Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kehancuran Kerajaan Mughal dan Kehancuran Kerajaan Usmani Husna, Fadhila; Khairi, Rizka
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 1, No 12 (2024): Madani, Vol. 1 No. 12 2024
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10465323

Abstract

Puncak kejayaan yang dicapai oleh ummat Muslim terjadi selama periode ketika tiga kerajaan besar berkuasa, yakni Kesultanan Turki Utsmani, Kekairan Safawi, dan Kekaisaran Mughal di India (Muhammad, 2015). Akan tetapi, setelah mencapai masa kejayaannya, Turki Usmani mulai melemah dan menuju kemunduran hingga akhirnya menemui detik-detik kehancuraaannya pada masa Sultan Sulaiman Al-Qanuni (1520-1566 M). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian studi Pustaka(literature Review) dengan pendekatan analisis penelitian ini menerapkan metode penelitian kepustakaan. faktor utama yang menyebabkan kekuasaan Mughal mundur, sampai mengalami kehancuran adalah terjadinya stagnasi dalam membina kerukunan antar umat beragama pada masa Aungrazeb. Turki Ustmani yang di muat di dalam buku Syafiq A. Mughani berpendapat bahwa terdapat tiga unsur yang menyebabkan terjadinya keruntuhan Turki Ustmani, seperti birokrasi dan militer Turki yang lemah, ekonomi yang tidak stabil, kemudian lahirnya Eropa dengan kekuatan baru dengan nasionalisme untuk meruntuhkan Turki Ustmani. Maka dapat disimpulkan bahwa Islam mencapai puncak kejayaan pada masa kekuasaan Kekaisaran Utsmani, Kekaisaran Safawi, dan Kekaisaran Mughal di India, yang merupakan periode kemajuan kedua bagi umat Islam setelah pelemahan Dinasti Abbasiyah. Namun, seiring berjalannya waktu, kejayaan tersebut mengalami kemerosotan yang signifikan, dan umat Islam mengalami kemunduran, terutama pada tahun 1566, dalam berbagai aspek seperti politik, ekonomi, ilmu pengetahuan, dan agama. Sementara itu, dunia Barat mengalami perkembangan pesat pada abad ke-16 M, bangkit dari keterbelakangannya