Keberadaan burung pada Kawasan Agroforestri Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur merupakan hal penting dalam ekosistem. Dengan jumlah spesies burung yang relatif banyak, proses pengamatan masih dilakukan secara tradisional. Para birdwatching melakukan pengamatan dengan cara mencatat hasil dari pengamatan yang diperoleh diantaranya yaitu nama burung, jenis burung, foto burung, dan keterangan detail burung. Proses ini membutuhkan waktu yang lama dan terdapat kendala dalam mengelola data yang ada karena harus mencari data dalam bentuk catatan atau arsip yang jumlahnya banyak. Jika ada data yang hilang maka hasil dari pemantauan pun juga akan susah untuk dicari. Maka dari itu birdwatching membutuhkan sistem yang dapat melakukan pengambilan data pengamatan secara digital dan agar lebih mudah disimpan. Pengamatan lokasi secara digital dapat dilakukan dengan memanfaatkan Sistem Informasi Geografis (SIG). SIG merupakan sistem yang dapat melakukan pemetaan data dan menghubungkannya ke dalam peta, kemudian mengintegrasikannya dengan semua jenis informasi deskriptif. Proses entri data digunakan untuk menginput data spasial dan non spasial. Visualisasi sistem informasi geografis disajikan dalam bentuk peta. Sistem dapat menampilkan view base peta lokasi, rute ke lokasi burung, serta view pemetaan burung. Pengujian sistem dilakukan dengan verifikasi dan validasi. Verifikasi dilakukan dengan menguji seluruh sistem. Kemudian validasi dilakukan dengan melakukan uji coba sistem dan wawancara kepada birdwatching atau disebut pengamat burung yang ada di Kawasan Agroforestri Bromo. Hasilnya, sistem ini dapat membantu dan memudahkan birdwatching yang ada di Kawasan Agroforestri dengan mengetahui lokasi dan kondisi terkini serta memudahkan dalam melakukan pencatatan lokasi burung yang diamati.