albani Nasution , Muhammad
Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 9 No 3 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jms.v9i3.21468

Abstract

Fenomena yang terjadi secara luas adalah keterkaitan erat antara tingkat kesejahteraan ekonomi suatu negara dengan kemampuannya untuk mencapai keberlanjutan ekonomi jangka panjang. Negara-negara dengan ketimpangan yang rendah cenderung mampu mengalokasikan sumber daya secara lebih merata, memberikan akses yang lebih luas terhadap pendidikan, layanan kesehatan, dan peluang ekonomi, yang pada gilirannya meningkatkan stabilitas sosial dan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mendalami hubungan antara Kesejahteraan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan melalui tinjauan terhadap Surah Hud Ayat 61. Metode penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian literatur deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan konsep Isti'mar (Memakmurkan Bumi) dalam al-Qur'an, terutama QS. Hud/11:61, sebagai landasan untuk mengembangkan paradigma ekonomi baru yang inklusif, adil, dan berkelanjutan. Isti'mar mengajarkan tanggung jawab manusia untuk merawat bumi sebagai perintah Tuhan, menggarisbawahi pentingnya pengembangan spiritual dan fisik yang seimbang serta hubungan erat antara manusia, hewan, tumbuhan, dan alam. Implikasinya adalah pentingnya mempertimbangkan keberlanjutan sumber daya alam dalam konteks pembangunan ekonomi berkelanjutan. Hal ini mengingatkan bahwa model pembangunan yang hanya bergantung pada sumber daya alam tanpa memperhatikan lingkungan akan berujung pada kerusakan lingkungan itu sendiri karena sumber daya alam memiliki batas.
Identifikasi Kasus Wanprestasi dalam Kontrak Kafalah Irawan, Harry; Sri Sudiarti; Marliyah
Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 9 No 4 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jms.v9i3.23344

Abstract

Penelitian ini mengidentifikasi dan menganalisis kasus wanprestasi dalam ekonomi, khususnya dalam kontrak kafalah. Metode penelitian dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data melalui observasi, melalui sumber dokumen atau media massa. Temuan menunjukkan bahwa wanprestasi sering terjadi dalam berbagai situasi, termasuk di sektor fintech peer-to-peer lending dan ekonomi syariah. Faktor penyebab wanprestasi meliputi kegagalan ekonomi, kurangnya literasi keuangan, risiko bisnis, dan kelalaian atau pelanggaran oleh pihak yang dijamin. Dampak wanprestasi mencakup kerugian finansial signifikan, rusaknya kepercayaan, konsekuensi hukum, dan kerugian immaterial seperti stres dan ketidakpastian. OJK berperan penting dalam mengawasi dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan, serta melindungi konsumen dan pelaku usaha jasa keuangan dari risiko wanprestasi. Upaya pengawasan dan mitigasi yang dilakukan OJK, termasuk melalui POJK Nomor 22 Tahun 2023, bertujuan untuk menjaga stabilitas dan integritas sektor jasa keuangan di Indonesia. Penelitian ini menekankan pentingnya penilaian risiko yang ketat dan edukasi keuangan untuk meminimalkan risiko wanprestasi dalam kontrak kafalah.
Kebijakan Moneter Dalam Perspektif Ekonomi Islam Irawan, Harry; M. Shabri Abd. Majid; Isnaini Harahap
Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 10 No 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jms.v10i1.23409

Abstract

Kebijakan moneter dalam ekonomi Islam merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari sifat, fungsi, dan pengaruhnya terhadap aktivitas ekonomi suatu negara. Dalam konteks Islam, kebijakan moneter tidak hanya fokus pada penawaran dan permintaan uang, tetapi juga menekankan prinsip keadilan dan persaudaraan. Tujuan utamanya adalah untuk mencapai kesetaraan dan memastikan distribusi kekayaan serta pendapatan yang adil. Pada masa Nabi Muhammad SAW, praktik moneter menggunakan standar bimetal (emas dan perak). Kebijakan moneter mengatur jumlah dan distribusi uang untuk menjaga stabilitas ekonomi domestik dan eksternal. Kebijakan moneter konvensional memiliki kelemahan karena bergantung pada suku bunga dan riba, yang dilarang dalam Islam. Pengelolaan mata uang syariah berdasarkan prinsip bagi hasil telah memberikan dampak positif di beberapa negara, meskipun tidak selalu menjadi solusi jangka pendek. Kebijakan moneter syariah harus bebas dari suku bunga dan riba, menggunakan instrumen yang sesuai dengan hukum syariah.