Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Peningkatan Keterampilan Rias Pengantin Muslim, Kreasi Jilbab dan Perawatan Kulit Wajah Pada Guru-Guru Madrasah Aliyah (MA) Plus Ketrampilan Se Sumatera Barat Berbasis Revolusi Industri 4.0 Astuti, Murni; Efrianova, Vivi; Lusiana, Mitra
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.87 KB) | DOI: 10.31004/jptam.v5i3.2254

Abstract

Permasalahan mitra adalah guru MA Plus belum memiliki ketrampilan Rias Wajah Pengantin Muslim, Kreasi Jilbab, Perawatan Wajah sehingga saat fashion show, guru ketrampilan belum maksimal membantu siswa. Sehingga siswa masih banyak menggunakan jasa salon yang mahal. Solusi permasalahan mitra dengan memberikan pelatihan rias wajah pengantin muslim, kreasi jilbab dan perawatan kulit wajah. Tujuan kegiatan ini adalah: memberikan pengetahuan dan ketrampilan dalam melakukan Rias Pengantin Muslim, Kreasi jilbab dan Perawatan Kulit Wajah. Memberikan pengetahuan menetukan alat, bahan dan kosmetika serta koreksi sesuai dengan bentuk wajah, dan memberikan pengetahuan peluang usaha rias. Sasaran peserta dalam Kegiatan Pengabdian Masyarakat adalah guru ketrampilan dari Madrasah Aliyah Plus Ketrampilan di Sumatera Barat berjumlah 15 orang dilaksanakan di MAN 1 Bukit Tinggi. Kegiatan dilaksanakan dengan metode ceramah, demonstrasi, video tutorial, praktek, dan bimbingan. Kegitan pelatihan dilakukan secara tatap muka maupun daring. Target luaran yang dicapai adalah jurnal Pendidikan Tambusai , HKI,bahan ajar. Setelah kegiatan ini seluruh peserta dapat melakukan rias pengantin muslim, kreasi jilbab dan perawatan kulit wajah serta memiliki pengetahuan untuk berwirausaha di bidang tata rias. Diharapkan agar ketrampilan yang diperoleh dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi siswa dalam kegiatan fashion show untuk pengembangan minat bakatnya.
Tata Rias Pengantin Minang di Nagari Salareh Aia Kecamatan Palembayan Kabupaten Agam Sumatera Barat Lidya Zulfa Anggraini; Vivi Efrianova
Jurnal Tata Rias dan Kecantikan Vol 4, No 1 (2022): Jurnal Tata Rias dan Kecantikan
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jitrk.v4i1.98

