Produksi padi Indonesia saat ini mengalami penurunan ditengah permintaan yang terus mengalami peningkatan. Masalah kesuburan tanah menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya penurunan produktivitas tanaman padi. Berdasarkan masalah diatas salah satu langkah yang dapat dilakukan guna meningkatkan produksi padi yaitu dengan meningkatkan ketersediaan unsur hara dalam tanah. Strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ketersediaan unsur hara tanah adalah penggunaan pupuk anorganik dan pemanfaatan pupuk hayati. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis pengaruh kombinasi pupuk hayati dan pupuk anorganik terhadap serapan hara N, P, K dan hasil tanaman padi. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah alat tulis, meteran, timbangan, oven, dan kamera. Untuk bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah benih padi varietas Inpari 32, pupuk NPK (Urea dan Phonska), Pupuk hayati Mixhara, kompos serta air. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 10 perlakuan dan 3 kali ulangan sehingga diperoleh 30 petak perlakuan. Tiap petak percobaan berukuran 4 x 5 m. Analisa data kuantitatif menggunakan ANOVA (Analysis of Variance). Jika hasil anova berbeda nyata, maka dilakukan dengan uji lanjut beda nyata jujur (BNJ) 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan NPK 75% + PH 75% (Urea 225 kg.ha-1 + Phonska 225 kg.ha-1 + PH 15 kg.ha-1) mampu menghasilkan bobot kering giling tanaman padi yang tidak berbeda signifikan dengan perlakuan NPK 100% + PH 75% (Urea 300 kg.ha-1 + Phonska 300 kg.ha-1 + PH 15 kg.ha-1). Dengan demikian, perlakuan NPK 75% + PH 75% mampu mengurangi dosis pupuk anorganik sebesar 25%, sementara masih mempertahankan hasil panen yang komparatif dengan perlakuan NPK 100%. Ini mengindikasikan bahwa kombinasi pupuk NPK dan pupuk hayati memiliki potensi untuk mengurangi penggunaan pupuk anorganik tanpa mengorbankan hasil produksi tanaman padi.