Bulu mata palsu terbuat dari rambut manusia, hewan dan sintetis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan hasil bulu mata palsu dari serat pelepah batang pisang kepok dengan rambut asli manusia dilihat dari uji laboratorium, uji organoleptic, uji hedonic dan uji T. Penelitian ini penelitian eksperimen semu (quasi eksperimen). Berdasarkan hasil uji laboratorium serat pelepah batang pisang kepok diperoleh hasil daya Tarik memperoleh rata-rata kekutan 55,78 Tex, uji modulus elastisitas memperoleh nilai mulur 0,14%, uji kehalusan serat memperoleh hasil 10,44 Tex. Hasil uji organoleptic bulu mata palsu dari rambut manusia pada indikator lentik (66,6%) lentik, indikator keringanan (55,5%) ringan dan indikator kerapian sangat rapi dan kategori rapi (44,4%) sangat rapi dan kategori rapi. Hasil uji hedonik pada kategori kesukaan panelis (77,7%) suka. Hasil uji organoleptic dari bulu mata palsu dari serat pelepah batang pisang kepok indikator kelentikan (55,5%) sangat lentik, indikator keringanan (44,4%) ringan dan kategori kerapian (66,7%) rapi. Hasil uji hedonik kesukaan panelis paling (44,4%) sangat suka dan suka.Tidak terdapat perbandingan hasil bulu mata palsu dari rambut manusia dan serat pelepah batang pisang kepok pada indikator kelentikan nilai t hitung = -0,632< (t tabel 1,746), indikator keringanan didapatkan nilai t hitung = 1,131 < (t tabel 1,746), indikator kerapian didapatkan nilai t hitung = 1,437< (t tabel 1,746), indikator kesukaan panelis didapatkan nilai t hitung = -1,155 < (t tabel 1,746). Penulis menyarankan perlu adanya pemanfaatan serat alami dari pelepah batang pisang kepok agar dapat mengurangi pencemaran lingkungan.