Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penanganan Pada Pasien Yang Mengalami Gangguan Otot Akibat Pemberian Obat Golongan Statin (SAMS): Review Putri, Warrantia Citta Citti; Sari, Murtiyana; Wahyuni, Fitri Ayu; Suryani, Nining
Acta Holistica Pharmaciana Vol 6 No 1 (2024): Acta Holistica Pharmaciana
Publisher : School of Pharmacy Mahaganesha (Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62857/ahp.v6i1.164

Abstract

Pengobatan dislipidemia adalah proses pengobatan jangka panjang yang bertujuan menurunkan dan menjaga kadar lipid dalam darah. Dalam hal ini, obat golongan statin menjadi pilihan utama karena efektivitasnya dalam mengurangi risiko kematian dan morbiditas. Meskipun efek sampingnya relatif dapat ditoleransi, nyeri otot adalah efek samping yang sering muncul dan perlu diperhatikan. Jika nyeri otot berlangsung lama dan semakin parah, dapat menyebabkan gangguan otot yang memerlukan penanganan khusus. Banyak pasien dewasa yang berhenti mengonsumsi statin karena efek samping ini, yang berdampak signifikan pada kesehatan. Berhenti mengonsumsi statin juga berhubungan dengan peningkatan kadar LDL (kolesterol jahat) dan mengurangi peluang mencapai target LDL. Intoleransi terhadap statin juga dikaitkan dengan risiko infark miokard berulang, penyakit jantung koroner, dan kematian yang lebih tinggi. Oleh karena itu, strategi pengelolaan dan pengobatan yang optimal harus mempertimbangkan dosis statin yang dapat ditoleransi dan kombinasi dengan terapi penurun lipid non-statin untuk mencapai target LDL yang diinginkan.
EFEKTIVITAS SUPLEMENTASI ZAT BESI SERTA PENGATURAN POLA ASUPAN GIZI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN REMAJA PUTRI Putri, Warrantia Citta Citti; Sari, Murtiyana; Detaviani, Anita
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i1.25838

Abstract

Zat besi merupakan mineral yang penting bagi tubuh manusia karena berperan dalam pembentukan hemoglobin, yaitu bagian dari sel darah merah yang bertugas mengantarkan oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia defisiensi besi, yang dapat dicegah dengan meningkatkan asupan makanan sumber zat besi, konsumsi buah dan sayur, sumber protein hewani, serta olahraga atau aktivitas fisik secara rutin. Penelitian ini dilakukan dengan cara responden diberikan edukasi melalui leaflet kemudian dilakukan pengukuran pengetahuan yang diperoleh. Adapun leaflet yang dibuat oleh peneliti berisi tentang pola asupan gizi yang tepat dalam memaksimalkan penyerapan zat besi. berdasarkan hasil penelitian, remaja putri telah memahami pentingnya suplementasi zat besi dan menjaga asupan gizi untuk mencegah anemia. Hasil pemeriksaan hemoglobin menunjukkan bahwa sebesar 98,82% koresponden memiliki kadar hemoglobin normal. Oleh karena itu, pengetahuan tentang pola asupan gizi dan pentingnya suplementasi zat besi tergambarkan dengan selaras terhadap kadar hemoglobin yang diperiksakan oleh pihak sekolah.
Penanganan pada Pasien yang Mengalami Gangguan Otot Akibat Pemberian Obat Golongan Statin (SAMS): Review: Statin Associated Muscle Symptoms (SAMS) and the Development: Review Putri, Warrantia Citta Citti; Sari, Murtiyana; Wahyuni, Fitri Ayu; Suryani, Nining; Lestaluhu, Annisa Al-Qibityah
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 6 No. 5 (2024): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v6i5.1676

Abstract

It is crucial to provide information on therapeutic goals, pharmacological side effects, drug interactions, medication adherence, and lifestyle choices because treating dyslipidemia requires a long-term approach in order to lower and stabilize blood cholesterol levels. Due to their effectiveness in lowering mortality and morbidity, statin-class medications are typically used to lower blood lipid levels. The usage of this class of medications is quite safe, and any side effects are generally tolerable. However, the most common side effect, which is quite serious and worth noting, is muscle pain. If these side effects last a long time and increase in severity, Statin Associated Muscle Symptoms (SAMS) will appear and needs to be treated separately. In the majority of adult patients discontinuing statins, SAMS was the primary reason for having a substantial health impact. Patients who stop treatment show the greatest increase in LDL and are the least likely to achieve the target LDL. Statin intolerance is associated with a higher rate of recurrent myocardial infarction, CHD events, and death. As a result, a variety of approaches must be taken to manage and treat SAMS, with the best treatment combining non-statin-based lipid-lowering therapy with maximally tolerable doses of statins to achieve target LDL. Keywords:          statin, dyslipidemia, cholesterol, SAMS, myopathy   Abstrak Pengobatan dislipidemia merupakan pengobatan jangka panjang dengan target menurunkan dan menstabilkan kadar lipid dalam darah sehingga penting untuk memberikan informasi terkait tujuan terapi, efek samping obat, interaksi obat, kepatuhan dalam pengobatan dan pola gaya hidup. Obat golongan statin merupakan pilihan utama dalam menurunkan kadar lipid dalam darah dikarenakan efektivitasnya dalam menurunkan mortalitas dan morbiditas. Penggunaan obat golongan ini cukup aman dan efek samping yang muncul relatif dapat ditoleransi. Namun, efek samping yang paling sering muncul, yang cukup serius dan patut diperhatikan adalah nyeri pada otot. Efek samping ini jika berlangsung lama dan terjadi peningkatan keparahan maka akan muncul diagnosis gangguan otot disebabkan penggunaan statin (SAMS) dan perlu dilakukannya penanganan tersendiri. Mayoritas pasien dewasa yang menghentikan statin, SAMS sebagai alasan utama sehingga memberikan dampak kesehatan yang substansial. Pasien yang menghentikan pengobatan menunjukkan peningkatan paling besar pada LDL dan kecil kemungkinannya untuk mencapai LDL target. Selain itu, intoleransi statin dikaitkan dengan tingkat infark miokard berulang, kejadian PJK hingga kematian yang lebih tinggi. Oleh karena itu, harus dilakukan berbagai strategi untuk mengelola dan mengobati SAMS dimana terapi yang optimal harus menggabungkan dosis statin yang dapat ditoleransi secara maksimal, atau bahkan non-harian, bersama dengan terapi penurun lipid berbasis non-statin untuk mencapai target LDL. Kata Kunci:         statin, dislipidemia, kolesterol, SAMS, miopati