Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Morfologi dan Distribusi Syzygium spp. di Distrik Heram Kota Jayapura Lunga, Nelly; Mantiri, Steven Y. Y.
Journal of Health, Education, Economics, Science, and Technology (J-HEST) Vol. 6 No. 2 (2024): Journal of Health, Education, Economics, Science, and Technology
Publisher : Journal of Health, Education, Economics, Science, and Technology (J-HEST)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.372 KB) | DOI: 10.36339/

Abstract

Pemanfaatan genus Syzygium antara lain sebagai tanaman buah-buahan, tanaman obat, tanaman hias, dan tanaman industri. Dalam praktis penggunaannya, konsep spasial dinyatakan dengan data, yang sering disebut data spasial. Data spasial merupakan komponen utama dalam Sistem Informasi Geografis (SIG). Luaran dasar dari Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah peta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis, karakteristik, dan sebaran Syzygium yang terdapat di wilayah Distrik Heram, Kota Jayapura. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jelajah. Penentuan sampel dilakukan dengan cara survei secara sengaja (Purposif Sampling). Survei dilakukan dengan menjelajahi wilayah Kelurahan Heram untuk mengamati keberadaan Syzygium. Data yang diperoleh dianalisis secara deskripsi kualitatif yaitu dengan menguraikan tentang karakter morfologi Psidium yang ditemukan, yang meliputi: akar, batang, daun, bunga, dan buah. Data koordinat akan digunakan untuk membuat peta sebaran. Varietas Psidium yang ditemukan sebanyak 11 varietas/kultivar Syzygium yang terdiri atas 3 spesies yaitu Syzygium aqueum (Burm.f.) Alston, Syzygium samarangense (Blume) Merr. and L.M. Perr, dan Syzygium malaccense (L.) Merr & Perry. Karakteristik khas dari setiap varietas yang ditemukan dapat dilihat pada organ batang, daun, bunga dan buah. Penyebaran Syzygium aqueum (Burm.f.) Alston merata pada kelurahan Yabansai, kelurahan Heram, kelurahan Hedam, kelurahan Waena, kampung Waena, dan kelurahan Yoka. Syzygium samarangense (Blume) Merr. and L.M. Perr ditemukan pada Kelurahan Waena dan Kelurahan Heram. Sedangkan Syzygium malaccense (L.) Merr & Perry ditemukan pada kelurahan Yabansai dan kelurahan Hedam.  
Identifikasi Lapisan Tanah Mengandung Gas Biogenik Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Schlumberger Vertikal di Kampung Bugis Holtekamp, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura Mantiri, Steven Yohanes Yulianus; Lunga, Nelly; Resa, Rhymaluana Amelia; Napitupulu, Daniel
Journal of Health, Education, Economics, Science, and Technology (J-HEST) Vol. 7 No. 1 (2024): Journal of Health, Education, Economics, Science, and Technology
Publisher : Journal of Health, Education, Economics, Science, and Technology (J-HEST)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36339/

Abstract

Penelitian tentang identifikasi lapisan yang mengandung gas biogenik menggunakan metode geolistrik resistivitas Schlumberger telah dilakukan di Kampung Bugis Holtekamp, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan resistivitas, letak dan kedalaman lapisan yang mengandung gas biogenik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei lapangan dan analisis komputasi geofisika. Metode survei lapangan yaitu pengukuran di lapangan menggunakan alat resistivity meter HV 500 AK. Besaran fisis yang diukur adalah beda potensial dan kuat arus listrik untuk memberikan parameter resistivitas lapangan. Dalam metode geofisika lanjutan, dilakukan analisis komputasi untuk memperoleh nilai resistivitas sebenarnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada setiap titik pengukuran dan titik pembanding memiliki nilai resistivitas dengan kisaran 25.00 – 1000,00  yang diindikasi mengandung gas biogenik. Pada penelitian ini gas memiliki nilai resistivitas yang rendah dikarenakan litologi lapisannya yang bercampur dengan lanau pasiran basah dan air asin. Lapisan yang mengandung gas biogenik pada titik – titik pengukuran dan titik pembanding terdapat pada kedalaman yang sangatlah bervariasi namun didominasi dengan kisaran kedalaman yang dangkal < 50 m.