Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Isolasi, Karakterisasi, dan Aktivitas Antibakteri BAL Indigenous dari Sarang Lebah Trigona spp. Asal Kabupaten Sumbawa Baso Manguntungi; Arlinda Puspita Sari; Riri Rimbun Anggih Chaidir; Izzul Islam; Leggina Rezzy Vanggy; Naning Sufiyanti; Muhammad Fajri Al-Fateeh; Ulfa Febiana Whatin; Intan Dwi Pratiwi; Widya Dwi Kusuma
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.biotropika.2020.008.01.03

Abstract

Trigona spp. atau stingless bee merupakan jenis lebah yang banyak ditemukan di daerah tropis. Madu dan propolis yang dihasilkan oleh jenis lebah ini mengandung bakteri asam laktat (BAL) yang dapat dijadikan sebagai kandidat probiotik. Berdasarkan hal tersebut maka BAL tersebut juga diduga dapat ditemukan pada sarangnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan isolasi dan karakterisasi BAL dari sarang lebah Trigona spp., serta melakukan pengujian aktivitas antibakteri terhadap bakteri uji Salmonella thypi dan Staphylococcus aureus. Bakteri asam laktat diisolasi dari sarang lebah Trigona spp. pada media MRSA. Seleksi BAL dilakukan dengan uji pewarnaan Gram dan uji katalase. Delapan isolat BAL telah berhasil diisolasi dari sarang lebah Trigona spp.. Kedelapan isolat tersebut kemudian dikulturkan dan dilakukan ekstraksi metabolit sekunder. Hasil ekstraksi diujikan pada bakteri S. thypi dan S. aureus menggunakan metode difusi sumur. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kedelapan isolat memiliki perbedaan efektivitas penghambatan bakteri uji. Isolat SRG 1 lebih efektif menghambat pertumbuhan bakteri S. thypi dengan ukuran zona bening terbesar 1,3± 0,471 mm. Sedangkan isolat SRG 19 efektif menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus dengan ukuran zona bening terbesar 5,3 ± 0,471 mm.
Identifikasi Keanekaragaman Tanaman Bunga sebagai Sumber Pakan Lebah Madu di Kawasan Hutan Desa Batu Dulang, Kecamatan Batu Lanteh, Sumbawa Khotibul Umam; Lili Suharli; Baso Manguntungi; Kus Dianawati; Riri R. Anggih Chaidir
Majalah Ilmiah Biologi BIOSFERA: A Scientific Journal Vol 38, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Biologi | Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.mib.2021.38.1.1049

Abstract

Ketersedian tanaman bunga menjadi kunci penting untuk sumber pakan lebah dan madu yang dihasilkan di masyarakat Sumbawa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis jenis tumbuhan bunga yang berpotensi menjadi sumber pakan lebah madu di kawasan hutan, Desa Batu Dulang, Sumbawa. Metode penelitian menggunakan analisis vegetasi dengan petak ukur kuadran yang berukuran 1 m x 1 m. Data tanaman yang diperoleh dianalisis dengan indeks keanaekaragaman Shanon-Wienner (H’), indeks kemerataan Shanon (E’) dan indeks dominansi Simpson (D). Hasil penelitian diperoleh data sebanyak 216 individu tanaman bunga dari 28 spesies tanaman dan terbagi dalam 12 famili. Sebanyak 23 spesies berhasil diidentifikasi, sedangkan 4 spesies belum bisa diidentifikasi. Jenis tanaman bunga terbanyak >10 individu tanaman ditemukan pada 8 spesies dengan tanaman Kirinyuh (Chromolaena odorata) sebagai spesies terbanyak dan 4 spesies tanaman dengan jumlah paling sedikit. Hasil analisis indeks keanekaragaman (H’), kemerataan (E’) dan dominansi (D) tanaman berturut turut yaitu 2.97, 0.89, dan 0.067. Nilai tersebut menunjukkan tingkat keanekaragaman tanaman yang sedang melimpah, kemerataan yang tinggi dan dominansi tanaman yang rendah. Tingginya keanaekaragaman tanaman akan memberikan dampak positif pada ketersediaan sumber pakan lebah madu yang cukup melimpah. Tentu pula harus dengan didukung oleh kondisi hutan yang terjaga kelestariannya dengan melibatkan masyarakat lokal. Penelitian selanjutnya akan difokuskan pada waktu berbunga dari tanaman sumber pakan lebah melalui kalender pembungaan sehingga diketahui tingkat kecukupan pakan bagi lebah dan kuantitas madu yang dihasilkan dalam setahun.
Manufacturing Natural Woven Dyes From Mangrove In Dusun Prajak, Desa Batu Bangka, Sumbawa: Pembuatan Pewarna Alami Tenun Dari Mangrove Di Dusun Prajak, Desa Batu Bangka Sumbawa Lili Suharli; Izzul Islam; Riri Rimbun Anggih Chaidir; Kusdianawati Kusdianawati
Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2022)
Publisher : Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (888.637 KB) | DOI: 10.35877/454RI.mattawang978

