Dedi Atmi Suganda
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Mengungkap Keberhasilan Bisnis Internasional: Strategi Penetrasi Pasar Global Oleh PT Pertamina Lubricants Dedi Atmi Suganda; Della Melani; Al Hikmah; Fira Zalfa Nazhifa
Journal of Economics and Business Vol. 2 No. 1 (2024): Journal of Economics and Business
Publisher : CV. Doki Course and Training

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61994/econis.v2i1.574

Abstract

The lubricants industry is an integral component in the global energy sector with growing demand from various sectors such as automotive, industrial, and transportation. Companies such as PT Pertamina Lubricants play an important role in providing high-quality lubricant products to meet the growing market needs. Despite its success in international expansion, the company is still faced with various complex challenges. This study aims to identify the key factors that play a role in PT Pertamina Lubricantsl's international business success. This research uses a qualitative and descriptive approach, as well as a case study design with PT Pertamina Lubricants as the research subject. The company has demonstrated a strong commitment to exploring global markets, with a focus on competitive product development, innovation and sustainability. Expansion strategies into various countries, effective marketing, investment in innovation and technology, and commitment to environmental sustainability are some of the key factors in their success. By continuing to strengthen these proven strategies and remaining responsive to global market dynamics, PT Pertamina Lubricants can maintain its position as a market leader in the lubricants industry, and achieve sustainable growth in the future. ABSTRAK Industri pelumas merupakan komponen integral dalam sektor energi global dengan permintaan yang terus meningkat dari berbagai sektor seperti otomotif, industri, dan transportasi. Perusahaan-perusahaan seperti PT Pertamina Lubricants memainkan peran penting dalam menyediakan produk pelumas berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang. Meskipun telah sukses dalam ekspansi internasional, perusahaan ini tetap dihadapkan pada berbagai tantangan kompleks. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang berperan dalam kesuksesan bisnis internasional PT Pertamina Lubricantsl. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan deskriptif, serta desain studi kasus dengan PT Pertamina Lubricants sebagai subjek penelitian. Perusahaan ini telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam menjelajahi pasar global, dengan fokus pada pengembangan produk yang kompetitif, inovasi, dan keberlanjutan. Strategi ekspansi ke berbagai negara, pemasaran yang efektif, investasi dalam inovasi dan teknologi, serta komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan adalah beberapa faktor kunci dalam kesuksesan mereka. Dengan terus memperkuat strategi-strategi yang telah terbukti berhasil dan tetap responsif terhadap dinamika pasar global, PT Pertamina Lubricants dapat mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar dalam industri pelumas, serta meraih pertumbuhan yang berkelanjutan dimasa depan.
Pengaruh Kebijakan Moneter Non-Tradisional Terhadap Stabilitas Ekonomi di Negara Berkembang: Sebuah Pendekatan Meta-Analisis Dedi Atmi Suganda
Equivalent : Journal of Economic, Accounting and Management Vol. 2 No. 2 (2024): Equivalent : Journal of Economic, Accounting and Management
Publisher : CV. Doki Course and Training

