Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGEMBANGAN JARINGAN YANG MENERAPKAN MANAJEMEN BANDWIDTH DENGAN METODE NETWORK DEVELOPMENT LIFE CYCLE (NDLC) STUDI KASUS DI SDN 09 KAPUK CENGKARENG: STUDI KASUS DI SDN 09 KAPUK CENGKARENG Romadon, Gilang; Purnama, Giri
JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika) Vol. 8 No. 3 (2024): JATI Vol. 8 No. 3
Publisher : Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/jati.v8i3.9577

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan jaringan yang menerapkan manajemen bandwidth dengan metode Network Development Life Cycle (NDLC) di SDN 09 Kapuk Cengkareng. Pendahuluan penelitian mencakup pentingnya pengelolaan bandwidth dalam jaringan komputer untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan. Permasalahan yang diidentifikasi adalah kurangnya pengaturan bandwidth yang menyebabkan ketidakseimbangan dalam distribusi sumber daya jaringan. Tujuan penelitian adalah untuk merancang dan mengimplementasikan solusi manajemen bandwidth yang efektif. Metode penelitian yang digunakan meliputi studi literatur, observasi, dan implementasi NDLC. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kinerja jaringan dan pengelolaan bandwidth yang lebih optimal seperti throughput 326 bps, paket los 0 % dan delay 018 ms. Hal ini menjelaskan bahwa implementasi yang telah dilakukan dengan kategori "Bagus" setelah penerapan metode NDLC.
Prediksi Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue di Kota Semarang dengan Metode ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) Diana, Arista Fitri; Sakti, Ayutdi Purbo; Sari, Virgania; Romadon, Gilang
Journal of Applied Statistics and Data Mining Vol. 3 No. 1 (2022): Journal Applied Statistics and Data Mining
Publisher : Institut Teknologi Statistika dan Bisnis Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63229/jasdm.v3i1.26

Abstract

Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue. Dulu, DBD dikenal sebagai penyakit “break-bone” karena dapat menyebabkan nyeri pada sendi dan otot yang terasa seperti tulang retak (Kemenkes, 2019). DBD masih menjadi masalah serius di Provinsi Jawa Tengah, dengan 35 kabupaten/kota yang telah terjangkit penyakit ini. Di Indonesia, kelompok terbanyak yang terkena DBD berada di Provinsi Sumatera Selatan, diikuti oleh Provinsi Jawa Tengah, dan kemudian Provinsi Bengkulu di posisi ketiga (Depkes, 2016). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, kasus DBD di provinsi ini terus mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun 2013 hingga 2015. Tingginya angka kematian akibat DBD menuntut masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan penyebaran penyakit ini di lingkungan mereka. Sangat penting bagi masyarakat untuk secara bersama-sama menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas jentik guna mengurangi angka kejadian DBD. Sejak tahun 2006 hingga 2015, angka kejadian (Incident Rate/IR) DBD di Kota Semarang selalu lebih tinggi dibandingkan dengan IR DBD di Jawa Tengah dan nasional. Target nasional untuk pencapaian IR DBD adalah ≤ 51 per 100.000 penduduk. Oleh karena itu, penelitian diperlukan untuk memperkirakan jumlah penderita DBD pada tahun-tahun mendatang, agar pemerintah dapat menetapkan kebijakan yang tepat untuk mengatasi masalah ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah ARIMA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama periode 2006-2015, jumlah penderita DBD tertinggi terjadi pada bulan Maret 2010 dengan 1.125 kasus, sedangkan jumlah terendah terjadi pada bulan Oktober 2015 dengan 26 kasus. Rata-rata jumlah penderita DBD tertinggi terjadi pada tahun 2010 dengan 463 kasus, sementara rata-rata terendah tercatat pada tahun 2012 dengan 104 kasus. Rata-rata jumlah penderita DBD di Kota Semarang selama periode 2006 hingga 2016 adalah 104 kasus. Model terbaik yang digunakan untuk meramalkan jumlah penderita DBD adalah ARIMA (2,1,3), dengan nilai MSE sebesar 0,1947. Prediksi menggunakan model ARIMA (2,1,3) menunjukkan bahwa pada tahun 2016, jumlah penderita DBD tertinggi terjadi pada bulan Maret, sementara jumlah terendah terjadi pada bulan September.
Analisis Pelayanan Prima Pdam Terhadap Kepuasan Pelanggan Melalui Pelayanan Yang Efektif Romadon, Gilang; Erwin, Novendra; Happyndo, Anugerah
SRODJA (Sroedji Journal Administration) Vol 2 No 2 (2025): Juli
Publisher : Universitas Moch. Sroedji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70079/srodja.v2i2.126

Abstract

Artikel ini membahas analisis pelayanan prima pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan pengaruhnya terhadap kepuasan pelanggan melalui pelayanan yang efektif. Penelitian dilakukan untuk mengetahui sejauh mana efektivitas pelayanan prima yang diterapkan PDAM dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Metode yang digunakan adalah survei eksplanatori dengan pengumpulan data melalui kuesioner dan wawancara kepada pelanggan PDAM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan prima PDAM berada pada kategori cukup efektif, namun masih terdapat keluhan dari pelanggan terkait kualitas dan kontinuitas layanan air bersih. Analisis regresi sederhana menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan antara pelayanan prima yang efektif dengan tingkat kepuasan pelanggan. Temuan ini mengindikasikan bahwa upaya PDAM dalam meningkatkan kualitas pelayanan, baik dari segi keandalan, daya tanggap, jaminan, maupun empati, sangat berkontribusi terhadap peningkatan kepuasan pelanggan. Namun demikian, optimalisasi implementasi prinsip-prinsip pelayanan prima masih diperlukan agar harapan pelanggan terhadap pelayanan air bersih dapat sepenuhnya terpenuhi.