Abstract

Department of the environment around 10.660 hectares of mangroves with varuous types. One that has the potential for mangrove development is Dusun Prajak, located in the Saleh bay area which is directly adjacent to the Moyo Tambora biosphere zone that has a major influence on the preservation of marine natural resources such as coral and whale sharks. The purpose is to provide skill in making natural dyes made from mangroves to community. The method is observation, interviews, practice and assistance with the Participatory Rural Appraisal (PRA) approach. Furtermore, mentoring and evaluation are carried out. The survey result show that weaving based on natural dyes from mangroves has never been done, so it is important to carry out demonstrations of making mangrove dyes. The training program received high appreciation from the community because it was uniqe and hope that program would continue and community would be assisted. Abstrak Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup, sekitar 10.660 hektar mangrove dengan jenis yang beragam. Salah satu yang memiliki potensi pengembangan mangrove adalah Dusun Prajak, terletak di wilayah Teluk Saleh yang langsung berbatasan dengan zona biosfer Moyo-Tambora sehingga dusun prajak berpengaruh besar dalam kelestarian SDA laut seperti karang dan seperti Hiu Paus. Tujuan pengabdian yaitu memberikan skill pembuatan pewarna tenun alami berbahan mangrove kepada masyarakat. Metode yang digunakan adalah metode observasi, wawancara, praktik dan pendampingan dengan pendekatan Participatory Rural Appraisal. Selanjutnya dilakukan pendampingan dan evaluasi. Hasil survei menunjukkan bahwa tenun berbasis bahan pewarna alami dari mangrove belum pernah dilakukan, sehingga penting dilaksanakan demonstrasi pembuatan pewarna mangrove. Program pengabdian ini mendapat apresiasi tinggi dan berharap program ini terus dilanjutkan dan masyarakat didampingi.
Pengembangan Ekonomi Lokal : Pelatihan Pengembangan Tenun Motif Hiu Paus di Desa Poto, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat Kusdianawati Kusdianawati; Izzul Islam; Lili Suharli; Riri Rimbun Anggih Chaidir
-
Publisher : UNIVERSITAS KHAIRUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/pengamas.v6i1.4973

Abstract

Industri kerajinan tenun Sumbawa di Dusun Samri, Desa Poto merupakan salah satu usaha yang diwariskan turun-temurun secara tradisional yang masih berupa kegiatan sampingan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Namun kini industri kerajinan tenun tersebut sedang dalam proses pengembangan untuk menjadi sentra industri kecil untuk hasil tenun Sumbawa dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat serta sebagai media promosi kearifan budaya lokal. Oleh karena itu, untuk membantu dalam proses pengembangan tenun Sumbawa khususnya yang ada di Dusun Samri, Desa Poto maka diadakannya kegiatan pengabdian masyarakat berupa pengembangan tenun motif hiu paus oleh Fakultas Teknobiologi, Universitas Teknologi Sumbawa. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi persiapan dan pelatihan. Pelatihan dilakukan dengan pemaparan materi motif hiu paus yang digunakan pada kain tenun Sumbawa. Motif hiu paus yang digunakan dibuat dulu desainnya di kertas kotak kemudian diterapkan oleh partisipan dalam pelatihan. Setelah itu, dilanjutkan dengan pembuatan motif hiu paus pada kain tenun Sumbawa yang dilakukan oleh peserta pelatihan secara langsung. Kegiatan pengabdian ini menghasilkan kain tenun Sumbawa dengan motif hiu paus dan ada juga yang dipadukan dengan motif lama yang sering digunakan dalam kain tenun Sumbawa. Hasil kegiatan pengabdian berupa tenun Sumbawa dengan motif hiu paus dapat dihasilkan dan diproduksi oleh masyarakat di Dusun Samri, Desa Poto.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN JATI (Tectona grandis) TERHADAP BAKTERI Coliform PADA PRODUK IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Erna Febriana; Riri Rimbun Anggih Chaidir
Jurnal TAMBORA Vol. 7 No. 2 (2023): EDISI 19
Publisher : Wakil Rektor 3, Direktorat Riset, Publikasi dan Inovasi, Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36761/jt.v7i2.2946

