Nickola Mauregar, Gilbert
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

IMPLEMENTASI METODE ANALYTIC HIERARCHY PROSSES DAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DALAM PEMILIHAN KAMPUS DENGAN JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA DI KOTA MALANG Nickola Mauregar, Gilbert; Achmadi, Sentot; Faisol, Ahmad
JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika) Vol. 8 No. 5 (2024): JATI Vol. 8 No. 5
Publisher : Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/jati.v8i5.10556

Abstract

Pemilihan jurusan perguruan tinggi di era digital saat ini menjadi fokus penting bagi calon mahasiswa. Jurusan Teknik Informatika semakin diminati, terutama di Kota Malang yang merupakan pusat pendidikan terkemuka di Indonesia. Data dari sidata PTN Kemendikbud menunjukkan peningkatan peminat jurusan Teknik Informatika di Universitas Brawijaya dan Politeknik Negeri Malang dari tahun 2022 hingga 2023. Pendidikan memegang peran krusial dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia di Indonesia. Siswa setelah menyelesaikan pendidikan menengah memiliki opsi melanjutkan ke perguruan tinggi, menunda pendidikan, atau langsung bekerja. Mayoritas lulusan berharap meneruskan pendidikan ke tingkat selanjutnya sesuai minat serta cita-cita. Untuk mengatasi tantangan dalam pemilihan jurusan dan perguruan tinggi, SPK menjadi solusi relevan. Pada konteks ini, metode AHP dan SAW menjadi relevan. Analytical Hierarchy Process membantu menentukan bobot relatif dari kriteria yang dipertimbangkan, sementara SAW membantu dalam evaluasi dan ranking alternatif berdasarkan bobot tersebut. Integrasi kedua metode ini dalam satu sistem memberikan informasi akurat bagi calon mahasiswa. Sistem ini dikembangkan agar calon mahasiswa dapat memilih jurusan Teknik Informatika di Kota Malang secara praktis melalui berbagai perangkat. Berdasarkan kuesioner pengujian pengguna yang disebarkan, 93,33% narasumber memilih setuju, 5% narasumber memilih kurang setuju, dan 1,67% narasumber memilih tidak setuju.