Abstract

Adat perkawinan di daerah Kecamatan Palembayan lebih dominan pada adat perkawinan Minangkabau pada umumnya, hanya saja yang membedakannya yaitu dari segi upacara perkawinan di Kecamatan Palembayan. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk busana dan Perlengkapan Pengantin Minang, mendeskripsikan teknik tata rias pengantin Minang dan mendeskripsikan makna busana dan perlengkapan pengantin Minang pada Tata Rias Pengantin Minang di Nagari Salareh Aia Kecamatan Palembayan Kabupaten Agam Sumatera Barat.Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan dipakai metode deskriptif. Instrumen penelitian dilakukan oleh peneliti sendiri dan didukung oleh alat-alat pendukung seperti tape recorder, video tape, kamera, catatan lapangan dan alat tulis. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis dengan cara mengumpulkan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulanHasil penelitian ini adalah 1) busana pengantin wanita di Nagari Salareh Aia sama dengan busana pengantin Minang pada umumnya, yakni baju kuruang, kodek, lambak, rok. Aksesori pengantin wanita memakai kalung bagonjong, gelang besar, galang ula atau ular, keris, tarompah atau sandal dan hiasan kepala suntiang. Busana pengantin pria memakai saluak, jas roki, kemeja putih, celana / seluar, kaos kaki, rompi, serong, ikat pinggang. Aksesoris pengantin pria memakai keris yang diselipkan di pinggang, 2) langkah kerja atau proses kerja di Nagari Salareh Aia sama saja dengan nagari di minang pada umumnya, yaitu melakukan pembersihan dengan micellar water atau milk cleanser, aplikasikan pelembab, alis, lanjut foundation, bedak tabur, bedak padat, melukis alis, eyeshadow, eyeliner dan maskara, pemakaian bulu mata palsu atas, blush on dan lipstik. 3) makna busana dan perlengkapan pengantin wanita pada tata rias pengantin Minang di Nagari Salareh Aia adalah baju kurung basiba melambangkan kemurnian wanita, lambak/saruang melambangkan norma gerak-gerik perempuan Minang, tokah/penutup dada melambangkan sebuah rahasia, mansi-mansi melambangkan sifat arif dan bijaksana, bungo sarunai melambangkan budi perkerti, motif burung merak melambangkan pengantin yang berbahagia, bungo gadang/ kambang goyang sebagai pelengkap hiasan kepala, kote-kote (motif burung dan ikan) melambangkan lima waktu sholat. Sedangkan makna busana dan perlengkapan pengantin pria adalah baju roki melambangkan keagungan, rompi melambangkan berbudi luhur, celana roki melambangkan berbudi luhur dan sisamping melambangkan bersikap hati-hati. Disarankan agar masyarakat agar dapat melestarikan tradisi budaya yang sudah diwariskan oleh nenek moyang.
PENGEMBANGAN USAHA JASA PELAMINAN DAN RIAS PENGANTIN DALAM RANGKA PENINGKATAN KUALITAS DAN DAYA SAING DI KELURAHAN TANJUNG PAUH KECAMATAN PAYAKUMBUH BARAT KOTA PAYAKUMBUH Vivi Efrianova; Linda Rosalina; Murni Astuti
Jurnal Tata Rias dan Kecantikan Vol 1, No 2 (2019): Jurnal Tata Rias dan Kecantikan
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1417.437 KB) | DOI: 10.24036/.v1i2.22

Abstract

Usaha pernikahan pengantin dan layanan rias pengantin di Kecamatan Tanjung Pauh, Kabupaten Payakumbuh Barat, adalah kelompok bisnis yang mengalami masalah dalam meningkatkan daya saing dan peluang bisnis untuk meningkatkan pendapatan dan pendapatan keluarga melalui bisnis jasa pernikahan dan tata rias pengantin. Masalah yang dialami oleh mitra tentu akan menghambat proses pengembangan dan daya saing mitra bisnis dan ekonomi di Kelurahan Tanjung Pauh secara umum. Untuk mengatasi masalah mitra dengan memberikan pelatihan tata rias pengantin di Sumatera Barat dan Mahendi sesuai dengan keahlian tim bakti di bidang Rias dan Kecantikan. Materi yang akan diberikan selama pelatihan sebagai solusi untuk masalah yang dihadapi oleh mitra adalah sebagai berikut: a). Sanitasi dan kebersihan di bidang kecantikan, b) Pelatihan Pemilihan Kosmetik untuk Rias Pengantin dan Mahendi, c) Menentukan warna tata rias pengantin dan Desain Mahendi, d) Teknik Rias Pengantin dan Mahendi.
PERBANDINGAN HASIL TEKNIK PENGAPLIKASIAN ALIS BOLD DENGAN TEKNIK ALIS SERATPADA TATA RIAS WAJAH PENGANTIN PADANG Suci Ramadhanty; Vivi Efrianova
Jurnal Tata Rias dan Kecantikan Vol 2, No 2 (2020): Jurnal Tata Rias dan Kecantikan
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1113.43 KB) | DOI: 10.24036/.v2i2.43