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61994/equivalent.v2i2s.722

Abstract

Abstract : After the 2008 financial crisis, non-traditional monetary policies such as quantitative easing and negative interest rates were adopted by many countries to maintain economic stability. While these policies have been effective in developed countries, their impact in developing countries is still not fully understood. The impact of non-traditional monetary policies in developing countries has not been widely studied, especially regarding exchange rate volatility, inflation instability, and vulnerability to global capital flows. Dependence on foreign capital makes developing countries more vulnerable to monetary policies in developed countries. This study aims to analyze the effect of non-traditional monetary policies on the economic stability of developing countries and identify factors that affect their effectiveness, such as global economic conditions, local market structure, and technology adoption. A qualitative approach with a meta-analysis design is used to evaluate the results of previous studies on the impact of non-traditional monetary policies in developing countries. The findings show that non-traditional policies tend to increase market liquidity and encourage investment in developing countries, but risk exchange rate volatility and inflation instability due to dependence on foreign capital. Fluctuations in global monetary policy also have a large impact, making emerging economies vulnerable to sudden changes in capital flows. Measures such as financing diversification and coordination between monetary and fiscal policies are important to mitigate such risks. Overall, non-traditional monetary policies can support economic growth in emerging economies if adapted carefully. Strengthening financial institutions, utilizing financial technology, and strong fiscal policies are necessary to maintain long-term economic stability. Abstrak : Setelah krisis keuangan 2008, kebijakan moneter non-tradisional seperti pelonggaran kuantitatif dan suku bunga negatif diadopsi oleh banyak negara untuk menjaga stabilitas ekonomi. Meski kebijakan ini efektif di negara maju, dampaknya di negara berkembang masih belum dipahami sepenuhnya. Dampak kebijakan moneter non-tradisional di negara berkembang belum banyak diteliti, terutama terkait volatilitas nilai tukar, ketidakstabilan inflasi, dan kerentanan terhadap arus modal global. Ketergantungan pada modal asing membuat negara berkembang lebih rentan terhadap kebijakan moneter di negara maju. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh kebijakan moneter non-tradisional terhadap stabilitas ekonomi negara berkembang dan mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi efektivitasnya, seperti kondisi ekonomi global, struktur pasar lokal, dan adopsi teknologi. Pendekatan kualitatif dengan desain meta-analisis digunakan untuk mengevaluasi hasil studi sebelumnya terkait dampak kebijakan moneter non-tradisional di negara berkembang. Temuan menunjukkan bahwa kebijakan non-tradisional cenderung meningkatkan likuiditas pasar dan mendorong investasi di negara berkembang, namun berisiko menimbulkan volatilitas nilai tukar dan ketidakstabilan inflasi akibat ketergantungan pada modal asing. Fluktuasi kebijakan moneter global juga berdampak besar, membuat ekonomi negara berkembang rentan terhadap perubahan arus modal yang tiba-tiba. Langkah-langkah seperti diversifikasi pembiayaan dan koordinasi antara kebijakan moneter dan fiskal penting untuk memitigasi risiko tersebut. Secara keseluruhan, kebijakan moneter non-tradisional dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di negara berkembang jika diadaptasi dengan hati-hati. Penguatan institusi keuangan, pemanfaatan teknologi finansial, serta kebijakan fiskal yang kuat sangat diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi jangka panjang.Setelah krisis keuangan 2008, kebijakan moneter non-tradisional seperti pelonggaran kuantitatif dan suku bunga negatif diadopsi oleh banyak negara untuk menjaga stabilitas ekonomi. Meski kebijakan ini efektif di negara maju, dampaknya di negara berkembang masih belum dipahami sepenuhnya. Dampak kebijakan moneter non-tradisional di negara berkembang belum banyak diteliti, terutama terkait volatilitas nilai tukar, ketidakstabilan inflasi, dan kerentanan terhadap arus modal global. Ketergantungan pada modal asing membuat negara berkembang lebih rentan terhadap kebijakan moneter di negara maju. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh kebijakan moneter non-tradisional terhadap stabilitas ekonomi negara berkembang dan mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi efektivitasnya, seperti kondisi ekonomi global, struktur pasar lokal, dan adopsi teknologi. Pendekatan kualitatif dengan desain meta-analisis digunakan untuk mengevaluasi hasil studi sebelumnya terkait dampak kebijakan moneter non-tradisional di negara berkembang. Temuan menunjukkan bahwa kebijakan non-tradisional cenderung meningkatkan likuiditas pasar dan mendorong investasi di negara berkembang, namun berisiko menimbulkan volatilitas nilai tukar dan ketidakstabilan inflasi akibat ketergantungan pada modal asing. Fluktuasi kebijakan moneter global juga berdampak besar, membuat ekonomi negara berkembang rentan terhadap perubahan arus modal yang tiba-tiba. Langkah-langkah seperti diversifikasi pembiayaan dan koordinasi antara kebijakan moneter dan fiskal penting untuk memitigasi risiko tersebut. Secara keseluruhan, kebijakan moneter non-tradisional dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di negara berkembang jika diadaptasi dengan hati-hati. Penguatan institusi keuangan, pemanfaatan teknologi finansial, serta kebijakan fiskal yang kuat sangat diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi jangka panjang.