Nusa Tenggara Barat menduduki peringkat kedua sebagai pemasok udang terbesar setelah Jawa Barat. Produksi udang terus meningkat setiap tahunnya. Jenis udang yang paling banyak dibudidayakan adalah udang vaname. Dalam budidaya udang, faktor yang sangat penting adalah kualitas dan mikrobiologi air. Buruknya kualitas air dapat menyebabkan terganggunya kelangsungan hidup udang. Salah satu perlakuan yang dapat dilakukan adalah pemberian probiotik. Dosis yang digunakan umumnya 5 mg/L. Pemberian probiotik dapat membantu menjaga kestabilan air kolam. Di PT. Caridea Jaya Lestari, pemberian probiotik rutin dilakukan dua hari sekali. Kegiatan yang dilakukan adalah pengecekan kualitas air menggunakan alat YSI parameter sedangkan pengecekan mikrobiologi air menggunakan metode penghitungan koloni vibrio sp pada media TCBS. Adapun parameter yang diukur adalah salinitas, suhu, pH dan oksigen terlarut. Parameter suhu selama penelitian berkisar pada angka 26-29° C, salinitas berkisar antara 36-42 ppt, rata-rata nilai pH yaitu 7,9-8,4 serta oksigen terlarut berkisar antara 5,4-6,3 ppm. Parameter suhu, pH dan oksigen terlarut berada pada kisaran standar. Sedangkan salinitas melebihi standar bakumutu. Hal tersebut diduga karena cuaca panas selama pengamatan yang menyebabkan penguapan sehingga salinitas ikut meningkat. Selain itu, untuk kualitas mikrobiologi air kisaran Vibrio mulai dari minggu pertama sampai minggu keempat adalah 4,8 × 102 CFU/ml hingga TBUD (Terlalu Banyak Untuk Dihitung). TBUD diduga disebabkan karena tidak dilakukannya pergantian air pada kolam sehingga limbah organik menumpuk di dasar kolam. Adapun batas maksimum Vibrio sp pada kolam budidaya adalah 104 CFU/ml. Penggunaan probiotik mampu menjaga kestabilan parameter air dan meminimalisir pertumbuhan vibrio.