Abstract

Alis merupakan bingkai dari wajah yang sangat penting peranannya dalam riasan wajah. Bentuk alis ada bermacam – macam diantaranya yang sedang trend yaitu seperti alis bold yang dibentuk dengan goresan tegas yang dapat memberikan kesan alis mata tampak  lebih tajam, selain dari itu saat ini juga ada trend alis tipis yang dibentuk dengan goresan-goresan halus yang dapat memberikan kesan alis mata tampak lebih lembut dan natural. Penelitian ini bertujuan untuk a) Menganalisis hasil pengaplikasian teknik alis bold pada tata rias wajah pengantin padang), b) Menganalisis hasil pengaplikasian teknik alis serat pada tata rias wajah pengantindan c) Menganalisis hasil perlakuan dari kelompok 1 (pengaplikasian teknik alis bold pada tata rias wajah pengantin padang) dan kelompok 2 (pengaplikasian teknik alis serat pada tata rias pengantin padang. Jenis penelitian ini adalah Quasy Ekperimental. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa tata rias dan kecantikan dengan 6 sampel dan 7 panelis. Teknik pengambilan data adalah metode purposive sampling. Teknik analisa data deskriptif dengan menampilkan nilai mean, standar deviasi, minimum dan maksimum. Analisa bivariat dengan uji independent  sample- t-test dengan kepercayaan 95%. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil pada pengaplikasian alis bold dengan indikatornya yaitu dari aspek tidak terdapat perbandingan pada aspek kerapian bentuk alis, kesesuaian bentuk alis dan kesukaan observer dan terdapat perbandingan pada aspek kehalusan bentuk alis pada teknik pengaplikasian alis bold dengan teknik alis serat pada tata rias wajah pengantin padang.
TATA RIAS PENGANTIN MINANG DI NAGARI TARAM KABUPATEN LIMA PULUH KOTA HALIFA AWALTU RAHMI; Vivi Efrianova
Jurnal Tata Rias dan Kecantikan Vol 3, No 1 (2021): Jurnal Tata Rias dan Kecantikan
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.897 KB) | DOI: 10.24036/.v3i1.56

Abstract

This research aims to 1) explain what form of makeup the bride minang, 2) describes how the technique of installing makeup of the bride minang, 3) reveals what the meaning of the makeup of the bride minang in Nagari Taram. This type of research is qualitative research with descriptive methods. The instruments in this study were researchers themselves and assisted with supporting instruments such as tape recorders, video tapes, or cameras. Data collection techniques are observation, interview and documentation. Measures for analyzing data are data collection, data reduction, data presentation and conclusion drawing. The result of this study is a form of clothing of the bride minang, consisting of talipuak, lambak, drums. For men in pangulu and sarawa gadang clothes. Accessories for women suntiang banana saparak, dukua, galang, ikek waist. Men like deta or saluak, sasampiang, karih, and tungkek. Bridal makeup and bridal make-up techniques in Nagari Taram using solid powder sponges, sow powder sponges, foundation sponges and brushes, starting from foundation, powder sow, solid powder, eyebrow frame, eye shadow, false eyelashes, blush and lipstick. While the installation of clothes starts from the installation of lambak, installing talipuak clothes, scarves and other attributes, then buns, hijabs and banana suntiang saparak. The meaning of bridal make-up in Nagari Taram is very deep and spacious.
TINJAUAN TENTANG TATA RIAS PENGANTIN ADAT MANDAILING DI KECAMATAN LEMBAH MELINTANG KABUPATEN PASAMAN BARAT Zerti Okveriza; Vivi Efrianova
Jurnal Tata Rias dan Kecantikan Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Tata Rias dan Kecantikan
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.07 KB) | DOI: 10.24036/.v3i2.61

Abstract

Mandailing traditional bridal makeup in West Pasaman Regency needs to be studied because there is a mixing of two cultures between minangkabau culture and mandailing culture, in order to produce a clear and concrete picture of mandailing bridal makeup in  Pasaman. This study aims 1)to describe the shape and equipment of bridal makeup mandailing, 2) to describe the work process of bridal makeup mandailing, 3) to reveal what are the meanings of clothing and makeup equipment mandailing bride in West Pasaman Regency. This study uses a qualitative approach. Informant networking is done using snowball sampling technique. This research instrument is the researcher himself and assisted with supporting instruments such as tape rekorder, video tape, camera. Data collection techniques are carried out by observation, interviews and documentation. The steps of analyzing data are data collection, data reduction, data presentation and conclusion drawing. The results showed  1) The form of wedding dress on bridal makeup aadat mandailing in Nagari Ujung Gading, consisting of codecs / songket, basiba kuruang shirts from minang, shawl or Ulos from mandailing, with equipment consisting of golden moong, jagar-jagar and jarunjung, suri moon necklace, belt or bobat, puttu daboru bracelet, hissik bracelet, long nails, kris and tarompa. For the form of the groom's dress consists of a black biludru suit, sarawa gadang / lapang black, sesamping, and shawl or Ulos mandailing, with perengkapan such as hampu or ampu, belt, large plain bracelet, kris and tarompah. 2) The Process of Bridal Makeup Mandailing in Nagari Ujung Gading District Transverse Valley West Pasaman Regency. 3) The meaning of the form of clothing and bridal makeup equipment mandailing custom in Nagari Ujung Gading as a whole is for each use of minang clothing and mandailing equipment can only be worn by brides who carry out medium helatan or large helat. By fulfilling some provisions in "Sepanjang Adat Nagari". One of them is in slaughtering animals for helat. For medium helat animals sacrificed in the form of goats and for large helat in the form of buffalo animals. In this case it relates to the type of headdress (bulang) that the bride will wear. For medium helat bulang used is a five-tiered bulang or so-called bambeng (goat). And for large helat, the bulang used is a seven-storey bulang or called bulang barbo (buffalo). It is recommended to be able to maintain and preserve the existence of traditional bridal clothing and equipment mandailing.
STUDI TENTANG TEKNIK PEMASANGAN SUNTIANG TUSUAK PADA TATA RIAS PENGANTIN PADANG Vivi Efrianova; Ambiyar Ambiyar
Jurnal Tata Rias dan Kecantikan Vol 1, No 2 (2019): Jurnal Tata Rias dan Kecantikan
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1119.704 KB) | DOI: 10.24036/.v1i2.26