Abstract

Ikan nila (Oreochromis niloticus) termasuk salah satu hasil perikanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia karena memiliki kandungan gizi tinggi. Namun, penanganan yang tidak baik dapat menyebabkan kerusakan produk perikanan karena aktivitas mikroorganisme, sehingga diperlukan bahan pengawet alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak daun jati (Tectona grandis) terhadap bakteri coliform pada produk ikan nila (Oreochromis niloticus). Penelitian ini dilakukan dengan mengisolasi bakteri coliform dari sampel ikan nila dengan media Lauryl Tryptose Broth (LTB), Brilliant Green Lactose Broth (BGLB), dan Eosin Methylene Blue (EMB). Ekstraksi daun jati menggunakan metode infundasi (1:10) dan diuji terhadap isolat coliform dari sample ikan nila dengan konsentrasi 5%, 10%, 15%, 20% yang dibandingkan dengan kontrol negatif (aquades) dan kontrol positif (formalin). Data yang diamati adalah zona hambat terhadap isolat bakteri coliform yang terbentuk di sekitar kertas cakram. Penelitian dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap dengan 3 ulangan setiap perlakuan, kemudian data dianalisis menggunakan ANOVA dan Duncan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun jati dengan konsentrasi 5% - 20% memiliki aktivitas antibakteri dengan diameter zona hambat sebesar 9,3 mm - 17,6 mm. Konsentrasi ekstrak daun jati 20% merupakan konsentrasi terbaik, dengan zona hambat terbesar yaitu 17,6 mm sehingga memiliki potensi antimikroba terhadap coliform, serta berpotensi sebagai pengganti formalin dalam mengawetkan produk ikan nila.
Isolasi Bakteri Vibrio Sp. Resisten Antibiotik Pada Sampel Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) Dari Pasar Seketeng Reni Nur Aziza; Riri Rimbun Anggih Chaidir
BIOMARAS : Journal of Life Science and Technology Vol 2 No 1 (2024): BIOMARAS : Vol 2, No 1 Februari 2024
Publisher : BIOMARAS : Journal of Life Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Budidaya udang vaname Indonesia berkembang pesat dan memiliki peminat yang luas baik pasa nasional maupun internasional. Hingga saat ini udang vaname masih menjadi produk perikanan unggulan di bidang ekspor. Akan tetepi untuk meningkatkan produksi udang, sering kali dalam pemeliharaan udang vaname terserang berbagai macam penyakit. Vibriosis penyakit disebabkan oleh bakteri genus Vibrio yang menyerang larva, post larva dan juvenile dan menyebabkan kematian hingga 100%. Untuk mengatasinya pembudidaya sering kali menggunakan antibiotik untuk mengendalikan penyakit oleh bakteri patogen.  Pada dasarnya penggunaan antibiotik telah dilarang karena dapat menyebabkan sifat resistensi pada bakteri patogen dan dapat meningkatkan kadar residu antibiotik pada tubuh udang. Hal tersebut berdampak pada kualitas, produktivitas dan dapat menyebabkan penolakan ekspor serta resiko kesehatan konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bakteri Vibrio sp. resisten antibiotik pada udang vaname yang diperjaulbelikan di Pasar Seketeng. Penelitian ini diawali dengan mengisolasi bakteri Vibrio dari udang vaname, dilanjutkan dengan karakterisasi morfologi dan fisiologi serta uji resistensi Vibrio terhadap antibiotik. Hasil isolasi bakteri Vibrio dari udang vaname diperoleh 2 isolat yaitu VK (Vibrio pada TCBS dengan warna kuning) dan VH (Vibrio pada TCBS dengan warna hijau) dengan karakteristik morfologi berbentuk bulat, elevasi cembung, tepian licin dan karakteristik fisiologi isolat yaitu gram negatif dan katalase positif. Hasil uji resistensi isolat VH resisten terhadap kloramfenikol, tetrasiklin dan ampisilin pada konsentrasi 10 µg/mL sedangkan isolat VK resisten terhadap tetrasiklin dan ampisilin pada konsentrasi 10 µg/mL
Pengaruh Penambahan Isolat Bakteri Asam Laktat Dari VCO Terhadap Rendemen Minyak Yunita Dhea Kusumawardani; Riri Rimbun Anggih Chaidir
BIOMARAS : Journal of Life Science and Technology Vol 1 No 1 (2023): BIOMARAS (Vol.1, No.1 Agustus 2023)
Publisher : BIOMARAS : Journal of Life Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Virgin Coconut Oil (VCO) adalah hasil olahan daging buah kelapa yang memiliki banyak manfaat. VCO dibuat dengan alami tanpa adanya proses pemanasan sehingga kandungan di dalamnya tetap terjaga. VCO memiliki warna yang bening hingga kuning pucat, dengan aroma dan rasa khas kelapa serta tekstur yang mudah menyerap di kulit. Pembuatan VCO dengan metode fermentasi diketahui dapat meningkatkan nilai rendemen VCO. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan starter isolat BAL dari VCO terhadap rendemen minyak yang dihasilkan. Pada penelitian ini dilakukan tiga perlakuan dan satu kontrol negatif (tanpa penambahan BAL) dengan tiga ulangan menggunakan metode kombinasi fermentasi dan chilling and thawing kemudian minyak yang dihasilkan diamati karakteristiknya dan dihitung bobotnya untuk mengetahui nilai rendemen minyak. Berdasarkan pengujian yang dilakukan, didapatkan bahwa VCO yang dihasilkan dengan penambahan 2% BAL sebagai starter telah memenuhi persyaratan SNI 7381:2008 yaitu, VCO yang baik akan menghasilkan warna bening hingga kuning pucat, aroma khas kelapa dan tidak tengik, tekstur yang encer hampir seperti air, serta memiliki rasa khas minyak kelapa. Kemudian VCO dengan penambahan starter BAL mampu meningkatkan nilai rendemen minyak yang dihasilkan dengan nilai rendemen tertinggi ditunjukkan pada perlakuan BAL 3.VCO yaitu sebesar 44,35%.
Pemanfaatan potensi lokal Desa Mokong Sumbawa NTB melalui pelatihan pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) Izzul Islam; Chaidir, Riri Rimbun Anggih; Suharli, Lili; Kusdianawati, Kusdianawati; Islam, Izzul
KACANEGARA Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol 6, No 3 (2023): Agustus
Publisher : Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28989/kacanegara.v6i3.1594

