Fenomena mahasiwa memiliki peran ganda yaitu bekerja dan kuliah secara bersamaan bukan hal yang baru. Dengan kata lain, bukan hal yang tidak mungkin bagi seseorang pekerja bisa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Resiliensi memiliki peran signifikan dalam mempengaruhi kemampuan mahasiswa kelas pekerja dalam mempertahankan motivasi, mengatasi hambatan akademik, serta menyeimbangkan antara komitmen akademik dan professional mereka. mahasiswa kelas pekerja yang memiliki tingkat optimisme yang tinggi cenderung memiliki motivasi yang lebih tinggi untuk mencapai tujuan akademik dan karier mereka, meskipun dihadapkan pada beban waktu dan tekanan dari pekerjaan. Mereka cenderung memiliki kesuksesan dalam studi mereka. Maka dapat disimpulkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui adanya hubungan antara optimisme dengan resiliensi pada mahasiswa kelas pekerja. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif korelasional. Metode penelitian kuantitatif korelasional yang diterapkan pada penelitian ini telah disesuaikan dengan tujuan penelitian untuk menentukan apakah terdapat hubungan antara optimisme dan resiliensi pada mahasiswa kelas pekerja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Subyek pada penelitian ini adalah 115 mahasiswa yang mengambil kelas pekerja di Universitas X Kota Bekasi. Instrumen penelitian ini menggunakan skala optimisme dari (Carver et al., 2010)  Life Orientation Test-Revised (LOT-R) dan skala resiliensi oleh (Connor dan Davidson, 2003) resilience scale (CD-RISC).Berdasarkan hasil perhitungan SPSS ditemukan hasil (koefisien korelasi 0,059* dengan nilai sig 0,013 p= >0,005) yang artinya terdapat hubungan positif yang signifikan terhadap optimisme dengan resiliensi.