Abstract

Suntiang  tusuak pada tata rias pengantin Padang sudah ada sejak nenek moyang kita terdahulu, dipengaruhi oleh kebudayaan Cina, yang menjadi tradisi turun temurun yang patut untuk dilestarikan keberadaannya, untuk menyelamatkan ilmu pengetahuan yang merupakan aset budaya yang selama ini hanya tersimpan dalam ingatan orang tua yang semakin lanjut usia. Jika mereka terlanjur meninggal, maka pengetahuan tentang suntiang  tusuak yang dimiliki baik bentuk, teknik pemasangan maupun maknanya akan ikut punah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yang bertujuan untuk memperoleh deskripsi atau gambaran mengenai permasalahan teknik pemasangan suntiang  tusuak pada tata rias pengantin Padang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara langsung dengan informan penelitian yaitu: peñata rias pengantin, pengrajin suntiang, bundo kanduang dan budayawan. Informan ditetapkan dengan mengunakan teknik snowball sampling. Data yang diperoleh dan dianalisis dengan langkah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa  Teknik pemasangan suntiang  tusuak terdiri atas dua bagian (1) teknik pemasangan sanggul, (2) teknik pemasangan bermacam-macam hiasan suntiang  tusuak.
Feasibility of Gel Mask Peel Off Basil Leaves for Acne-Prone Facial Skin Insy Mardiyan Tamami; Vivi Efrianova
Jurnal Tata Rias dan Kecantikan Vol 4, No 2 (2022): Jurnal Tata Rias dan Kecantikan
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jitrk.v4i2.109

Abstract

Basil leaf peel off gel mask as one of the basic ingredients of traditional cosmetics for acne-prone facial skin care. This study aims a) to determine the content of flavonoids, tannins and vitamin C contained in the basil leaf peel off gel mask b) find out the feasibility of the basil peel off gel mask in terms of texture, aroma, adhesion (organoleptic test) and panelist preferences (hedonic test). This research uses quantitative methods of pre-experiment method type. The place and time of the study was conducted at the FMIPA Laboratory and the Cosmetology and Beauty Laboratory of FPP UNP in January 2022. The object of study is basil leaves.The data sources used were 7 panelists, namely 1 beauty doctor, 1 chemical analyst, lecturer and 3 Cosmetology and Beauty students who had passed the cosmethodology course. The results of the analysis were obtained in kemngi leaves per 100gr of flavonoid content as much as 0.00104%, tannins as much as 0.0089% and vitamin C as much as 0.158%. Judging from the results of organoleptic tests on the texture aspect, the ratio of 10g: 2.5g got the highest score, namely 57.1% in the condensed category, in the aroma aspect the ratio of 15g: 2.5g got the highest score of 71.4% in the flavored category, at the closeness of the ratio of 10g: 2.5g got the highest score of 57.10% in the adhesive category and the panelists' favorability in the ratio of 10g: 2.5g got the highest score of 57.10% in the like category. The results of this study can be used as preliminary data for the next researchers in examining this problem regarding the basil leaf peel off gel mask to be further refined.
Efektivitas Media Sosial sebagai Media Pembelajaran Pada Mata Kuliah Analisis Statistik Fani Keprila Prima; Ari Syaiful Rahman Arifin; Windry Novalia Jufri; Vivi Efrianova
CIVED Vol 9, No 3 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/cived.v9i3.119473

