Penggunaan tanaman hias sebagai unsur dekorasi dinilai dapat menambah estetika di dalam ruangan. Salah satu tanaman yang sering digunakan adalah tanaman lili paris (Chlorophytum comosum). Kelemahan penggunaan tanaman Lili paris (Chlorophytum comosum) adalah daya tahannya yang tidak mampu bertahan lama berada di dalam ruangan. Aklimatisasi merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan ketahanan tanaman ketika ditempatkan di dalam ruangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan intensitas cahaya dan lama waktu aklimatisasi terhadap perubahan morfologi dan fisiologi tanaman lili paris (Chlorophytum comosum) selama ditempatkan di dalam ruangan. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan yang terletak di Kec.Kebomas Kab. Gresik pada bulan Februari – Mei 2022. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Petak Tersarang (Nested design) dengan dua faktor, yaitu Intensitas Cahaya dengan 4 taraf N1:100%, N2:35%, N3:25%, dan N4:15% sebagai faktor pertama dan periode aklimatisasi dengan 3 taraf yaitu, A1:6minggu, A2:4minggu, dan A3:4minggusebagai faktor kedua. Ulangan dilakukan sebanyak tiga kali dan diuji lanjut menggunakan BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara perbedaan intensitas cahaya dan periode aklimatisasi terhadap perubahan morfologi dan fisiologi tanaman ketika ditempatkan di dalam ruangan. Perlakuan aklimatsisasi pada intensitas cahaya sebesar 15% selama 6 minggu mampu memberikan peningkatan terhadap pertumbuhan jumlah daun, luas daun dan indeks klorofil tanaman lili Paris (Chlorophytum comosum) ketika ditempatkan di dalam ruangan