Abstract

Desa Mokong berada di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat dan mata pencarian utama masyarakatnya adalah bertani. Masyarakat Desa Mokong biasa menanam dan memanen kelapa atau membeli dan menjual buahnya begitu saja, tanpa mengetahui pemanfaatannya sebagai minyak nabati khususnya Virgin Coconut Oil (VCO). Secara umum, VCO banyak dikonsumsi untuk tujuan kesehatan dan kecantikan. Produksi VCO dapat membantu meningkatkan nilai kelapa di Desa Mokong dan dapat menjadi produk unggulan Desa Mokong. Kegiatan pengabdian ini adalah pelatihan pembuatan VCO dengan metode kombinasi. Metode ini sederhana, sehingga pembuatan VCO ini dapat dilaksanakan kembali oleh peserta di rumah masing-masing. Pelaksanaan kegiatan pengabdian dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu persiapan, pembuatan VCO dan pelaksanaan kegiatan pengabdian. Pelaksanaan kegiatan pengabdian pula terdiri dari sesi pemberian kuisioner sebelum dan sesudah pelatihan, pemberian materi dan diskusi serta praktek. Hasil evaluasi kegiatan melalui kuisioner menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan mengenai VCO, ketertarikan untuk mengonsumsi VCO dan untuk mengikuti pelatihan ini dan selanjutnya.
Commercial Probiotic Drink and Sumbawa Horse Milk as Lactic Acid Bacteria Source for Virgin Coconut Oil Extraction Chaidir, Riri Rimbun Anggih; Suharli, Lili; Yasdia, Rahmi
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 8, No 3 (2023): September 2023
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sst.v8i3.1904