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas penggunaan media sosial sebagai media pembelajaran pada mata kuliah Analisis Statistik. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk membantu pengajar dan peserta didik dalam proses pembelajaran baik secara daring ataupun tatap muka. Jenis  penelitian yang digunakan yaitu eksperimen dengan desain pretest-posttest control group design. Sampel yang digunakan adalah seluruh mahasiswa yang mengambil mata kuliah Analisis Statistik pada semester Januari-Juni 2021 sejumlah 44 mahasiswa yang terdiri dari 4 seksi perkuliahan. Dua seksi perkuliahan akan dijadikan kelompok eksperimen, dan dua seksi perkuliahan lainnya akan menjadi kelompok kontrol. Kelompok kontrol dan eksperimen dipilih secara random. Pada penelitian ini dilakukan proses validasi instrumen efektivitas oleh validator ahli yaitu ahli materi dan ahli media. Dari kegiatan validasi tersebut diperoleh hasil validasi materi angket sebesar 87,2% dan validasi media sebesar 89%, yang dapat disimpulkan bahwa angket tersebut baik digunakan untuk memperoleh data. Hasil penilaian yang didapatkan yaitu penilaian dari aspek tampilan dengan tingkat efektivitas sebesar 82,53%, penilaian aspek isi/materi dengan tingkat efektivitas sebesar 83,72%, lalu penilaian aspek kemanfaatan dengan tingkat efektivitas 82,54% serta penilaian dari aspek bahasa dengan tingkat efektivitas sebesar 83,09%. Kemudian berdasarkan hasil penilaian dari masing-masing aspek tersebut didapatkan penilaian rata-rata tingkat efektivitas yaitu sebesar 82,97.
PKM PENINGKATAN PENERAPAN IPTEK DAN KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN DAN MAHENDI BERBASIS 4.0 BAGI IBU-IBU PKK DAN REMAJA PUTRI DI NAGARI MANINJAU KABUPATEN AGAM Vivi Efrianova; Murni Astuti
Journal of Community Service Vol 2 No 2 (2020): JCS, December 2020
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1882.367 KB) | DOI: 10.56670/jcs.v2i2.44

Abstract

Untuk memberikan pelatihan kepada Ibu-ibu PKK dan remaja putri di Nagari Maninjau sebagai mitra, sangat membutuhkan penyuluhan dan pelatihan keterampilan di bidang jasa merias pengantin dan mahendi. Nagari Maninjau merupakan daerah kawasan wisata yang sering melaksanakan Event budaya dan banyak acara pesta pernikahan yang membutuhkan jasa rias pengantin dan Mahendi. Untuk itu sangat perlu diberikan beberapa bentuk pelatihan yang sifatnya praktis di masa CORVID-19 ini yang membawa dampak positif bagi mereka untuk dapat belajar di rumah, berlatih mengisi waktu di masa Lockdown dengan tujuan dapat membuka cakrawala dalam menciptakan usaha sendiri di bidang usaha jasa rias pengantin dan mahendi serta untuk menggurangi pengganguran wanita di Nagari Maninjau. Solusi yang diberikan untuk mengatasi permasalahan mitra dengan memberikan pelatihan tata rias pengantin dan mahendi kepada Ibu-ibu PKK dan remaja putri di Nagari Maninjau. Metode dan materi yang akan diberikan saat pelatihan sebagai berikut: a) Pelatihan Pemilihan Kosmetika untuk Rias Pengantin dan Mahendi, b) Menentukan warna riasan pengantin dan Desain Mahendi, c) Teknik Merias Pengantin dan Mahendi. Pelaksanaan pengabdian bagi masyarakat digunakan metode yang bervariasi yaitu: 1) Metode ceramah dan tanya jawab tentang Rias Pengantin dan mahendi, 2) Metode demonstrasi dan praktek (Pengetahuan kosmetika Rias Pengantin dan mahendi, Pemilihan warna riasan pengantin dan desain mahendi dan Teknik Merias Pengantin dan mahendi), 3) Bimbingan.