Desa Musir Lor, Nganjuk merupakan desa yang kaya akan hasil pertanian dengan produk utama berupa beras, bawang merah dan jagung. Namun, para petani menghadapi sejumlah permasalahan, termasuk keluhan mengenai mahalnya harga pupuk kimia. Hal ini tentu saja menjadi permasalahan bagi para petani. Alternatif pengganti pupuk konvensional adalah pupuk organik cair. Pupuk organik cair merupakan salah satu jenis pupuk yang berbahan dasar limbah organik. Limbah organik adalah limbah yang berasal dari sisa-sisa sayuran, buah-buahan dan kotoran hewan yang dapat terurai. Limbah organik merupakan sampah yang dapat diubah menjadi pupuk, baik cair maupun padat. Pupuk organik merupakan jenis pupuk yang lebih banyak mengandung mikroorganisme sehingga dapat meningkatkan kesuburan tanah. Namun pupuk organik cair mempunyai beberapa keunggulan seperti meningkatkan daya serap tanah, memperbaiki struktur tanah dan memperbaiki kualitas kondisi tanah. Kegiatan pengabdian bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat tentang pembuatan pupuk organik cair serta mendukung pertanian yang berkelanjutan. Kegiatan pengabdian dilakukan melalui beberapa tahapan mulai dari persiapan, pelaksanaan dan monitoring. Metode yang digunakan dalam penelitian melalui banyak tahapan: tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pemantauan. Setelah kegiatan ini dilakukan, diketahui bahwa pupuk cair berhasil meningkatkan efisiensi dan efektivitas pertanian. Hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan menunjukkan bahwa (1) pengetahuan masyarakat mengenai pembuatan dan prngaplikasian pupuk organik cair telah meningkat sebesar 63.8%, (2) masyarakat memiliki kemampuan dalam memanfaatkan limbah pertanian sebagai pupuk organik cair, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pertanian serta mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat Desa Musir Lor.