Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Dampak Produksi Desain Grafis Pada Penggunaan Teknologi Artificial Intelligence (AI) Dengan Menggunakan Grounded Theory Alam, Taris Zakira; Haikal , Jerry
Jurnal Seni Nasional Cikini Vol. 10 No. 1 (2024): Jurnal Seni Nasional Cikini Vol. 10 No. 1
Publisher : Riset, inovasi dan PKM - Institut Kesenian Jakarta, DKI Jakarta.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52969/jsnc.v10i1.265

Abstract

Penggunaan Artificial Intelligence (AI) dalam desain grafis telah menimbulkan dampak signifikan dan beragam bagi para desainer. Salah satu manfaat para desainer grafis menggunakan Artificial Intelligence memudahkan mereka berkarya menjadi lebih efisien dan praktis. Namun, disamping hal tersebut, juga memiliki dampak-dampak negatif dan permasalahan yang perlu diperhatikan. Desainer perlu menyeimbangkan penggunaan teknologi ini dengan menjaga aspek kreatif dan orisinalitas dalam karya mereka. Ada kekhawatiran bahwa AI dapat menggantikan peran desainer untuk tugas-tugas tertentu. Namun, fakta lain menunjukkan bahwa hasil yang didapat tidak selalu berkualitas baik sehingga menurunkan nilai jasa desain dan dapat memicu plagiarisme. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan mengenali dampak produksi desain grafis apabila menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang berkembang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir ini. Penelitian ini menjadi acuan bagi perusahaan agency yang di dalamnya banyak pekerja, seperti desainer grafis, pekerja digital marketing yang juga membuat desain grafis, dan regulator yang memiliki ketertarikan dalam meneliti hubungan antara kecerdasan buatan dan produktivitas kerja dalam memproduksi karya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Grounded Theory. Proses analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan untuk memperoleh pemahaman menyeluruh tentang topik penelitian. Teknik analisis data pada penelitian ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu: open coding, axial coding, dan selektif coding. Pada penulisan ini untuk menganalisis dampaknya, responden dipilih secara purposive sampling, dan data dikumpulkan melalui wawancara dan referensi dari berbagai sumber. Hasil penelitian ditemukan bahwa kecerdasan buatan/Artificial Intelligence (AI) mempunyai dampak yang signifikan terhadap produktivitas desainer grafis maupun produksinya. AI dapat mengotomatiskan tugas yang memakan waktu seperti mengedit foto, memilih palet warna, dan membuat tipografi, menghasilkan teks alternatif untuk gambar dan video dan masih banyak lagi kegunaannya. Hal ini memungkinkan desainer untuk fokus pada aspek yang lebih kreatif dari pekerjaan mereka. Kecerdasan buatan/Artificial Intelligence (AI) mempunyai dampak yang signifikan terhadap produktivitas desainer grafis maupun produksinya. Selain itu, ditemukan bahwa penggunaan AI selain pada produksi desain grafis dalam pembuatan karya juga memberikan kemudahan dan efisiensi, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran terkait kualitas, risiko plagiarisme, dan penyalahgunaan. Fitur AI dan risiko internal pengguna adalah faktor utama yang memengaruhi efektivitasnya. Meskipun bermanfaat, penggunaan AI juga memunculkan tantangan yang perlu diatasi.
Ethnography Study: How to Manage Financial Condition in the Capital/Urban City DKI Jakarta Situation Among Minangkabau Ethnis, West Sumatera Alam, Taris Zakira; Heikal, Jerry
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 6 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i6.15389

Abstract

The Minang tribe is one of the tribes in Indonesia that have ‘migrated customs’ (merantau). The word ‘merantau’ itself is a manifestation of leaving the original territory and occupying other new territory. Individuals Minangkabau and businesses have had to adapt to the situation when they moved to the capital/urban city and has required to manage their financial strategies to weather the storm. This study is to understand how to manage financial condition in the capital/urban city DKI Jakarta situation among Minangkabau Ethnis, West Sumatra. This research is a qualitative research using Ethnography Method. Data collection was carried out by In-depth interviews, life-histories, and documentary data. From the results of this study, it can be concluded that there are difference personal statement between the subject relate to social norms and preferences to select the financial management and business that would like to get into. For the shared values/points, there are three shared values/points from the subjects in how to manage financial condition in in the capital city among from Minangkabau ethnis. There are a need to set clear financial goals; If required additional fund: try finding sources of funds, monitoring budget compare with implementation, flexible and keep updating with the current situation, and comprehensively understanding the plan by keeping open mind to be updated the relevant factors, investment strategy for the future, and how to face the difficult situation in the capital city. The research uses a survey via interview developed by Taris Zakira Alam (2023). Participants were asked 11 questions about their financial conditions before “Merantau” and after “Merantau”, financial behavior, financial planning, about their self-efficacy related to money, self-efficacy refers to a feeling of being able to deal effectively with a situation, investment target and planning. Those questions were included because self-efficacy issues are critical factors in determining whether people believe they are capable of making changes in the financial behavior and knowledge areas that are being measured in the evaluation process.