Abstract

Virgin coconut oil (VCO) can be produced without heat, without any alteration, requires minimal investments and energy during production, and has been reported to have many health benefits. We produced VCO with the addition of lactic acid bacteria (LAB) sources with combined method of chilling-thawing and fermentation. The LAB sources used were Sumbawa horse milk (SKL) and commercial probiotic milk (SPK). This study used a completely randomized design (CRD) using both LAB sources which were added to coconut milk, respectively 10 ml, 12.5 ml and 15 ml and compared with control or no treatment. LAB were also isolated from blondo and VCO using LAB specific medium, MRSA. The extracted VCO has the characteristics of clear color with a distinctive coconut smell and long shelf-life. Three LAB isolates were obtained, VCO1-3. VCO1 was found in all samples, with colony morphology of circular and entire margin, convex surface, small in size, and white in color. SKL10, SKL15 and SPK10 showed significant difference to the control, with VCO yield of 31.49-33.05 %, significantly higher than that of without LAB treatment. Both LAB sources of single (SPK) and mixed inoculums (SKL) showed higher yields, indicated their potential as starter for VCO extraction.Keywords - Virgin Coconut Oil, VCO, Chilling-Thawing Extraction, Fermentation Extraction, Cold Pressed Oil, Lactic Acid Bacteria.
The ETNOFARMAKOLOGI: TANAMAN OBAT DI LINGKUNGAN SEKITAR MASYARAKAT DESA DI KABUPATEN SUMBAWA Hamidah Nur Aulia; Chaidir, Riri Rimbun Anggih; Agusmi, Dwi; Ayunda, Nayeng Githa Aiyodya; Nurjannah, Indah
Jurnal TAMBORA Vol 8 No 3 (2024): EDISI 23
Publisher : Wakil Rektor 3, Direktorat Riset, Publikasi dan Inovasi, Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36761/tambora.v8i3.4178

Abstract

Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki potensi kekayaan alam yang sangat melimpah hingga termasuk salah satu negara megabiodiversity di dunia. Keanekaragaman tumbuhan di Indonesia menyebabkan adanya keberagaman penggunaan tanaman-tanaman sebagai obat dan makanan oleh masyarakat daerah. Pulau Sumbawa merupakan salah satu pulau di Indonesia yang memiliki potensi keanekaragaman jenis tumbuhan yang baik. Akan tetapi, keanekaragaman jenis tumbuhan di Pulau Sumbawa masih belum banyak dieksplorasi ataupun dikenali. Masyarakat Sumbawa sangat menghargai kekayaan jenis tumbuhan yang ada serta telah sejak lama menerapkan pengobatan dengan tanaman obat. Selain sebagai kekayaan tradisi, sangat disayangkan bahwa data terkait keanekaragaman jenis tanaman obat yang ada di Pulau Sumbawa masih sangat sedikit. Sehingga penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mendapatkan data terkait jenis tanaman obat yang umum ditanam di sekitar lingkungan masyarakat desa di Kabupaten Sumbawa melalui pendekatan etnofarmakologi. Penelitian ini dilakukan di 9 desa Sumbawa, yaitu: Desa Perung, Pernek, Kerekeh, Luk, Orong Bawa, Lunyuk Ode, Baru Tahan, Kukin, dan Desa Labuan Jambu. Pengumpulan data etnofarmakologi tersebut dilakukan dengan menggunakan metode survei yaitu berupa wawancara dan pengamatan langsung di lapangan. Melalui analisa data jenis tanaman beserta manfaat klinis yang digunakan masyarakat lokal, diperoleh 162 jenis tanaman dengan persentase 47-87% tanaman obat digunakan sebagai obat dalam/oral dan 10-42% digunakan sebagai obat luar.