Hasil polimerisasi kondensasi antara phenol dengan formaldehyde disebut phenol-formaldehyde resin yang diaplikasikan untuk merekatkan lapisan veneer pada kayu lapis kelas eksterior. Bahan pengisi atau filler ditambahkan pada phenol-formaldehyde resin untuk meningkatkan keteguhan rekatnya. Bahan ini biasanya mengandung selulosa. Ditinjau dari kandungan selulosa yang cukup besar pada teh 34% dan ampas teh 43,87%, maka digunakan kedua bahan tersebut sebagai alternatif bahan pengisi (filler). Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi pengaruh kadar filler tepung teh dan tepung ampas teh terhadap viskositas phenol-formaldehyde resin serta pengaruhnya terhadap kualitas plywood. Penelitian dilakukan menggunakan metode pengempaan dingin selama 30 menit dan pengempaan panas dengan suhu 125°C selama 330 detik. Variabel tetap yang digunakan yaitu jenis veneer berupa kayu meranti, phenol-formaldehyde resin sebagai perekat, dan waktu pengadukan selama 5 menit. Sedangkan, variabel bebas yang digunakan adalah tepung ampas teh dan tepung teh sebagai filler dengan kadar 12,5% dan 6%. Efektivitas penambahan filler dinilai dari hasil analisis bonding strength dan delaminasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar filler yang ditambahkan dapat meningkatkan viskositas campuran. Hasil bonding strength dan delaminasi menunjukkan bahwa tepung ampas teh dan tepung teh telah memenuhi JAS dengan nilai rata-rata tepung ampas teh yang lebih besar baik pada range viskositas 20-30 Poise (kadar filler 12,5%) dan 6-10 Poise (kadar filler 6%). Sehingga, tepung teh dan tepung ampas teh dapat dijadikan sebagi filler phenol-formalehyde resin.